Surabaya, KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 12 Surabaya (SDM Dubes) menyelenggarakan pawai dan teatrikal untuk menyemarakkan Hari Pahlawan. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat (10/11) lalu.
Kegiatan ini diikuti seluruh siswa SD Muhammadiyah 12 Surabaya, mulai kelas 1 sampai kelas 6 dengan memakai berbagai macam kostum.
Misalnya, kelas 1 dan 2 memakai kostum polisi atau tentara, kelas 3 putri memakai kostum dokter maupun perawat, sedangkan kelas 3 putra memakai kostum Bung Tomo. Lalu, kelas 4 putri memakai kostum kebaya dan kelas 4 putra memakai kostum pejuang.
Sementara itu, kelas 5 putri memakai kostum angkatan, baik angkatan darat, laut, maupun udara. Kelas 6 putri memakai kostum nona-nona Belanda.
Selain itu, siswa kelas 5 dan 6 putra berpesan sebagai pemain drama teatrikal peperangan 10 November di Kota Surabaya. Ada yang menjadi pejuang rakyat jelata, ada yang menjadi pasukan huzbullah, ada juga pasukan santri. Selain itu, ada yang menjadi pasukan Belanda dan tuan Belanda serta jendral Belanda.
Adapun rute yang dilalui dalam pawai Hari Pahlawan adalah Jalan Dupak Jaya menuju Jalan Raya Dupak-Jalan Dupak Timur-Dupak Jaya VI-Jalan Jatisari, kemudian kembali ke Jalan Dupak Jaya V menuju sekolah.
Sampai di halaman sekolah, siswi-siswi SDM Dubes disambut dengan drama peperangan perebutan Kota Surabaya. Suara bising dari deru tembakan dan kepulan asap serta kembang api menarik pengguna jalan untuk sejenak menyaksikan pertunjukan tersebut.
Ustadz Andi dan Ustadz Sudarno selaku sutradara dari kegiatan ini mengatakan, kita semua mengajak seluruh siswa untuk mengenang perjuangan arek-arek Surabaya merebut kembali kotanya.
“Dengan melibatkan mereka sebagai pemain, ini akan menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka,” ujar Ustadz Andi.
Ustadz Sudarno menambahkan, anak-anak bisa menampilkan sesuai dengan skenario yang mereka buat. Mereka ingin mengenang para pejuang dengan cara bagaimana bisa meneladani semangat para pejuang.
“Semangat pantang menyerah, berjuang tanpa mengenal lelah. Berjuang sampai titik darah penghabisan. Inilah semangat yang ingin kami tanamkan ke anak-anak didik kami,” tegasnya.
Jibril Al-Gibran selaku pemain drama sangat senang dengan kegiatan ini.
“Selain saya tahu dari buku yang saya baca, sekarang saya seakan merasakan bagaiamana perjuangan para pejuang dahulu. Mereka mati-matian memperjuangkan kemerdekaan demi kita semua,” kata siswa kelas 6 Al-Qolam itu.
Sementara itu, Hamdan Sakhi yang berperan sebagai jendral dari Belanda merasa gugup dan takut saat tampil di hadapan adik-adik kelas.
“Tapi alhamdulillah bisa tampil maksimal. Memberikan tampilan yang terbaik. Saya jadi jenderal dari Belanda yang ingin merebut kembali Kota Surabaya,” ujar siswa kelas 6 Al-Mulk itu.
Sementara itu, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 12 Surabaya Ustadzah Lin Hidayati menyampaikan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada anak-anak yang terlibat dalam teatrikal drama perjuangan ini.
“Di sini kita belajar banyak hal kepada para pahlawan yang telah berkorban harta dan jiwanya demi kemerdekaan yang telah kika nikmati ini. Mari kita contoh semangat juang mereka. Yang tak kenal lelah dan pamrih. Berjuang sepenuh hati. Sekarang tugas kita adalah melanjutkan perjuangan mereka dengan cara belajar dengan sungguh-sungguh dan prestasi di bidang apa pun. Inilah bentuk kita melanjutkan perjuangan para pejuang dahulu,” ujarnya.
(Dzanur Roin/AS)