15 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita Persyarikatan

Jangan Jadi Mahasiswa Kupu-Kupu, Jadilah Kura-Kura, Syukur-Syukur Bisa Kuda-Kuda

Adri Suyatno mendorong mahasiswa untuk menjadi kura-kura, syukur-syukur bisa menjadi kuda-kuda. (Humas UMM/Klikmu.co)

KLIKMU.CO – Kecerdasan bukanlah satu-satunya faktor kesuksesan bagi seseorang. Ada hal-hal lain yang perlu dipahami dan ditingkatkan, dua di antaranya adalah high skill dan branding awareness. Dengan dua bekal itu, mahasiswa diharapkan bisa menghadapi tantangan perubahan zaman yang semakin bervariasi.

Hal tersebut disampaikan oleh motivator Adri Suyanto kepada mahasiswa baru dalam event Student Day Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (8/1) lalu.

Disampaikan Adri, mungkin universitas yang sedang dijalani bukanlah universitas terbaik pilihan kita. Namun kadang, apa yang diinginkan belum tentu sesuai dengan kebutuhan.

Maka dari itu, Tuhan mengabulkan dan memilihkan sesuatu yang memang dibutuhkan oleh setiap manusia. Karena tak jarang, banyak alumni kampus terbaik kesulitan mendapatkan kerja serta menuju tangga kesuksesan.

Ia juga menegaskan pentingnya high skill, yakni kecerdasan dan keahlian. Maka, kegiatan-kegiatan yang disediakan kampus seyogyanya bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan sebaik mungkin. Membaca, memahami dan berdiskusi sebagai sarana mencapai knowledge. Mempraktekkan apa yang dipelajari untuk mendapatkan comptetency serta meningkatkan capacity melalui deliberate practice beserta feedback dan masukan.

“Jika kita bisa melalui tiga tahap ini, maka menurut saya anda-anda ini sudah bisa dikatakan sebagai seorang ahli dalam bidang tertentu. Jadi jangan kuliah pulang kuliah pulang saja (kupu-kupu) saat kuliah. Jadilah mahasiswa yang kuliah rapat kuliah rapat (kura-kura). Syukur-syukur bisa kuliah dakwah kuliah dakwah (kuda-kuda),” ungkap pria asal Kediri itu.

Meski begitu, memiliki high skill tidaklah cukup. Ada hal lain yang perlu dilakukan mahasiswa yakni upaya untuk branding awareness. Bagaimana usaha mereka untuk memamerkan keahlian dan kecerdasan mereka di masyarakat. Sehingga orang lain bisa tahu apa keahlian dan kelebihan yang dimiliki.

Menurut Adri, tidak jarang mereka yang pintar kurang bisa diserap karena tidak bisa menunjukkan kemampuan apa yang dimiliki. Maka, branding awareness jadi salah satu kunci melangkah menuju tangga keberhasilan.

“Lebih baik kelihatan pintar ketimbang pintarnya tidak kelihatan bukan? Begitupun dengan networking dan teman. Selalu bangun hubungan baik dengan teman-teman di manapun karena saat lulus nanti, anda akan membutuhkan hal itu,” tambahnya,

Tidak hanya Adri, Student Day juga turut mengundang tiga mahasiswa yang memenangkan penghargaan UMM Award. Ada Venska Natasha yang sukses dinobatkan sebagai mahasiswa bertalenta berkat kiprahnya dalam dunia seni tari dan duta di berbagai level.

Begitupun dengan Fadillah Ahmad Nur yang sukses mengharumkan nama UMM di kancah internasional saat Konferensi Internasional Istanbul Youth Summit. Selain itu juga sukses meraih penghargaan pemuda pelopor nasional dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Berkat prestasinya itu, Fadillah diganjar dengan penghargaan UMM Award kategori prestasi internasional.

Adapula Zidni Ilman Nafian yang mendapatkan piala UMM Award sebagai mahasiswa terbaik kategori teknologi dan digitalisasi. Beragam penemuan dan invensi ia cetuskan hingga mendapatkan apresasi dari banyak pihak. Salah satunya oleh pemerintah dengan meloloskannya dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). (Wildan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *