Kajian Islam Smamita Bahas Cara Menumbuhkan Cinta pada Rasulullah

0
139
Donny Afif SPd dalam kajian dan silaturahmi SMA Muhammadiyah 1 Taman. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Kajian Islam dan Silaturahmi sebagai program Islamic Culture SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) berlangsung di rumah siswa kelas X-1 Yunita Rachma Sari Ridwan, Jalan Bebekan Maduran No 22 RT 20 RW O6 Taman, Sidoarjo, Sabtu (24/8/2024).

Kajian awal pada tahun pelajaran baru ini akan dilaksanakan secara bertahap bagi siswa kelas X yang dimulai dari kelas X-1. Dalam kajian kegiatan tersebut mengusung tema “Menumbuhkan Rasa Cinta kepada Nabi Muhammad SAW”.

Semua siswa juga terlibat dalam kajian pagi ini. Mulai MC, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dokumentasi, dan teknis-teknis lainnya. Selain kajian dan silaturahmi kegiatan ini juga sebagai bentuk pembelajaran bagi siswa untuk selalu meningkatkan kualitas keimanan.

Dalam kajiannya Donny Afif SPd mengajak semua siswa dan guru yang hadir senantiasa bersyukur dan selalu menumbuhkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad.

“Mencintai Rasulullah SAW merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Bahkan seseorang belum dikatakan beriman dengan iman yang sempurna sebelum ia mencintai Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada manusia dan hartanya,” ujarnya.

Namun, sangat disayangkan banyak orang yang salah paham dalam memaknai cinta kepada Rasulullah SAW. Mereka memaknai cinta itu dengan melakukan dengan berbagai ritual. Bershalawat dan berzikir yang tidak sesuai dengan tuntunan Rasul dan lainnya.

“Semua kegiatan ini dilakukan dengan alasan mencintai Rasul. Padahal, Rasul tidak pernah melakukan perayaan maulid. Beliau tidak pula menganjurkannya. Tidak ada dalil satu pun mengenai hal ini,” katanya.

Begitu pula para sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in. Mereka tidak pernah melakukannya. Seandainya perbuatan ini baik dan bentuk cinta kepada Rasul SAW, pasti mereka telah mendahului kita dalam  melakukannya.

“Karena mereka adalah orang yang paling besar kecintaannya kepada Rasulullah SAW. Tidak ada seorang pun yang lebih besar kecintaan kepada Rasulullah SAW daripada para sahabat,” ujarnya.

Perayaan maulid baru muncul  pertama kali dilakukan oleh dinasti Syi’ah Fathimiyyah di Mesir pada abad keempat Hijriyah. Di sisi lain, mereka yang mengaku cinta kepada Nabi SAW meninggalkan sunah Nabi. Baik berupa kewajiban maupun sunah atau anjuran.

“Bahkan mereka melakukan maksiat yang dilarang oleh Rasul Saw seperti bidah, syirik, khurafat, tahayul, menipu atau manipulasi, zalim, mencuri, korupsi, berjudi, minum-minuman keras, pacaran, percampuran laki-laki dan perempuan (ikhtilath), pamer aurat, meninggalkan shalat, shalat tidak berjamaah bagi laki-laki, dan sebagainya,” imbuhnya.

Mereka mengaku cinta kepada Rasul, namun tidak mengikuti sunahnya. Mereka mengaku cinta kepada Rasul namun tidak menghidupkan dan mengamalkan sunahnya.

“Mereka mengaku cinta kepada Rasul namun bershalawat dan berzikir tidak sesuai dengan tuntunannya. Mereka mengaku cinta kepada Rasul namun tidak taat terhadap perintah dan larangannya”.

Mereka juga mengaku cinta kepada Rasul, namun tidak membela syariatnya. Mereka mengaku cinta kepada Rasul, namun tidak mengikuti orang-orang yang beliau cintai yaitu para sahabatnya.

Mereka mengaku cinta kepada Rasul, namun tidak mencintai apa yang ia cintai. Mereka mengaku cinta kepada Rasul, namun tidak membenci apa yang ia benci.

“Tidak diragukan lagi bahwa mencintai Rasul itu kewajiban setiap muslim, karena hal itu merupakan perintah Allah SWT dan bukti keimanan seseorang kepada Rasulullah,” jelasnya.

Donny menjelaskan, kualitas iman seseorang sangat ditentukan dengan kecintaannya kepada Rasulullah. Orang yang memiliki iman yang sempurna selalu memosisikan cintanya kepada Rasulullah dengan posisi urutan pertama dibandingkan kepada manusia lain dan harta.

Cintanya kepada Rasul Saw melebihi cintanya kepada orang tuanya, istrinya, suaminya, anaknya, hartanya dan bahkan dirinya sendiri. Michael H Hart yang juga seorang Yahudi memasukkan nama Nabi Muhammad ke dalam 100 tokoh paling berpengaruh di dunia pada tahun 1978 karena selama 14 abad Islam telah menyebar ke seluruh dunia.

“Maka dari itu wujud cinta kita kepada Rasulullah adalah bagaimana kita selalu berusaha untuk mengerjakan apa yang diajarkan nabi Muhammad SAW. Mengikuti segala sunahnya dan menjauhi segala apa yang dilarang oleh nabi,” ujar Donny yang juga sebagai staf Ismuba Smamita.

Siswa kelas X-1 SMA Muhammadiyah 1 Taman setelah mengikuti kegiatan kajian. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

Tiga Pilar Smamita

Sementara itu, Wakil Bidang Ismuba SMA Muhammadiyah 1 Taman Miftahol Jannah MPd menjelaskan, kajian dan silaturahmi ini sebagai output dari tiga pilar Smamita: Excellent Islamic School, Excellent Quality Academic, Global Insight.

“Bahwa belajar itu bisa di mana saja dan kapan saja. Termasuk kegiatan pada hari ini supaya anak-anak terbiasa menambah wawasan penguatan ilmu tentang agama Islam. Tidak hanya itu, mengenai adab dan etika itu juga harus diperhatikan di mana pun dan kapan pun,” katanya.

Bagaimana cara kita bertamu yang baik itu? Salah satunya adab terhadap orang yang lebih tua daripada kita. Maka, kajian dan silaturahmi ini termasuk salah satu sebagai aplikasi dalam pembelajaran agama.

Miftah juga mengucapkan terima kasih kepada wali murid yang sudah mengizinkan dan mempersiapkan kegiatan kajian pagi ini, sehingga kegiatan bisa terlaksana dengan baik.

“Kami atas nama pimpinan Smamita juga mengucapkan terima kasih dan mohon maaf kepada tuan rumah. Apabila ada sesuatu hal yang dirasa kurang berkenan mulai dari perbuatan dan juga perkataan. Insya Allah kajian ini juga akan mempererat hubungan antara sekolah dengan para wali murid,”  ujarnya.

(Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini