KLIKMU.CO – Kajian Islam dan Silaturahmi merupakan bagian dari program Islamic Culture SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita), yang diadakan di kediaman siswa Achmad Haidar Takyyudin, kelas X-5 Muhammadiyah Internasional Class Orientation (M-ICO), Jalan Bebekan Masjid Gang Kauman, pada Sabtu (14/12/2024).
Kajian kali ini berbeda karena seluruh rangkaian acara disampaikan dalam bahasa Inggris. Selain itu, kemampuan siswa dalam bermain musik juga ditampilkan, dengan beberapa siswa mempersembahkan lagu religi Maulana Ya Maulana.
Beberapa siswa M-ICO juga diberi tugas dalam kajian Islam tersebut. Sebagai MC, Carrisa Beryl dan Keiysa Aulia Fayyas memandu acara. Pembacaan ayat suci Al-Qur’an dilakukan oleh Anita Kumala Dewi dan Elmira Azalea Raadiayanti, sementara kultum disampaikan oleh Tisya Azelia Pasha.
Tim Ismuba juga hadir dalam acara tersebut. Chusnul Utami SPdI berkesempatan memberikan sambutan, menyampaikan bahwa kegiatan kajian hari ini berbeda karena diselenggarakan dalam bahasa Inggris mengingat para peserta adalah siswa kelas internasional.
Ia juga menekankan bahwa kajian ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi dengan para wali murid, berharap kegiatan ini dapat memperpanjang usia dan menambah persaudaraan.
“Kegiatan ini rutin dilakukan setiap bulan secara bergantian di rumah siswa. Selain mempererat silaturahmi, kegiatan ini juga menjadi pembelajaran bagi siswa di kelas internasional,” jelas Ustadzah Chusnul.
Generasi Muda dan Kiat Sukses di Era Society 5.0
Ahmad Syihabbudin SSos, selaku pemateri, memberikan tausiah yang berkaitan dengan pentingnya bersyukur sebagai generasi muda.
“Kita harus bersyukur saat masih muda dan jangan biarkan semangat kita seperti orang yang sudah tua. Sukses Gen-Z di Era Society 5.0 bisa diraih dengan beberapa cara,” ujarnya.
Ahmad menekankan pentingnya memperkuat aqidah Islam dengan mengimani enam pokok rukun iman: iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, Rasul-Nya, hari kiamat, serta takdir-Nya. Ia juga menegaskan untuk tidak mempercayai hal-hal yang berbau kemusyrikan dan selalu meyakini bahwa Islam adalah agama yang paling benar.
Ahmad juga mengutip Surah Ali Imran ayat 85:
“وَمَنْ يَّبْتَغِ غَيْرَ الْاِسْلَامِ دِيْنًا فَلَنْ يُّقْبَلَ مِنْهُۚ وَهُوَ فِى الْاٰخِرَةِ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ”
Artinya, “Barangsiapa mencari agama selain Islam, maka dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.”
Ia juga menjelaskan bahwa Tuhan itu Maha Esa, yaitu Allah swt, yang tidak dapat dibandingkan dengan konsep ketuhanan dalam agama lain. Al-Qur’an, menurutnya, adalah bukti nyata dari kalam Allah yang tidak dapat ditandingi.
Memperkuat Hablumminallah dan Hablumminannas
Ahmad melanjutkan dengan mengingatkan untuk menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia. Hablumminallah termasuk tidak meninggalkan sholat, tepat waktu menjalankan zakat, puasa, dan haji jika mampu.
Sementara hablumminannas mengajarkan kita untuk memiliki solidaritas yang tinggi, menghargai sesama, dan menumbuhkan toleransi, baik dengan sesama Muslim maupun non-Muslim.
Selain itu, ia menekankan pentingnya memiliki kemampuan hard skill dan soft skill. Hard skill mencakup pengetahuan atau keterampilan tertentu, sementara soft skill meliputi kemampuan komunikasi, berpikir kritis, public speaking, keterampilan digital, kedisiplinan, dan etos kerja yang tinggi.
Ahmad juga menyampaikan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental dengan berolahraga, yang membuat ibadah menjadi lebih nyaman. Ia mengingatkan agar selalu berpikir positif dan memanfaatkan media sosial dengan bijak. Mengikuti akun-akun yang bermanfaat serta berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di media sosial adalah langkah yang penting.
Dalam penutup tausiah, Ahmad mengingatkan agar kita memaknai kesuksesan lebih dalam. Kesuksesan bukan hanya soal pencapaian ilmu atau materi, tetapi tentang bagaimana ilmu dan harta yang dimiliki dapat memberi manfaat bagi agama dan sesama.
Ia menegaskan bahwa tujuan hidup bukan hanya untuk dunia, melainkan untuk meraih ridho dan surganya Allah di akhirat nanti.
Penutupan dan Doa Bersama
Kegiatan kajian ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Agus Ishom SPdI MPd, guru Bahasa Arab Smamita. Setelah itu, siswa kelas M-ICO mempersembahkan sebuah lagu pilihan sebagai penutup acara.
Kegiatan ini diharapkan dapat semakin memperdalam pemahaman agama, memperkuat kepemimpinan, serta mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan di era digital yang terus berkembang.
(Nashiiruddin/AS)