Malang, KLIKMU.CO – Absennya kapten timnas U-23 Indonesia Amiruddin Bagas Kaffa menjelang kickoff melawan Thailand U-23 di semifinal Piala AFF U-23 dikarenakan sebelumnya mengalami cedera ketika menjalani sesi latihan. Cedera tersebut terjadi karena salah menumpu.
Setibanya di Indonesia, pemain andalan PS Barito Putera di Liga 1 itu fokus menjalani rehabilitasi. “Dalam waktu kurang lebih dua minggu kita fokus pemulihan untuk mempersiapkan pada match selanjutnya,” ungkap fisioterapis PS Barito Putera Ftr Dian Erfianto Pambudi.
Untuk program rehabilitasi, Bagas Kaffa menggandeng fisioterapis dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Program tersebut dilakukan bersama Dimas Sondang Irawan, Ketua Program Studi Fisioterapi UMM yang sekaligus sebagai pakar biomekanik dan fisioterapi olahraga.
Rencana rehabilitasi cedera yang dialami Bagas Kaffa sedikit berbeda dengan cedera engkel pada umumnya. Mengingat, Bagas Kaffa mengalami high ankle sprain atau keseleo pergelangan kaki pada jaringan ikat tibia-fibula distal.
“Memang biasanya cedera ini menunjukkan pembengkakan jauh lebih kecil dibandingkan dengan lateral atau medial ankle sprain. Namun, bukan berarti ini dapat diabaikan. Dalam kasus ini, banyak pemain tidak menyadari bahwa dirinya mengalami cedera high sprain ankle sehingga dalam jangka waktu tertentu berpotensi mengalami reinjury atau bahkan menjadi chronic ankle instability,” jelas Dimas Sondang Irawan.
Pemantauan dan konsultasi proses rehabilitasi dilakukan secara berkala. Hal ini merupakan upaya untuk mencegah terjadinya reinjury atau cedera kembali.
“Sejauh ini, kondisi saya semakin membaik, walaupun masih ada rasa ganjel pas gerak,” tutur Bagas Kaffa ketika menjalani sesi fisioterapi.
Bagas Kaffa juga mengaku sebelumnya memiliki banyak pertanyaan dan kebingungan terhadap cedera yang dialaminya. Namun, setelah berkonsultasi dengan Fisioterapi UMM, kini Bagas Kaffa semakin optimistis untuk kembali hadir di lapangan hijau. (Bayu Prastowo/AS)