Jiwa Rindu Arafah

0
42
Thoat Stiawan, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Surabaya, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya. (Pribadi/KLIKMU.CO)

Oleh: Thoat Stiawan, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PDM Kota Surabaya, Dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya

Padang Arafah adalah sebuah dataran luas yang terletak sekitar 20 kilometer di sebelah timur Kota Makkah, Arab Saudi. Tempat ini sangat penting dalam rangkaian ibadah haji yang dilaksanakan oleh umat Muslim dari seluruh dunia. Arafah terletak di antara Mina dan Muzdalifah, dan meliputi area yang luas dengan perbukitan kecil dan padang pasir.

Puncak dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, yang terjadi pada tanggal 9 Dzulhijjah. Seluruh jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan salah satu rukun haji yang wajib dilakukan. Jika seseorang tidak melakukan wukuf di Arafah, hajinya dianggap tidak sah.

Selain pelaksanaan wukuf, jamaah menghabiskan waktu untuk berdoa, berzikir, dan memohon ampunan kepada Allah, karena tempat ini dianggap sangat suci, dan waktu wukuf di Arafah diyakini sebagai saat yang paling mustajab untuk berdoa.

Sejarah dan Keutamaan

Arafah memiliki nilai sejarah yang sangat tinggi dalam Islam. Di sinilah Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbah terakhirnya, yang dikenal sebagai Khutbah Wada’, di tahun 632 Masehi. Arafah disebut dalam beberapa hadis sebagai tempat yang sangat mulia.

Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa haji adalah Arafah, yang menunjukkan betapa pentingnya wukuf di tempat ini dalam rangkaian ibadah haji. Di arafah terdapat Jabal Rahmah. Salah satu tempat terkenal di Arafah adalah Jabal Rahmah, sebuah bukit yang diyakini sebagai tempat bertemunya Nabi Adam dan Hawa setelah mereka diturunkan dari surga.

Suasana Spiritual

Suasana di Arafah biasanya sangat tenang dan khusyuk. Para jamaah memanfaatkan waktu ini untuk bermuhasabah, introspeksi diri, dan memperbanyak ibadah. Jamaah dari berbagai negara berkumpul di satu tempat, memperlihatkan kebersamaan dan persaudaraan umat Islam di seluruh dunia.

Padang Arafah menjadi salah satu tempat yang sangat dinanti oleh setiap jamaah haji karena di sinilah mereka mendapatkan kesempatan besar untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon ampunan atas segala dosa-dosa yang telah lalu.

Padang Arafah di Malam Hari

Di malam hari biasanya sangat berbeda dari siang hari. Ada beberapa karakteristik dan kondisi yang mungkin ditemui di malam hari, suhu di Arafah cenderung lebih dingin dibandingkan siang hari. Meski demikian, suhu bisa tetap hangat tergantung musim dan kondisi cuaca tahun tersebut.

Pada malam hari, area Arafah akan diterangi oleh lampu-lampu yang disediakan oleh pihak penyelenggara haji untuk memastikan keamanan dan kenyamanan jamaah. Namun, penerangan ini mungkin tidak secerah di siang hari.

Meskipun malam hari, banyak jamaah yang tetap beribadah, berdoa, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Beberapa mungkin beristirahat atau tidur, mempersiapkan diri untuk kegiatan keesokan harinya. Karena suhu yang lebih sejuk, beberapa jamaah mungkin merasa lebih nyaman beribadah di malam hari.

Namun, persiapan seperti membawa pakaian hangat atau selimut ringan mungkin diperlukan. Fasilitas seperti toilet, tempat wudhu, dan area istirahat tetap tersedia dan berfungsi di malam hari. Jamaah bisa menggunakannya kapan saja sesuai kebutuhan.

Padang Arafah di malam hari bisa memberikan pengalaman spiritual yang mendalam bagi jamaah haji, dengan suasana yang tenang dan damai untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini