8 April 2025
Surabaya, Indonesia
Kajian

Kajian Kristologi #8: Tentang Roh Kudus/Roh Suci

KLIKMU.CO

Oleh K.H. Abdullah Wasi’an

Menurut keyakinan orang Kristen, sebelum naik ke surga, Yesus menjanjikan bahwa ia akan mengirimkan seorang “Penolong,” yaitu Roh Kudus. yang akan menyertai murid-murirlnya selama-lamanya (Yohanes 14:16). Janji itu menurut mereka telah dipenuhi pada hari Pantekosta di mana para murid menerima kepenuhan Roh Kudus, sehingga mereka menjadi beraru memberitakan Injil dan diberi kemampuan untuk berkata-kata dalam bahasa lain (Kisah Rasul 1:8).

Roh Suci atau Koh Kudus mereka sebut “paraclete” (pendamping) yang menggantikan Kristus bagi murid-muridnya. Keyakinan ini menjadikan orang Kristen sangat tergantung dengan kuasa Roh Kudus. Tanpa bimbingan dan kuasa Roh Kudus, mereka mengatakan bahwa apa yang dilakukan di dunia ini tidak punya nilai yang berarti, karena aktifitas itu hanyalah bersifat manusiawi. Kertergantungannya terhadap kuasa Roh Suci sangat tinggi. Roh Kudus itu menurut mereka berkuasa mengubah kehidupan manusia.

Bagi orang-orang Kristiani, Roh Kudus itu adalah sumber dari segala perubahan pribadi menuju kesucian. Semua sifat pribadi yang baik: kasih, sukacita, damai, kesabaran, dan sebagainya dinyatakan Allah sebagai buah Roh. Roh Kudus menurut mereka adalah sumber “new insight” (sumber dari munculnya pemikiran dan pengertian-pengertian baru) atas kedalaman misteri kehidupan manusia di balik persoalan-persoalan hidupnya, sumber dari munculnya “right words” (kata-kata yang tepat, yang diucapkan pada saat yang tepat), sumber dari keberanian untuk melakukan “self-sacrifice” (pengorbanan diri demi untuk keselamatan manusia), sumber “new hope” (pengharapan baru) dalam diri manusia di tengah suasana 1an kondisi hidup yang kelihatannya masih sama saja, sumber munculnya “sukacita, semangat dan keberanian” dalam diri manusia unruk mengnadapi realita hidupnya.

Kedudukan Ron Kudus ini sangat penting dalam kehidupan orang-orang Nasrani. Mereka berkeyakinan baliwa Tuhan telah memberikan Firman-Nya dan Roh Kudus-Nya untuk memampukan manusia mengenal dan menaati-Nya. Befiindak hidup terpisah dari Roh Kudus bukan saja sia-sia, tetapi perbuatan demikian merupakan pemberontakan menentang Allah, berdasarkan anggapan humanistis mengenai kedaulatan manusia. Dalam Kristen,’ mengabaikan Roh Kudus merupakan penolakan yang sangat buruk.

Dalam keyakinan mereka, Roh Suci itu adalah pribadi yang nyata, seperti halnya Bapa dan Putra. Mereka bersandar pada Yohanes 16:13 yang berbunyi: “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.”

Dari sini kita tahu bahwa mereka mengartikan Roh Kebenaran itu dengan Roh Suci. Ini bertolak belakang dengan Islam. Menurut Islam, Roh Kebenaran dalam surat tersebut adalah Nabi Muhammad. Di dalam Yohanes 16:7 “Roh Kebenaran” disebut “Penolong” atau “penghibur.” Sebab Roh Kudus sudah datang ketika Yesus dibaptis. Lihat kitab Yohanes 1:32 yang bunyinya: “Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati dan tinggal diatas-Nya.”

Untuk memperkuat pendapat bahwa yang dimaksud “Roh Kebenaran” adalah Nabi Muhammad dapat kita lihat dalam teks Al-Kitab bahasa Inggris. Bahasa lnggris Yohanes 6:13 berbunyi “When the Spirit of truth comes, he will guide you into all the truth, for he will not speak on his own authoriry, but what ever he hears he will speak and he will declare to you the things that are to come” Sedang dalam Yohanes 1:32 berbunyi: “I saw the Spirit descend as a dove from heaven and it remained on him.”

Kalimat “the spirit of truth” dalam Yohanes 6:13 itu menunjukkan kepada pribadi Nabi Muhammad saw. Sedangkan untuk Roh Suci, hanya memakai kata-kata “spirit” tanpa “of truth”. Dalam Yohanes 16:13 disebutkan: “he will guide” yang artinya ia akan memimpin, yang berarti menunjukkan pada manusia yang berarti Muhammad. Sedangkan pada Jhon 1:32 memakai kata-kata “it” yang menunjukkan ‘benda’ yaitu Roh Suci. Jadi kesimpulannya kata “Penolong” itu menunjuk kepada manusia bukan benda.[*]

*) Kristolog Jago Dialog

1 Comment

  • Michael 7 April 2018

    Janji Allah kepada Abraham/Ibrahim kpd 2 anaknya Ismail dan Ishak utk warisan atau keturunan Nabi adalah kpd Ishak.

    Terjadi Seperti Nabi Musa, Nabi Salomo/Sulaiman, Nabi Daud dan Nabi lainnya terbukti keturunan Ishak/bani Israel.

    Dan tidak ada Janji Allah Nabi dari keturunan Ismail.

    Allah tdk pernah mungkar dalam janjinya.

    Semoga bisa menerangkan dgn kebenaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *