Kekalahan Zionis Israel

0
34
Kekalahan Zionis Israel. (foto google)

Oleh: Ace Somantri

KLIKMU.CO

Sudah masuk lima bulan peperangan antara Zionis Israel dengan militer Hamas. Sejak 7 Oktober 2023, marwah militer Zionis Israel runtuh di mata warga dunia. Dapat dibayangkan, jebolnya pertahanan negara yang konon kabarnya berteknologi canggih ditembus dengan pesawat para layang, bukan pesawat jet tempur canggih.

Hal yang menarik dibicarakan, kecanggihan bukan pada peralatan senjata semata, melainkan strategi perang jitu yang menjadikan sebuah peperangan di antara para pihak yang terlibat. Semakin hebat strategi perang, kemenangan perang semakin berpeluang sehingga kecanggihan layak dapat disematkan kepada kelompok militer yang memiliki strategi tersebut, termasuk yang sudah dilakukan oleh militer Hamas.

Keruntuhan wibawa Zionis Israel di mata dunia telah membuat frustrasi dan depresi Perdana Menteri Natanyahu. Hal itu ditunjukkan dengan sikap dan tindakan dalam membuat kebijakan dengan cepat tanpa perhitungan dan pertimbangan yang matang. Justru yang ada kebijakan melakukan serangan balasan sangat emosional karena kondisi dipermalukan di mata dunia internasional.

Ketika serangan balasan dalam kondisi tidak sehat mental, militer Zionis Israel pun dalam kondisi tidak siap menghadapi perlawanan militer Hamas. Pasalnya, mereka paham betul kemampuan militer Hamas memiliki cara dan strategi perang yang sulit dipahami.

Terlebih saat negaranya jebol dengan peralatan sangat sederhana tapi mampu meluluhlantakkan ibu kota Israel, sehingga para militer Zionis Israel semakin berkeyakinan bahwa militer Hamas bukan lagi kelompok kecil yang menggigit, melainkan kelompok militer yang teruji dan terbukti mampu menerkam sangat mematikan lawan. Dari waktu ke waktu kemampuannya mengalami perkembangan pesat merancang strategi perang.

Kekalahan Zionis Israel berlanjut dengan sikap dan perbuatan elite-elite militer membuat strategi menyerang merangsek masuk ke area kekuasaan militer Hamas. Tujuannya memperlihatkan kepada dunia bahwa militer Zionis Israel mampu masuk menembus Gaza dan memiliki keberanian membombardir pertahanan militer Hamas. Padahal, tindakan strategi tersebut menambah angka kemenangan militer Hamas. Pasalnya, kemampuan strategi jitu militer Hamas justru peperangan di darat, bukan di udara.

Diawali membombardir Gaza dengan jet-jet tempurnya, sangat lucu dan memalukan diri di mata dunia apa yang dilakukan Zionis Israel akan perbuatan dan sikap pengecut yang tidak memiliki marwah dalam dunia militer. Hal itu ditunjukkan tindakan membombardir Gaza, dan yang diserang kelompok masyarakat sipil dan gedung-gedung milik warga, sementara militer Hamas sebagai lawannya ada di bawah tanah bukan di dalam gedung-gedung yang dibombardir.

Kekalahan ini terbukti dalam waktu yang tidak butuh lama, saat tank-tank markava masuk wilayah Gaza telah menjadi makanan senjata militer Hamas tanpa membebankan jarak tempuh jauh, cukup dengan jarak ratusan meter tank-tank markava dapat dihancurkan. Medan pertempuran di Gaza apa pun alasannya, sudah pasti akan dimenangkan militer Hamas.

Hal itu dipastikan karena wilayah sehari-hari mereka hidup dari masa ke masa. Itu terbukti puluhan tank milik tentara IDF Zionis Israel hancur dalam waktu tidak butuh waktu lama. Frustrasi dan depresi tentara IDF terus menghantui jiwa dan alam pikirannya, keyakinan diri akan kematian sangat dekat dengan urat lehernya. Sehingga mereka saat-saat menghadapi kecemasan dalam jiwa, akhirnya salah satu caranya menghibur diri dengan bermain bola dan kegiatan balapan tank agar tidak terlalu terlihat kecemasannya.

Kekalahan demi kekalahan tentara IDF Zionis Israel semakin terlihat dari waktu ke waktu. Selain tank-tank hancur porak-poranda sehingga banyak bangkai tank yang berserakan di atas tanah Gaza. Bahkan pesawat helikopter pengangkut tentara IDF yang luka pun tak luput dari serangan militer Hamas. Kocar-kacir tentara IDF Zionis Israel tukang langgang menghindari gempuran rudal-rudal jarak pendek, drone-drone komersil yang didesain menjadi drone penyerang dan rentetan suara mesin peluru yang banyak tak diketahui datang dari sebelah mana.

