8 November 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

Kamisya UMM Ajak Mahasiswa Gen 24 Lebih Dekat dengan Al-Quran

Wakil Ketua PDM Kabupaten Malang Lukman Hakim SAg (kiri) mengisi Kamisya UMM. (Anny Syukriya/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Mahasiswa baru gen 24 Universitas Muhammadiyah Malang diajak untuk lebih dekat dengan Al-Quran melalui Kajian Al-Quran Maghrib Isya (Kamisya) di Masjid AR Fachruddin, Kamis (31/10/2024. Kegiatan ini merupakan program baru yang diinisiasi oleh Bagian Pendidikan dan Pengajaran MKWK UMM.

Kamisya diselenggarakan setiap Kamis selama empat pekan, yakni pada 24 dan 31 Oktober serta 14 dan 21 November 2024. Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa baru angkatan 2024 sebagai prasyarat dikeluarkannya nilai mata kuliah Keimanan dan Kemanusiaan (P2KK).

Kamisya diawali dengan registrasi, tadarus bersama, shalat Maghrib berjamaah, kajian Al-Quran, dan ditutup dengan shalat Isya berjamaah.

Kepala BPP MKWK UMM Dr Ermanu A Hakim MT mengatakan bahwa penting untuk memberikan penguatan spiritual kepada mahasiswa baru agar tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada keseimbangan spiritual.

“Salah satu cara yang efektif untuk membina spiritualitas adalah melalui pembiasaan kegiatan ibadah berjamaah dan kajian agama,” tuturnya.

Inovasi program ini sangat diapresiasi oleh Kabiro Pendidikan dan Pengajaran UMM Zulfatman MEng PhD.

“Kegiatan ini sangat positif. Kita mulai melangkah dari sini (masjid). Tempat perlindungan kita semua, rumah Allah, tempat beraktivitas, meminta pertolongan. Kita mulai perjalanan dari sini (masjid) insya Allah perjalanan ke depannya lebih lapang dan longgar,” ujarnya.

Peserta antusias mengikuti Kamisya UMM. (Anny Syukriya/KLIKMU.CO)

Hadir sebagai narasumber Kamisya, Lukman Hakim SAg. Wakil Ketua PDM Kabupaten Malang ini berbagi motivasi pentingnya bisa membaca Al-Quran bagi generasi muda.

Menurut Lukman, alasan terdalam kenapa kita harus belajar Al-Quran dan kenapa juga harus serius dengan Al-Quran adalah karena kita berislam dan kita muslim.

Sebagaimana kandungan makna dalam QS Al-Baqarah ayat 4.

“Kalau ga paham Quran tidak bisa disebut beriman. Syarat menjadi orang beriman adalah mengimani Al-Quran, maka wajib paham dengan Al-Quran. Mengimani Al-Quran itu tidak hanya menjadi kewajiban spiritual, tetapi juga sebuah perjalanan intelektual dan emosional untuk memperkaya kehidupan muslim,” tegas pembina OWOJ (One Week One Juz) wilayah Malang ini.

Lukman melanjutkan, membaca Al-Quran ada adabnya. Sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk haqqa tilawatih saat membaca Al-Quran.

Yang dimaksud haqqa tilaawatih yaitu membaca Al-Quran dengan melibatkan lisan, akal, maupun hati. Lisan bertugas membacanya dengan benar sesuai kaidah bacaan, akal bertugas memahami arti, dan hati bertugas meresapi dan merenungi segala makna Al-Quran agar dapat kita ambil pesan-pesan mulianya untuk kehidupan.

Terakhir, Lukman berbagi tips bagaimana agar kita lebih dekat dengan Al-Quran. Di antaranya adalah membangun kesadaran diri bahwa sebagai umat harus dekat dengan Al-Quran (QS Al-Furqan 25:30), menjadikan Al-Quran sebagai bacaan utama dengan menyusun target bacaan, dan mengikuti komunitas/ kelompok belajar Al-Quran.

(Anny Syukriya/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *