Kajian Remaja Muhammadiyah Smamita: Kader Wajib Miliki 4 Er

0
293
Amrozi memberikan tausiah dalam Kajian Remaja Muhammadiyah dalam rangka semarak Musyawarah Ranting SMA Muhammadiyah 1 Taman. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) menggelar Kajian Remaja Muhammadiyah edisi perdana. Kajian ini diadakan dalam rangka semarak musyawarah ranting (musyran) pada Kamis (27/9/2024).

Menjelang musyawarah bersama, memang sudah menjadi tradisi Smamita untuk mengadakan semarak musyran yang biasanya hanya berupa kegiatan volunter belajar dan bermain bersama anak-anak jalanan. Namun, kali ini kemasan semarak musyran ditambah dengan adanya kajian yang fokus pada pembentukan kader.

Kajian ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta dari PR IPM SMK Muhammadiyah 1 dan 2 Taman (Vocatama), PR IPM MTS Muhammadiyah 1 Taman (Muhita), PR IPM SMP Muhammadiyah 2 Taman (Spemduta), dan juga organisasi otonom (ortom) Smamita. Tema yang diangkat “Mewarisi Jiwa Kepemimpinan dan Perjuangan Kader Muhammadiyah”.

Direktur Smamita Edwin Yogi Laayrananta MIKom mengaku bangga atas pembangunan intelektualitas yang diadakan oleh PR IPM Smamita.

“Menjadi suatu kebanggaan bagi kami di Smamita karena pengembangan intelektualitas dari berbagai aktivitas sangatlah penting. Berdiri dalam lingkup pendidikan, maka harus bisa menumbuhkan semangat dan sikap keilmuan yang senantiasa ada dalam aktivitas sehari-hari yang dapat diupayakan salah satunya dengan diskusi-diskusi kecil,” ujar Edwin.

Edwin juga berpesan kepada kader-kader remaja Muhammadiyah yang hadir untuk selalu menjaga nama baik organisasi.

“Menjaga nama baik itu berarti menjalankan visi misi Muhammadiyah, yaitu sebagai gerakan amar makruf nahi mungkar dan tajdid. Jangan sampai bukannya mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran, tapi malah menjadi bagian yang ikut membesarkan kemungkaran,” tuturnya.

Edwin melanjutkan, musyran tidak hanya sebagai ajang pemilihan ketua,namun juga evaluasi. Agar arahnya lebih baik, dia meminta musyawarah sebagai ajang evaluasi dan melakukan perbaikan, bukan semata-mata untuk memilih ketua.

“Harapannya, agar periode-periode berikutnya dapat menjadi lebih baik lagi,” pesannya.

Sesi Materi

Pada sesi materi, peserta disambut dengan kalimat love your choice yang diucapkan oleh Amrozi SFilI MPdI selaku pemateri. Amrozi menceritakan bagaimana indahnya sukses bersama pilihan yang kita cintai.

“Ketika kita mencintai dan melakukan dengan sungguh-sungguh, akan menjadi sukses bersama pilihan kita. Sama halnya ketika kalian memilih menjadi bagian dari ortom Muhammadiyah, cintailah pilihan kalian,” tutur Amrozi.

Amrozi juga menyebutkan bahwa kita tidak bisa mencintai sesuatu jika belum menemukan dan memberikan sesuatu di dalamnya. Maka, Amrozi juga menceritakan tentang keteladanan KH Ahmad Dahlan yang menerapkan kandungan dari surat Al-Asr hingga rela tidak istirahat ketika ia sakit agar tidak menjadi golongan orang yang merugi.

“Pada saat menjelang tanwir, KH Ahmad Dahlan mengalami sakit yang cukup berat. Maka, teman-teman dari pimpinan pusat mengirimnya ke suatu desa di Pasuruan dan meminta KH Ahmad Dahlan untuk beristirahat. Namun, bukannya istirahat KH Ahmad Dahlan malah membuat kajian rutin di musala di desa tersebut,” kisahnya.

Pemateri kembali melanjutkan penjelasannya. Dia menyebutkan bahwa setiap manusia merupakan pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya. Maka dari itu, seorang pemimpin harus memiliki sifat taqwa.

“Tidak akan berhasil seorang pemimpin jika tidak memiliki kedekatan dengan Allah SWT,” tegasnya.

Terakhir, sebagai penutup, dia menekankan watak-watak yang harus dimiliki oleh kader Muhammadiyah, yaitu 4 Er.

Pertama, benEr. Niatnya harus ditata kembali. Innamal a malu bil niat, tingkah laku dan akhlaknya harus bener.

Kedua, pintEr. Cerdas, jangan takut berorganisasi, kemudian takut menjadi bodoh karena jika niat kita benar, Allah akan memudahkan kita pinEr juga memanajemen waktu.

Ketiga, kobEr. Artinya menyempatkan waktu.

Keempat, segEr. Yakni, menjaga kesehatan dan terus turut mengikuti informasi masalah-masalah terbaru untuk mencari solusi.

“Saya harap anak-anak di sini tidak hanya bermuhammadiyah ketika di sekolah saja, namun juga melanjutkan dakwah hingga seterusnya,” tandas Amrozi yang juga sebagai guru di MTs Muhammadiyah 1 Taman.

(Florencia/Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini