Ketua PCM Kenjeran Tekankan Pentingnya Sinergi Antara Ranting dan Takmir

0
67
Ketua PCM Kenjeran Ali Fauzi foto bersama peserta di sela Sosialisasi Surat Keputusan (SK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Rencana Anggaran dan Belanja Masjid (RAPBM). (Fu'adah/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kenjeran Ali Fauzi menyampaikan enam poin penting kepada para peserta Sosialisasi Surat Keputusan (SK) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Rencana Anggaran dan Belanja Masjid (RAPBM). Acara ini digelar oleh Majelis Tabligh dan Lembaga Pengembangan Ranting PCM Kenjeran.

Berlangsung di Gedung Dakwah Muhammadiyah Kenjeran Jalan Platuk 104, sosialisasi dan bimtek ini dihadiri oleh seluruh pimpinan ranting serta takmir masjid di bawah naungan PCM Kenjeran.

Pesan pertama adalah pemberdayaan PRM. Ali Fauzi menekankan bahwa Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) harus berdaya guna karena memiliki tanggung jawab besar dalam pembinaan dan pengembangan masjid.

Kedua, sinergi PRM dan takmir. Dia menegaskan pentingnya sinergi antara PRM dan takmir dalam setiap aspek pengelolaan masjid.

“Hal itu guna memastikan dakwah Muhammadiyah dapat menjangkau masyarakat hingga ke tingkat akar rumput,” tuturnya.

Ketiga, amanah pengelolaan masjid oleh takmir. Meskipun telah berdiri lebih dulu dan berkontribusi besar, tetap harus berpegang teguh pada prinsip sami’na wa atho’na (patuh dan taat) kepada persyarikatan, baik PRM maupun PCM.

“Ketika ada kebutuhan pengembangan lebih luas dari persyarikatan, takmir tidak dapat memutuskan secara sepihak,” tegasnya.

Keempat, pengoptimalan ta’awun dengan menghilangkan egosentrisme dalam pengelolaan masjid dan lebih mengoptimalkan semangat ta’awun (saling tolong-menolong).

“Masjid yang lebih besar diharapkan membantu masjid yang masih kecil dalam upaya pengembangan,” ujarnya.

Kelima, pembenahan administrasi. Ini menjadi bagian penting dari kemakmuran masjid. Kemakmuran tersebut, menurutnya, tidak hanya diukur dari banyaknya kegiatan, besarnya kas, atau kemegahan bangunan. Tetapi juga dari keteraturan administrasi yang baik.

Keenam, pembuatan Rencana Anggaran dan Belanja Masjid (RAPBM) yang merupakan bagian dari manajemen keuangan masjid.

“Realisasi RAPBM ini nantinya harus dilaporkan kepada PRM dan ditembuskan ke PCM sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana masjid,” tuturnya.

Sosialisasi dan bimtek ini bertujuan untuk memperkuat kemampuan pengelolaan keuangan dan administrasi masjid. Selain itu, memastikan bahwa setiap langkah yang diambil sejalan dengan prinsip dan arahan Muhammadiyah.

(Fu’adah/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini