Ketua PDM: Pemuda Muhammadiyah Surabaya Harus Punya Karakter seperti Al-Fatih

0
58
Ketua PDM Surabaya Dr M Ridlwan MPd saat memberikan sambutan dalam Musyda XVIII Pemuda Muhammadiyah Surabaya. (AS/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya Dr M Ridlwan MPd berharap Pemuda Muhammadiyah punya sifat layaknya Muhammad Al-Fatih. Yakni, menjadi sultan atau raja Turki di usia yang masih sangat muda.

“Usia 21 tahun sudah bisa menaklukkan Konstantinopel,” ujarnya saat memberikan sambutan Musyawarah Daerah XVIII Surabaya di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jawa Timur, Minggu (10/12).

“Bisa gak (Pemuda Muhammadiyah, Red) menaklukkan Kota Surabaya?” “Bisa,” jawab para hadirin.

Ridlwan melanjutkan, sehari sebelum berperang, Al-Fatih memiliki strategi. Yakni, siang hari berpuasa, lalu malamnya shalat Tahajud. Maka, kemenangan hesar diraih oleh Al-Fatih.

Kalau hanya strategi biasa, mungkin kapal perangnya hanya lewat laut, kemudian dihadang oleh lawan.

“Tapi, kapalnya ditarik melalui bukit, lalu turunkan ke laut,” ucapnya.

Karena itu, kepada Pemuda Muhammadiyah Surabaya, Ridlwan berpesan jangan sekadar mengejar jabatan, popularitas, atau posisi di mana pun berada.

Ia juga berpesan jangan lupa untuk memperkuat doa. “Jadi pemuda harus tirakat. Jangan makan enak-enak, lalu (terkena) kolesterol, asam urat,” imbuh dosen Universitas Muhammadiyah Surabaya itu.

Selain itu, Ridlwan juga berpesan kepada pemuda Muhammadiyah agar bisa seperti Umar bin Abdul Aziz. Bagi Umar, dirinya harus menjadi teladan.

“(Umar bin Abdul Aziz, Red) dua tahun sudah menyejahterakan bangsa Islam. Dengan memanfaatkan zakat, infak, dan sedekah,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah (PWPM) Jawa Timur M. Anang Nafiuzzaki berharap tema Musyda ini, Pemuda Negarawan Harmoni Memajukan Surabaya, bisa ditransformasikan ke cabang dan ranting.

Zaki, sapaan akrabnya, menambahkan, Pemuda Muhammadiyah punya visi pemuda negarawan.

Pilar pertama, Islam berkemajuan menjadi solusi setiap masalah. Menurut dia, kader Pemuda Muhammadiyah harus inklusif, jangan eksklusif.

Pilar kedua, haus akan keilmuan. Artinya, selalu mencintai ilmu pengetahuan.

Pilar ketiga, sosiopreneur atau sosial ekonomi. Misalnya, kalau ada keluarga yang berjuang di bidang ekonomi, harus kita support. Harus dibantu ekonomi kader kita.

“Beli kebutuhan di toko milik kader kita. Selisih berapa pun (dengan yang lain, Red), kalau kita niatnya membangun, harus kita support,” ucapnya.

Keempat, politik kebangsaan. Zaki menyebut bahwa Pemuda Muhammadiyah harus berperan, jangan mudah baperan. Karena pada Pemilu 2024 inilah peran generasi muda ditunggu.

“Silakan bermusyawarah, pasti ada dinamika. Pasti ada beda pendapat dan pikiran. Harus ada rasa cinta kepada Pemuda Muhammadiyah,” kata pria asal Lamongan tersebut.

“Terakhir, saya ingin kader Surabaya memberikan kontribusi riil terhadap lingkungan. Karena musim ini rawan bencana. Jangan membuang sampah sembarangan,” tandasnya.

(AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini