Kasus Covid-19 RI Kembali Melonjak, Sehari Mencapai 35–40 Pasien!

0
29
Kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. (Ilustrasi Pexels)

Jakarta, KLIKMU.CO – Kasus Covid-19 di Indonesia kembali naik. Jika sebelumnya terdapat 30–40 kasus dalam sepekan, kini kasus Covid-19 mengalami peningkatan hingga mencapai 267 kasus dalam seminggu, tepatnya pada periode 28 November sampai 2 Desember 2023.

Bahkan, data terbaru 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian bertambah jadi 35–40 pasien. Adapun pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit sebanyak 60–131 orang. Lalu, tingkat keterisian rumah sakit saat ini 0,06 persen, sedangkan angka kematian 0–3 kasus per hari.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi MEpid menjelaskan, peningkatan kasus Covid-19 dibarengi dengan kenaikan jumlah testing. Di sisi lain, ada dugaan varian baru yang memicu tingkat transmisi atau penularan lebih cepat dan lebih mudah menginfeksi.

“Ada beberapa faktor penyebab kenaikan kasus Covid-19. Pertama, peningkatan kewaspadaan gejala pneumonia seperti yang merebak di China. Salah satu yang juga diperiksa jika ada keluhan batuk, pilek, kan tes Covid-19. Ini gejala awalnya sama. Otomatis pasti terjadi peningkatan deteksi,” tuturnya dikutip dari Detikcom, Rabu (6/12).

Nadia menambahkan, peningkatan ini bukan suatu hal yang harus dikhawatirkan karena kasus kematian, pasien yang dirawat, atau sakit berat tidak mengalami perubahan. Yakni, di bawah 5 kasus per minggu.

Meskipun begitu, dia meminta masyarakat tetap waspada. Warga diimbau menunda terlebih dulu bepergian ke negara dengan catatan kasus Covid-19 tinggi. Antara lain Singapura dan Malaysia.

Tapi, apabila keperluan pergi ke luar negeri dalam kebutuhan mendesak, sebaiknya tetap menjaga protokol kesehatan Covid-19.

Nadia melanjutkan, pemerintah juga tidak akan menutup masuk kedatangan warga negara asing dari negara dengan lonjakan kasus Covid-19. Sebab, statusnya tidak lagi berada di fase pandemi.

“Kita tidak perlu khawatir, kemudian menutup pintu masuk, karena pandemi Covid-19 sudah dicabut dan setiap saat negara harus berdampingan dengan peningkatan kasus Covid-19 yang terus bisa bermutasi, tetapi dia lama-lama melemah,” terang Nadia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menambahkan, masyarakat juga diimbau disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Yang sakit sekarang mewajibkan diri sendiri pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kemudian jaga jarak,” kata Maxi di laman resmi Kemenkes, Rabu (7/12).

Lebih lanjut, Maxi menjelaskan, kenaikan kasus ini didominasi subvarian Omicron XBB 1.5. Varian itu pula yang menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

“Selain varian XBB 1.5, Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5,” katanya.

Kendati ada peningkatan, lanjut Maxi, kasus sekarang masih jauh lebih rendah jika dibandingkan saat pandemi lalu yang mencapai 50.000–400.000 kasus sepekan.

Karena itu, Maxi meningkatkan masyarakat agar selalu waspada jika mengalami gejala penyakit yang mengarah pada Covid-19. Seperti batuk, pilek, demam, dan gangguan pernapasan.

“Yang seperti ini harus segera melakukan pemeriksaan antigen. Tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan, kalau berat ke rumah sakit,” ungkapnya.

Terakhir, Maxi mendorong masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi Covid-19, baik dosis lengkap maupun booster. Terutama mereka yang masuk kategori rentan.

”Tahun ini (vaksinasi, Red) masih gratis. Tahun depan hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised atau orang yang memiliki masalah dengan sistem imun,” tandasnya.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini