Jawa Tengah Dilanda Kekeringan, Muhammadiyah Satukan Kekuatan LRB-MDMC Daerah

0
7
Lembaga Resiliensi Bencana-Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) se-Jawa Tengah mengikuti rakerwil di SMK Muhammadiyah Bumiayu. (Istimewa)

Brebes, KLIKMU.CO – Lembaga Resiliensi Bencana-Muhammadiyah Disaster Management Center (LRB-MDMC) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah menggelar Rapat Kerja Wilayah pada Sabtu-Ahad (16-17/9) lalu. Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah berlangsung di SMK Muhammadiyah Bumiayu.

Pada pembukaan Rakerwil, hadir para tamu undangan. Di antaranya, Ketua PWM Jawa Tengah KH Tafsir, Wakil Ketua LRB-MDMC PP Muhammadiyah H. Naibul Umam Eko Sakti, Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Provinsi Jawa Tengah Bergas Catursasi Penanggungan, Ketua LRB-MDMC PWM Jawa Tengah Istanto, Wakil Ketua PDM Brebes Taip Subandi, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Brebes Nushy Mansur, Ketua LRB-MDMC PDM Brebes Suparto, serta para tamu undangan lainnya.

Di awal periode LRB-MDMC PWM Jawa Tengah Periode 2022-2023 ini, rakerwil ini bertujuan untuk mengonsolidasikan gerak dan langkah LRB-MDMC se-Jawa Tengah yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Selain itu, forum yang sangat baik ini menjadi wadah silaturahmi LRB-MDMC se-Jawa Tengah.

Wakil Ketua PDM Brebes Taip Subandi selaku tuan rumah menyampaikan selamat datang kepada para peserta. Dari 35 LRB-MDMC se-Jawa Tengah, 33 daerah hadir langsung di SMK Muhammadiyah Bumiayu.

Ia mewakili Ketua PDM Brebes sangat mengapresiasi atas dipercayainya Kabupaten Brebes, khususnya Bumiayu, untuk menjadi tuan rumah Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah.

“Awalnya, ketika kali pertama saya diinformasikan bahwa Rakerwil MDMC Jawa Tengah akan bertempat di Brebes, saya langsung mengusulkan agar rakerwil diselenggarakan di Sirampog. Namun, mengingat kondisi potensi bencana di Sirampog cukup tinggi dan berisiko, tidak jadi ditempatkan di sana,” ucap Taip.

Di hadapan para tamu undangan, Taip menyampaikan rasa salutnya atas keberanian Ketua PWM Jawa Tengah KH Tafsir MAg yang sering datang ke Sirampog, yang notabene memiliki potensi bencana tanah gerak dan longsong yang cukup tinggi.

“Kami mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam jalannya acara rakerwil,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua LRBPWM Jawa Tengah Istanto melaporkan bahwa Jawa Tengah pada dua bulan terakhir mengalami kekeringan. Ia mengungkapkan bahwa 30 kabupaten/kota yang diidentifikasi berstatus awas dan 5 lainnya berstatus siaga.

Dari keseluruhan daerah terdampak kekeringan, LRB-MDMC telah melakukan respons kekeringan pada 18 daerah. Angka ini akan terus bertambah, mengingat kekeringan, sebagaimana diinformasikan BMKG, masih akan berlangsung hingga akhir tahun.

“Kenapa kemudian dipilih Brebes sebagai tuan rumah rakerwil, tadi sudah disampaikan. Salah satunya memang, LRB-MDMC Jawa Tengah ketika memiliki kegiatan selalu kemudian dilakukan di daerah-daerah. Dari satu daerah ke daerah yang lain. Hal ini dilakukan dalam rangka memberikan motivasi kepada daerah sekaligus memberdayakan SDM yang ada di daerah,” ucapnya.

Ia menambahkan, pada periode Muktamar Ke-48 ini terdapat model pengembangan organisasi di internal Persyarikatan. Hal tersebut ditandai dengan digunakannya key performance indicator (KPI) untuk mengukur tingkat keberhasilan program yang dilakukan oleh Persyarikatan, baik di tingkat pusat, wilayah, daerah, cabang, maupun ranting.

“Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan penyelenggaraan Rakerwil LRB-MDMC PWM Jawa Tengah yang diselenggarakan pada tanggal 16-17 September 2023 di SMK Muhammadiyah Bumiayu,” pungkasnya. (AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini