Kader Merupakan Aset Terpenting Muhammadiyah selain Amal Usaha

0
46
Sejumlah peserta antusias mengikuti salah satu materi dalam Pelatihan Kader Taruna Melati I yang diadakan PCPM Tegalsari. (Marsha/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Guna menjawab tantangan zaman yang kian cepat berubah, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Tegalsari, Kota Surabaya, mengadakan Pelatihan Kader Taruna Melati I.

Agenda tersebut berlangsung pada Ahad (2/7) dari pagi hingga sore pukul 08.00-16.30. Para peserta Taruna Melati I tetap khidmat mengikuti pelatihan dari awal hingga selesai.

Ketua PCPM Tegalsari Bijak Yuriswira dalam sambutannya mengatakan, para kader adalah aset terpenting Muhammadiyah selain amal usaha. Bila di dalam amal usaha Muhammadiyah tidak ada kader, akan sia-sialah amal usaha Muhammadiyah tersebut.

“Oleh karena itu, pelatihan ini sangat penting untuk diadakan demi keberlangsungan Muhammadiyah,” terangnya.

Pelatihan ini juga didampingi oleh PD IPM Kota Surabaya. Diisi dengan diskusi hangat, kerja kelompok, hingga permainan-permainan yang digunakan agar para peserta tidak bosan.

Juga disampaikan materi-materi yang menambah wawasan untuk para peserta pelatihan. Terdapat empat materi yang diberikan dalam PKDTM 1 ini. Yakni, materi ke-IPM-an, keorganisasian, kemuhammadiyahan, dan terakhir materi kepemimpinan.

Di era global yang kita hadapi saat ini, materi-materi yang disampaikan dalam kegiatan IPM memiliki korelasi yang penting dengan tantangan zaman. Materi ke-IPM an, misalnya, yang diisi oleh Ipmawati Marsha dari PD IPM Surabaya, menekankan unsur-unsur IPM yang sarat akan makna berdakwah.

Salah satu contohnya adalah semboyan IPM yang umumnya menjadi selebrasi penutup, “Nuun Walqolami Wamaa’ Yasthuruun”, yang diambil dari surah Al-Qalam ayat 1 yang artinya “Demi pena dan apa yang mereka tuliskan.”

Marsha menjelaskan, semboyan ini merupakan janji Allah yang tertulis sebagai pedoman bagi umat manusia. Semboyan ini memiliki relevansi dengan era global saat ini, sebab teknologi informasi dan digitalisasi semakin maju.

“Dalam menghadapi kemajuan tersebut, IPM mengajak kader-kadernya untuk tetap bersemangat berdakwah melalui literasi, terutama di kalangan milenial yang intens terhubung dengan teknologi. Dengan semangat literasi, kader IPM dapat membawa masyarakat menuju kemaslahatan hidup dunia dan akhirat,” terangnya.

Dalam konteks keorganisasian, lanjut Marsha, IPM sebagai bagian dari gerakan Muhammadiyah memiliki peran penting dalam misi organisasi tersebut. Muhammadiyah ingin menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan Islam yang memberikan manfaat bagi umat Islam dan masyarakat umum.

“Di era global saat ini, kader IPM harus memperbanyak literasi. Literasi tidak hanya kegiatan membaca dan menulis secara konvensional, tetapi juga pemanfaatan media sosial secara masif. Di zaman sekarang, media sosial menjadi sumber ilmu pengetahuan yang populer dan wadah untuk berlatih nalar kritis,” ucapnya.

Para AMM Tegalsari berfoto bersama usai kegiatan. (Marsha/KLIKMU.CO)

Sejalan dengan Muhammadiyah

Pada materi berikutnya, yakni kemuhammadiyahan, Salman Alfarisi selaku Kwarda Hizbul Wathan Surabaya menjelaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang moderat dan membawa kebermanfaatan bagi umat Islam. Melalui amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, ekonomi, dan budaya.

Dalam era global yang penuh dengan kemajuan teknologi dan informasi, Muhammadiyah dan IPM mengajak kader-kadernya untuk memanfaatkan media sosial dan sumber-sumber pengetahuan yang tersedia secara luas.

Dengan memperkuat literasi dan menggabungkannya dengan pemahaman kemuhammadiyahan, kader IPM dapat menjadi agen perubahan yang memberikan manfaat bagi umat Islam dan masyarakat secara keseluruhan.

“Hal ini sejalan dengan tujuan Muhammadiyah untuk menghadapi tantangan zaman dan memajukan pendidikan, ekonomi, dan budaya dalam konteks global yang terus berkembang,” tuturnya. (Marsha/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini