Ketum Kadin: Digitalisasi Bisa Jadi Peluang Sekaligus Ancaman

0
19
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid, saat menjadi narasumber dalam sebuah seminar. (foto:arsjadrasjid.com)

Surabaya, KLIKMU.CO – Digitalisasi dengan perkembangannya yang sangat pesat saat ini, ibarat pisau bermata dua bagi pengembangan ekonomi nasional, disatu sisi menjadikan industri mampu beroperasi dan berproduksi secara lebih efisien, namun disisi lain sekaligus memunculkan ancaman bagi penyerapan tenaga kerja.
Kondisi seperti ini jangan sampai terjadi di Indonesia, justru kita harus melihatnya sebagai peluang, demikian disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Nasional (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid saat menjadi narasumber dalam sebuah seminar investasi.
Arsjad yang merupakan alumni University of Oxford ini mengingatkan bahwa digitalisasi berpotensi membawa perubahan pada peta industri dan bisnis, serta membawa konsekuensi pada penyerapan tenaga kerja. Karena itu harus diikuti dengan peningkatan keterampilan tenaga kerja yang memadai, agar tidak menjadi bumerang, yakni memicu peningkatan pengangguran di Indonesia.
Memperhatikan hal tersebut, Arsjad mengungkapkan bahwa KADIN akan memberikan perhatian serius dalam peningkatan SDM agar mampu menyesuaikan dengan tuntutan industri dan dunia usaha.
Ditambahkan oleh Arsyad, pengembangan ekonomi digital harus berjalan secara inklusif, tanpa meninggalkan siapa pun. Artinya, antisipasi terhadap transformasi digital tersebut harus dilakukan sejalan dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia.
Menurut Arsjad, dirinya sudah sering kali mengingatkan tentang masalah digitalisasi ini, bahkan mendorong organisasi dunia usaha yang dipimpinnya untuk mengampanyekannya di daerah-daerah.
Ditegaskan oleh Arsjad, pengembangan digitalisasi telah terbukti membuat banyak Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertahan serta berkembang. Namun demikian hingga saat ini, baru sekitar 20,9 juta UMKM yang tergabung dalam ekosistem digital. Dengan demikian, masih ada separuh lebih yang perlu mendapat perhatian dunia usaha besar dan pemerintah agar UMKM di Indonesia bisa berkembang, bahkan hingga ke tingkat regional dan global.
Saat berkunjung ke pergelaran Solo Great Sale (SGS) pada Mei 2023 lalu, Arsjad menyambut baik perkembangan event tersebut yang sudah bertransformasi menjadi sebuah platform digital dengan adanya aplikasi SGS GO, untuk mendukung aplikasi layanan pembayaran menggunakan QRIS di sejumlah gerai UMKM dalam event tersebut.
“Digitalisasi menjadi salah satu aspek yang terus dikembangkan mengingat kawasan ASEAN saat ini sudah menerapkan ASEAN QR-Code, apalagi Indonesia akan mendapat kesempatan untuk menjadi tuan rumah ASEAN-BAC (Business Advisory Council) dalam KTT ASEAN 2023. Sehingga transformasi digital menjadi aspek penting dalam sinergi ekonomi daerah serta nasional ke depan,” jelas pengusaha muda kelahiran tahun 1970 ini menutup pembicaraan. (han)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini