21 November 2024
Surabaya, Indonesia
Wawancara

Ketua PDA Jombang: Muhammadiyah Itu Punya Lima Karakter, Salah Satunya Taqdimul Qur’an

Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Jombang Hj Siswatiningdyah Amri (tengah) saat diwawancarai warcil MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang. (Zuly/Klikmu.co)

KLIKMU.CO

Wartawan cilik MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang “Madrasah Penghafal Al-Qur’an” mewawancarai Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah Jombang Hj Siswatiningdyah Amri ketika menghadiri Pengajian Ahad Pagi yang dilaksanakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jombang di Masjid KH Ahmad Dahlan, Sengon, Jombang, Ahad (19/1).

Wawancara dilakukan Cintia Nur Rahma dan Nana Safinatun Najah. Berikut kutipan lengkapnya.

Apa saja tugas Ibu sebagai ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jombang?

Banyak sekali, di antaranya Aisyiyah itu kan mempunyai visi dan misi. Tugasnya ya menggiatkan ibu-ibu yang ada di cabang-cabang dan pimpinan daerah itu juga digiatkan dan digerakkan semua. Karena Aisyiyah itu kan merupakan suatu organisasi gerakan Islam. Kegiatan banyak, di antaranya lagi ada pimpinan nariyah ada pimpinan majelis kan gitu ya di Aisyiyah, dan kegiatannya sesuai dengan tupoksi masing-masing. Ada yang namanya majelis tabligh yang menggerakkan pengajian-pengajian. Ada korps muballighat, tidak pernah berhenti. Ada juga majelis dikdasmen itu menggerakkan lembaga-lembaga yang ada di Jombang. Terus majelis kesos, yakni menghimpun dari sumbangan-sumbangan, bantuan-bantuan sosial, setelah mendapatkan langsung disalurkan ke warga. Bukan cuma di Aisyiyah, melainkan masyarakat yang lain juga. Ada lagi dari kader itu nanti menjadi pengganti pimpinan-pimpinan Aisyiyah yang sudah tua. Menggerakkan ideologi organisisai itu bagaimana bisa berkembang. Kalau Aisyiyah diam saja, tidak bergerak, nantinya akhirnya habis Aisyiyah ini. Makanya perlu adanya kader-kader.

Selama Ibu menjadi ketua PDA, program impian apa yang belum terealisasikan?

Masih banyak program yang belum terealisasikan. Emang program Aisyiyah itu kan sudah ditata dari pusat. Wilayah dan daerah sudah tertata. Jadi program yang belum terealisasikan salah satunya adalah qaryah thayyibah, yakni suatu desa menjadi yang baik. Ini masih belum terlaksana. Keluarga sakinah itu juga program Aisyiyah. Di samping itu, Aisyiyah ada kerja sama dengan pemerintahan. Jadi melaksanakan apa yang dilakukan pemerintahan juga tugasnya Aisyiyah. Jadi banyak yang belum terealisasi.

Apa harapan Ibu untuk lembaga Muhammadiyah di Jombang pada 2020 ini?

Harapan saya Islam itu bisa berkembang, Muhammadiyah ini sebagai alat sebagai instrumen. Setelah Muhammadiyah jadi alatnya, kalau semua masyarakat Islam bisa menjalankan Islam secara kafah, otomatis firman Allah dalam surah Al-A’raaf ayat 96 jadi kenyataan: “Walau anna ahlal-quraa aamanuu wattaqau lafatahnaa alaihim barakaatim minas-samaa i wal-ardhi” (Jika para penduduk desa/kota beriman dan bertakwa, niscaya Allah akan membukakan keberkahan dari langit dan bumi). Ayat ini secara khusus membicarakan suatu kaum tertentu. Suatu bangsa yang telah mengenal peradaban yang tinggi, yang telah berbudaya, yang mengenal suatu sistem pemerintahan yang telah tertata.

Beberapa bulan lagi ada Muktamar Ke-48 Muhammadiyahdi di Solo. Apa sih Bu muktamar itu dan tujuannya?

Muktamar adalah musyawarah tertinggi organisasi di lembaga Muhammadiyah dan Aisyiyah untuk memilih pimpinan-pimpinan. Muktamar itu permusyawaratan yang paling tinggi. Setelah muktamar di pusat nanti ada musywil dulu, musyda, musycab, dan musyran. Nah, muktamar itu yang paling tinggi memilih pimpinan. Jangan sampai salah memilih pimpinan, karena pimpinan itu kan yang menentukan kemajuan Muhammadiyah itu sendiri.

Apa saja yang perlu dipersiapkan masyarakat Jombang untuk menyambut Muktamar Ke-48 di Solo?

Ya kita bergerak ke sana. Khusus dari pimpinan itu baik dari daerah maupun wilayah nanti ada yang dikirim untuk mewakili memilih pimpinan yang ada di pusat. Jadi, nanti dari cabang, daerah, dan wilayah ada wakilnya dan berbondong-bondong ke sana. Tentu tidak semuanya. Itu yang disiapkan dan semoga kita nanti bisa memilih pimpinan yang amanah.

Pesan untuk pelajar di seluruh Indonesia, khususnya pelajar MI Muhammadiyah 10 Rejosopinggir Tembelang Jombang, dalam menghadapi era digital atau abad 21 ini?

Jagalah iman, pelajari Al-Qur’an, karena Muhammadiyah itu kan mempunyai lima karakter. Salah satunya adalah taqdimul Qur’an. Segala perbuatan harus didasari Al-Qur’an dan Hadist. Jangan sampai menyimpang dari ajaran Allah dan Rasul agar kita menjadi orang yang bahagia. (Zuly Ahsan/Achmad San)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *