Kelakar Direktur MBA Spartans: Mas Menteri Itu Sebetulnya Niru Kurikulum SMP Muda

0
71
Puluhan guru dan karyawan SMP Muda foto bersama dalam kegiatan capacity building. (Yunan/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Menjelang tahun ajaran baru tahun 2024-2025, Sekolah Keberbakatan Muhammadiyah Boarding Area Sport Art and Sains SMP Muhammadiyah 2 Surabaya (SMP Muda) memberikan asupan guru dan karyawan dengan capacity building.

Acara yang bertajuk “Bersinergi Meningkatkan Integritas Sekolah” ini dilaksanakan selama dua hari di Kota Batu, Jumat-Sabtu (12-13/7/2024).

Bertujuan capacity building tak lain untuk men-charging ulang serta menyamakan kembali semangat dalam mendidik siswa-siswi, khusus peserta didik baru. Seluruh guru dan karyawan yang berjumlah 62 orang ikut semua.

Pada sesi pertama, ada pembagian tugas mengajar serta tugas tambahan yang dipimpin langsung oleh Kepala SMP Muda Ida Indahwati Waliulu. Setiap guru dan karyawan mendengarkan dengan saksama arahan kepala sekolah.

Ida Indahwati Waliulu menyampaikan perlunya bersinergi setiap guru dan karyawan agar integritas sekolah yang telah dicapai hingga saat ini bisa meningkatkan.

“Itu semua dibutuhkan kerja sama dari seluruh guru dan karyawan, bersinergi, sehingga integritas sekolah meningkat,” ujar Ida.

Setelah pembagian tugas dari kepala sekolah, peserta capacity building dipersilakan untuk istirahat serta shalat berjamaah.

Selanjutnya, pada sesi kedua yang dimulai pukul 19.00, materi capacity building guru dan karyawan disampaikan oleh Direktur Penjamin Mutu MBA Spartans Ir Sudarusman.

Dalam sesi ini, Sudar, sapaan karibnya, menyampaikan kembali tenang filosofi Sekolah Keberbakatan.

Dalam materinya, filosofi sekolah itu merupakan dasar dari maksud dan tujuan sekolah itu dibentuk. “Sekolah kita mempunyai ciri, yaitu membekali siswa untuk dapat memecahkan problematika yang mereka hadapi,” ujarnya.

Di hadapan puluhan guru dan karyawan, dia menjabarkan secara detail arti dari pendidikan berbasis luas.

“Ada tiga faktor pendidikan berbasis luas itu. Yang pertama sekolah, yang kedua orang tua, dan yang terakhir adalah lingkungan dan masyarakat. Setiap faktor ini mempunyai tugas masing-masing yang harus dimasukkan dalam setiap pembelajaran,” bebernya.

Dalam setiap pembelajaran, guru harus mengedepankan maksud dan tujuan sekolah. Contohnya, program Tahfidz. Di sekolah para siswa sudah mencapai hafalan sampai juz sekian, lalu di rumah orang tua juga diberikan tanggung jawab agar siswa tersebut bisa menjaga hafalannya.

Sudar juga menyampaikan bahwa pendidikan saat ini sudah tidak zamannya bahwa pembelajaran dilakukan secara sendiri-sendiri. Tetapi harus dilakukan secara bersamaan atau istilahnya dibuat secara rumpun.

Ia lantas mencontohkan dalam mengambil kopi, dari segi sains, seseorang pasti harus menakar ia mampu mengambil seberapa banyaknya. Lalu dalam segi pendidikan Pancasila ia harus mau mengantre.

Selanjutnya, ketika mau minum, dalam segi agama ia harus berdoa. Seperti itulah pembelajaran serumpun itu dibutuhkan. Artinya, siswa akan terbiasa dalam melakukannya yang akan menjadi kecakapan hidup.

Lebih lanjut, Sudar mengatakan bahwa dalam Kurikulum Merdeka yang dikembangkan oleh Menteri Pendidikan saat ini merupakan kurikulum yang telah dikembangkan lama oleh SMP Muhammadiyah 2 Surabaya.

“Mas Menteri (Nadiem Makarim, Red) itu sebetulnya meniru apa yang dilakukan di SMP Muhammadiyah 2,” kelakarnya yang disambut tepuk tangan oleh semua guru dan karyawan.

“Kita sudah lama meyakini bahwa setiap anak mempunyai potensi masing-masing dan itu harus dipegang teguh. Kita sudah mempunyai branding. Contohnya, kalau ada orang yang anaknya bakat di bidang tertentu, pasti akan menunjuk. Sudah sekolah di SMP Muhammadiyah 2 saja karena pasti akan dapat dikembangkan bakatnya,” tuturnya.

Menutup materinya, Sudar berpesan kepada seluruh guru dan karyawan SMP Muda bahwa tantangan zaman ke depan akan membawa perubahan sikap kepada setiap siswa.

“Kita harus mau meng-upgrade diri kita agar bisa mendampingi siswa siswi kita untuk dapat mencapai apa yang mereka cita-citakan,” pungkasnya.

(Yunan/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini