Kemajuan Pendidikan Pesantren

0
41
Kemajuan Pendidikan Pesantren. (Ilustrasi Mubadalah.id)

Oleh: Muhammad Ainun Ridho

KLIKMU.CO

Pesantren merupakan tempat orang belajar agama yang dibimbing seorang kiai. Pesantren sendiri merupakan konsep sebelum kemerdekaan sekitar abad ke-14.

Kalau ditinjau dari segi bahasa, kata pondok berasal dari bahasa Arab funduq yang artinya hotel. Unsur-unsur pondok pesantren terdiri atas kiai sebagai tokoh sentral, santri, masjid, kitab kuning, dan asrama. Adapun klasifikasi pondok pesantren terdiri atas pesantren salafi dan pesantren khalafi. Untuk santri sendiri ada yang dikenal santri mukim dan santri kalong. Di era zaman sekarang menyebar luas menajdi pesantren tahfizh dan pesantren modern.

Ada hal menarik perlu dikaji terkait pesantren, yaitu pendidikan sains dan agama. Di era sekarang kemajuan teknologi informasi sangat luas sampai masuk pada fase AI (artificial intelligence). Teknologi yang maju ternyata belum sampai menggerus pendidikan di pesantren atau menjadikan pesantren tertinggal oleh zaman.

Dalam pesantren, ada mata pelajaran ilmu falaq, yaitu ilmu untuk mengetahui arah kiblat, waktu bulan Ramadhan, dan lain-lain. Ada bahasa Arab, Inggris, dan komputer. Kalau agama ada namanya bahtsul masail/munaqosah yang di dalamnya terdapat pembahasan yang maudlu’iyah (tematik) dan waqi’iyah (aktual) yang memerlukan kepastian hukum yang belum pernah dibahas sebelumnya. Ada juga ilmu logika bahasa/sastra Arab bahkan sampai pada ilmu tafsir.

Padahal kalau kita lihat keilmuan teknologi/sains, bahasa, bathsul masail itu belum ada di sekolahan umum modern. Mungkin sebagian keilmuan ada di sekolahan modern, tetapi belum sampai mendalam apalagi terkait agama yang hanya dibatasi dengan kurikulum dan batasan semester sehingga pembelajarannya tergesa-gesa.

Timbul pertanyaan, apakah pesantren merupakan peran penting dalam memajukan peradaban? “Iya.” Pesantren harus memiliki nilai luhur untuk memajukan peradaban dan sekaligus keilmuan yang mumpuni.

Kalau kita telisik keilmuan di modern ini seperti di akademik universitas yang seharusnya diajarkan khusus di S3 atau lembaga khusus seperti bahtul masail atau majelis tarjih itu sudah diajarkan di pesantren. Maka saya sangat positif jika pesantren dengan runtutan keilmuan tersebut akan menjadi kemajuan dalam peradaban. Bahkan ada istilah Hari Santri yang diadakan tanggal 22 Oktober untuk mengenang peran santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Saya harap pesantren tetap menjadi religious identity sebab agama merupakan cara pandang, cara hidup, dan nilai. Sehingga pesantren menjadi solution agent untuk mengahadapi perubahan zaman. Tidak hanya digunakan untuk kepentingan pribadi. Sebab pesantren tempat kemurnian akhlaq, bukan tempat hilangnya akhlaq, dulu yang tidak baik menjadi baik.

Muhammad Ainun Ridho
Alumnus IMM UM Surabaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini