Surabaya, KLIKMU.CO –Wisuda Purnasiswa Ke-59 juga dibarengi dengan Wisuda Tahfidz Ke-3 SD Muhammadiyah 9 Surabaya Rabu (14/6) di Hotel Dafam Pacific Caesar, Surabaya.
Ada 19 siswa-siswi SD Muhammadiyah 9 Surabaya yang mengikuti wisuda tahfidz. Sebelumnya, mereka mengikuti proses ujian di sekolah selama satu pekan sebelum ditentukan siapa saja yang akan diwisuda.
Ke-19 siswa itu adalah Alyssa Sabrina Ramadhani (kelas 1), Tarashiva Andien Salsabeela (2A), Arjun Priya Sanjaya (3A), Afifah Syafa Kamilah (3B), Afika Putri (3B), Alfiyah Nabiilah Putri (4), Muhammad Nasrullah Kurnianto (4), Shuhaib Arrumiyul Haq (4), Kholid Abdurrohman (4), dan Muhammad Fatih Al Haqqi (4).
Kemudian, Gibran Abdillah Ramadhan (5A), Nazza Mirrah Madaniyah (5A), Nadia Asyafa Nurvianti (5A), Akbar Hamzah (5A), Izzat Frananda Al Azizi (5A), Farah Andara Atsyawarwah (5B), Tivania Rizka Adhira Putri (5B), Izzul Frananda Al Ghifari (5B), dan Desy Leli Susanti (6A).
Suasana terasa begitu hening dan tegang karena tanpa sepengetahuan peserta wisuda tahfidz. Penghafal-penghafal ini juga diuji oleh M. Fauzan MPdI, sekretaris Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bulak.
Tidak hanya sampai di situ, para wali murid yang jadir juga ingin mencoba kemampuan siswa-siswi tahfidz. Suasana masih begitu tegang semua wali murid terdiam dan dijawablah satu per satu pertanyaan itu dan mendapatkan semangat juga dari para wali murid.
Setelah itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Surabaya M Rofiq Munawi MPd datang dan dipersilakan untuk ikut menguji wisudawan yang saat itu masih di berada atas panggung.
Ada sekitar dua anak yang menjawab pertanyaan dari Rofiq Munawi. Sehingga Wakil Ketua PDM itu langsung berdiri menuju naik ke panggung dan menghampiri para wisudawan. Tidak lama kemudian dikeluarkanlah hadiah melalui kantong celana saku kanannya.
Seusai acara, kontributor KLIKMU.CO mendatangi dan melakukan wawancara langsung kepada M. Rofiq Munawi yang saat itu menggunakan jas hitam, berdasi, dan berpeci hitam lengkap.
“Ketika saya datang saya disuruh MC untuk menguji anak-anak yang akan melangsungkan wisuda tahfidz mengenai kemampuannya. Saya berikan surah Al Kafirun. Kenapa? Karena surah Al Kafirun itu tergolong dalam Juz Amma kalau dikategorikan sulit ya tidak terlalu sulit. Tetapi butuh ketelitian ingatannya harus kuat karena ayat ini ketika berakhir sedikit ada kemiripan. Sehingga kalau tidak teliti itu terlalu diulang-ulang otomatis sulit untuk berhenti,” ujar mantan kepala SD Muhammadiyah 9 Surabaya itu.
Menurut Rofiq, kemiripan itu mengakibatkan sering diulang-ulang sehingga kecenderungan tidak teliti bisa salah dan tidak akan bisa berakhir. Hanya berputar-putar terus tidak selesai-selesai.
“Sedangkan kalau surah At Tin itu ada kemiripan dengan surah Al Ashr. Kalau tidak teliti surah At-Tin bisa lupa menuju ke surah Al Ashr. Kalau tidak hati-hati dan tidak teliti bisa lompat ke surah yang lainnya juga,” jelasnya.
“Nah untuk memotivasi anak-anak supaya ada gairah atau semangat menghafal Al-Qur’an, saya berikan hadiah supaya tetap semangat. Dalam rangka memotivasi agar selalu bersemangat belajar. Supaya anak-anak juga merasa diperhatikan,” ujar Rofiq yang saat ini menjadi anggota penggerak Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Surabaya.
Sementara itu, salah seorang wali murid Amirotun Nikmah merasa bangga karena dua putra kembarnya Izzat Frananda Al Azizi dan Azzul Frananda Al Ghifari juga menjadi bagian dari para wisudawan tahfidz.
“Alhamdulillah ya Allah dua putra saya si kembar terpilih menjadi penghafal Al-Qur’an dengan teman-teman lainnya. Masya Allah saya sebagai orang tua merasa bangga sekali,” tuturnya.
Amirotun berharap anaknya dan teman-teman yang lain lebih bersemangat dan lebih sukses ke depan. Dia juga berharap mudah-mudahan SD Muhammadiyah 9 Surabaya konsisten menghasilkan penghafal-penghafal tahfidz Al-Qur’an.
“Mungkin ini yang bisa saya sampaikan karena jujur saya selaku orang tua merasa bangga dan bersyukur sekali anak saya menjadi salah satu tahfidz Al-Qur’an,” imbuhnya sambil mengusap air mata yang tiba-tiba jatuh di pipinya.
“Mudah-mudahan menjadi ladang pahala juga bagi saya sendiri selaku orang tua dan anak kami pada khususnya,” tandas istri dari Zainul Arifin SAg MH, penyuluh Kemenag Kota Surabaya, itu. (Nashiiruddin/AS)