KLIKMU.CO – Publik dihebohkan oleh seorang guru ngaji yang tega mencabuli muridnya berkali-kali. Bahkan, tindakan asusila itu dilakukan di salah satu masjid di Kecamatan Setu, Kabupten Bekasi, Jawa Barat.
Mendengar mirisnya kelakuan guru ngaji ini, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun angkat bicara. Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengecam perbuatan guru ngaji itu. Menurutnya, guru ngaji yang tega melakukan perbuatan itu tidak punya iman dan akhlak.
“Saya katakan dia tidak punya iman. Walaupun guru ngaji, dia tidak punya iman, tidak berakhlak baik,” kata Dadang, Selasa (18/5/2021).
Oleh karena itu, Dadang meminta pihak kepolisian untuk menindak tegas guru ngaji ini. Ia juga mendorong supaya guru ngaji ini tidak lolos dari jerat hukum. “Kalau dia melanggar hukum ya harus dihukum, apalagi nanti pasti ada hukum sosial dari masyarakat, seperti dikucilkan dan mungkin juga dihinakan,” kata dia.
Menurut Dadang, seharusnya guru ngaji itu mengajarkan kebaikan. Bukan malah sebaliknya, melakukan kejahatan dan kemaksiatan seperti ini.
Ia juga menegaskan bahwa guru ngaji itu juga manusia biasa yang juga digoda oleh setan untuk melakukan perbuatan maksiat. Namun, keimanan dan moralitas yang harus menjadi tamengnya supaya tidak tergoda dengan tipu muslihat setan yang menjerumuskan.
“Apalagi seorang guru ngaji itu kan mungkin aibnya akan lebih besar dibandingkan dengan orang biasa. Jadi, ini pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dalam menjaga akhlak, sehingga akhlak yang baik itu akan menjadi pegangan hidup kita,” ujarnya.
Dadang juga meminta kepada semua guru ngaji dan juga orang-orang yang telah diberi amanah pengetahuan oleh Allah, untuk selalu menajga penampilan dan kelakuannya. Bagi dia, antara pengetahuan agama dan akhlak harus seimbang.
“Kepada semua orang yang diberi amanah pengetahuan oleh Allah, untuk menjaga penampilan dan menjaga kelakuannya, harus sesuai dengan apa yang kita ketahui dan kita ajarkan, jangan sampai terjadi ketimpangan antara pengetahuan agama dengan kelakuan, dengan akhlak. Sebab, orang itu akan memandang kita dari akhlaknya, bukan hanya pengetahuannya,” pungkasnya. (RF)