Kajian Ranting Ini Bahas Kisah Nabi Musa dalam Kejaran Fir’aun

0
47
Muhammad Al-Farobi saat mengisi kajian Pimpinan Ranting Muhammadiyah Genting. (Dzanur Roin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Kajian rutin Pimpinan Ranting Muhammadiyah Genting Cabang Asemrowo membahas kisah Nabi Musa. Kajian sebulan bulan sekali ini bertempat di rumah M. Irfani Jalan Genting I/8 d Surabaya, Ahad (21/7/2024).

Sebagai pembicara, Muhammad Al-Farobi menceritakan kisah Nabi Musa As sedang melarikan diri dari Fir’aun dan tentaranya. Nabi Musa pun sampai di negeri yang bernama Madyan.

Di negeri tersebut, Nabi Musa melihat sekelompok orang sedang berebut air minum untuk ternak mereka di sebuah sumber mata air.

Di sana, Nabi Musa melihat dua orang wanita yang hanya menunggu para lelaki selesai berebut air. Karena penasaran, Nabi Musa menghampiri mereka dan bertanya, mengapa mereka mengambil ternak  bersama kaum lelaki.

Wanita tersebut menjawab bahwa ayahnya sudah tua dan tidak mampu lagi mengambil air.

Kemudian Nabi Musa pun menolongnya dan memberi minum ternak yang dimiliki oleh keluarga wanita tadi. Setelah selesai, Nabi Musa beristirahat di sebuah pohon sembari berdoa kepada Allah untuk meminta petunjuk.

Kedua wanita tersebut menceritakan tentang peristiwa yang telah terjadi kepada ayahnya yang tak lain adalah Nabi Syuaib dan memerintahkan untuk diajak ke rumahnya.

“Sepanjang perjalanan, Nabi Musa berada di depan, yang perempuan mengarahkan arah rumahnya dengan cara melempar batu,” tuturnya.

Hingga sampailah mereka semua di rumah Nabi Syuaib. Lantas Nabi Musa menceritakan kejadian yang dialaminya hingga alasan mengapa dirinya berlari dari Fir’aun dan tentaranya.

“Nabi Syuaib pun berkata kepada Nabi Musa, ‘Sekarang engkau aman dan selamat dari kejaran Fir’aun’,” ujarnya.

Lantas, salah satu putri Nabi Syuaib meminta ayahnya untuk mengangkat Nabi Musa sebagai pegawai dan mengurus ternaknya.

Sebagaimana termaktub dalam surah Al-Qashash ayat 26 yang artinya: “Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata ‘Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya’.”

“Ayat inilah yang menginspirasi para HRD di perusahaan-perusahaan saat mencari karyawan. Yaitu orang yang kuat dan dapat dipercaya. Kuat fisiknya, kuat jasmaniyah, kuat ototnya, dan juga kuat akalnya,” ujar Ustadz Farobi.

Kajian tersebut dihadiri Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyah Asemrowo, segenap pimpinan Ranting Genting, serta jamaah Masjid Al-Qolam.

(Dzanur Roin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini