Surabaya, KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 26 Kota Surabaya menerima kunjungan studi banding dari SD Muhammadiyah Pandes Bantul Yogyakarta, Sabtu (26/11/2022). Kunjungan yang dipimpin oleh PCM Pandes itu terdiri atas 2 orang PCM Pandes, 15 guru, 3 guru tahfidz, dan 1 kepala sekolah.
Ketua PCM Pandes Bantul Yogyakarta Sukirman mengatakan, SD Muhammadiyah ini dipilih salah satunya karena Sekolah Penggerak dan menjadi sekolah Islam unggulan yang modern memadukan kurikulum Ismuba dan Kurikulum Nasional. SD Muhammadiyah 26 berkenan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dalam mengantarkan siswa kelas VI ke SMPN atau swasta yang unggulan.
“Kegiatan ini bisa meningkatkan jalinan hubungan di antara sesama sekolah Muhammadiyah dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas sekolah Islam di Indonesia,” tuturnya.
Kepala SD Muhammadiyah 26 Yunita Puspitasari menyampaikan, SD Muhammadiyah 26 menerapkan moto sekolah awal bendiri yaitu faith, health, science, skill, and character. Kurikulum Ismuba menyiapkan guru tahfidz khusus dengan program tahfidz dan takhasus. Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka kelas 1, 4 serta Kurikulum 2013 Kelas 2, 3, 5 dan 6 ) dengan sistem pembelajaran kreatif dan inovatif berfokus pada peserta didik.
“Selain itu, program unggulan kami ada Future Carrer Planning (FCP) sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Semoga kunjungan ini dapat bermanfaat bagi kedua sekolah dalam bertukar informasi dan menambah wawasan, ide-ide positif di bidang pendidikan yang nantinya memungkinkan dapat diterapkan pada masing-masing sekolah,” paparnya.
“Kami mau melihat pelaksanaan pendidikan dan kondisi konkretnya yang ada. Karena dari sini akan jadi pembanding kami saat kembali ke daerah, apa yang bisa kami ambil dan apa yang bisa kami terapkan,” kata Elis, guru bahasa Inggris SD Muhammadiyah Pandes, kepada KLIKMU.CO, Sabtu (26/11/2022).
Selain berbincang langsung dengan tenaga-tenaga pendidik dari SD Muhammadiyah 26, mereka memang melihat langsung yang ada di dalam kelas. Mereka turut memperhatikan secara detail apa saja yang ada tema pada masing-masing kelas dan berinteraksi dengan guru yang ada di kelas.
Dari kunjungan itu, Elis mengaku ada kesan yang begitu mendalam tentang bagaimana keleluasaan yang diberikan sekolah kepada siswa untuk berkreasi. Termasuk mengembangkan kemampuan anak-anak mencari jati diri sesuai dengan bakat-bakat yang mereka miliki.
Elis mengungkapkan, melalui kunjungan itu pula tenaga-tenaga pendidik dari Pandes mempelajari trik-trik yang diterapkan Sekolah dengan Branding DUE (Dua Enam) Islam Unggulan moto faith, health, science, skill, and character. Tentunya, trik-trik itu akan diterapkan di sekolah masing-masing dengan harapan anak-anak akan memiliki kenyamanan yang sama saat belajar.
Selain melihat langsung ke kelas-kelas yang ada, mereka turut berdiskusi dengan Kepala Sekolah SD Muhammdiyah 26 Yunita Puspitasari. Sharing pengalaman dan tukar informasi tentang manajemen sekolah, manajemen administrasi pembelajaran atau kelas, dan kiat sukses PPDB juga menjadi agenda yang dibahas dalam kegiatan studi banding ini. (Diah/AS)