Mentalitas tentara IDF Zionis Israel terus menurun sehingga membuat semakin menurunkan daya berpikir strategis menghadapi serangan bertubi-tubi dari militer Hamas. Saat kamp-kamp milik tentara IDF Zionis Israel diserang  militer Hamas, tidak sedikit alutsista yang ditinggal pergi untuk mundur para tentara IDF menghindari serangan yang mematikan. Serangan darat Zionis Israel yang digadang-gadang akan membumihanguskan militer Hamas, justru sebaliknya tentara IDF di berbagai kesatuan yang dimiliki Zionis Israel pada akhirnya kocar-kacir terbirit-birit melarikan diri dari setiap serangan gerilya yang dilakukan oleh serangan balik militer Hamas.

Tak sedikit para perwira menengah dan tinggi dari tentara IDF meninggal pada saat pertempuran di Gaza. Ada yang unik perlu diperhatikan, setiap tentara yang membuat konten di media sosial dengan memperolok-olok warga Gaza termasuk para militer Hamas. Tidak lama kemudian tentara tersebut mengalami kematian yang secara sengaja oleh militer Hamas dikasih tanda untuk diburu oleh militan-militan Hamas atau militer al-Quds hingga ditangkap dan bila memungkinkan langsung tembak ditempat, baik saat perang berlangsung secara terbuka berhadapan atau oleh sniper-sniper jitu dari militer Hamas.

Hal itu dilakukan setelah sikap tentara IDF meremehkan dengan sengaja diedarkan dan beredar di media sosial. Kekalahan strategi perang IDF Zionis Israel dengan militer Hamas diakui oleh para purnawirawan perwira tentara Amerika Serikat. Dengan bala bantuan dari USA dan UK, baik bantuan tentara maupun alutsista canggih sehingga Israel terus menjadi-jadi melakukan serangkaian  serangan pada tempat-tempat yang disinyalir tempat para militan Hamas maupun al-Quds berkumpul.

Hanya sayang, jalur pengiriman melalui laut tak berjalan mulus. Pasalnya, ada kepedulian Houti Yaman memblokade kapal-kapal laut yang membawa berbagai hal kebutuhan untuk Zionis Israel.

Lumayan membuat muka merah merona para pimpinan dan tentara USA, karena cukup kewalahan menangkis serangan peringatan dari angkatan laut Houti Yaman dengan tujuan akhirnya meminta Zionis Israel angkat kaki dari bumi Gaza dan umumnya di negara Palestina. Sekalipun negara USA mengajak negara koalisinya, tidak semua negara koalisinya ikut ajakannya. Hanya satu negara Inggris yang terlibat bersama USA untuk melakukan perlawanan militer Houti Yaman yang semakin ganas. Bahkan, kapal Inggris pun diserang rudal hingga berantakan.

Peperangan Zionis Israel dengan militer Hamas, Brigade Al Quds, dan militan warga Palestina lainnya telah membuka lebar dan meluasnya pertikaian di wilayah Timur Tengah. Hizbullah pun sejak pendudukan IDF Zionis Israel di Gaza terus melakukan serangan-serangan dengan rudal balistik untuk mengingatkan agar Zionis Israel segera kembali ke negaranya. Selama Zionis Isarel di Gaza, selama itu juga Hizbullah akan terus memporak-porandakan kota-kota di negara Israel.

Begitupun negara Mesir, Yordania, dan Iran sudah memulai siap siaga menempatkan tentara-tentara di perbatasan. Andaikan ada hal-hal memperburuk situasi dan kondisi pada negara, seluruh kekuatan keamanan di perbatasan untuk bergerak melakukan serangan sesuai perintah.

Kembali kepada militer Hamas dengan brigade Al Qasam dan juga brigade Al Quds yang terus melakukan serangan-serangan  balasan yang mematikan untuk mengusir pendudukan kolonialis Zionis Israel di Palestina. Kerugian besar bagi tentara IDF, baik materi karena tank-tank yang harganya miliaran rupiah dihancurkan oleh senjata harga di bawah sepuluh juta. Yang lebih merugikan, banyak jiwa tentara-tentara IDF melayang meregang nyawa tak dapat kembali lagi ke negaranya Israel.

Ratusan tentara Israel meninggal akibat ganasnya serangan militan-militan Palestina dari berbagai kelompok militan, khususnya Hamas yang memiliki persenjataan cukup lengkap. Termasuk serangan-serangan Hizbullah telah memorak-porandakan tower-tower yang dijadikan alat sistem teknologi pengintaian di perbatasan Lebanon dan lainnya. Jika diukur kerugian di kedua belah pihak yang berseteru, Israel paling dirugikan baik kualitas maupun kuantitas. Maka wajar Zionis Israel dapat dikatakan mengalami kekalahan telak atas Palestina, sangat wajar juga Amerika Serikat ikut menanggung malu akan kekalahan tersebut.

Pasalnya, senjata-senjata hasil dibuat secara bersama atau senjata-senjata yang dikirim tidak dapat melumpuhkan kekuatan Hamas dan koalisinya. Memalukan dan memilukan sekali, negara superpower kalah sama kelompok militan. Kita acungi jempol kepada militer Hamas dan koalisi militan lainnya, dengan kekuatan jihad fiisabilillah tidak ada yang tidak mungkin. Atas izin-Nya semua akan ada pertolongan dan akan meraih kemenangan. Wallahu’alam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini