Khutbah Jum’at #57: Empat Tujuan Al-Qur’an di Turunkan

0
871
Ilustrasi diambil tribunnews.com

KLIKMU CO-

Oleh : Moh. Helman Sueb*

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللهِ !
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمً

Hadirin yang berbahagia !
Alhamdulillah atas nikmat Allah Subhaanahu wa Ta’ala kita dapat bersimpuh di hadapan-Nya, untuk mensyukuri nikmat yang tak terhingga jumlahnya. Air yang gemericik di pegunungan, ombak yang indah di lautan sebagai bukti kekuasaan-Nya yang tak dapat kita menghitungnya. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan rasa syukur dan ketaatan kita kepada-Nya dan yakinlah kita akan mendapatkan balasan yang lebih baik dari apa yang pernah kita lakukan. Semoga shalawat serta salam tetap terlimpah pada junjungan kita nabi Muhammad Saw. yang telah memberikan suri tauladan, membimbing kita melalui sabda beliau sehingga kita mantap dalam beragama Islam.

Hadirin yang berbahagia !
Kita tentu senang dan bangga sebagai seorang muslim karena adanya Al Qur-an sebagai sumber untuk memahami dan menjalankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan, untuk itulah kita berusaha dapat mengambil hikmah dari-Nya, dengan mengetahui tujuan diturunkannya Al Qur-an. Nah di sini saya sebutkan empat tujuan Al Qur-an diturunkan yang pertama adalah Pembimbing bagi manusia. Manusia diciptakan Allah Subhaanahu wa ta’ala, semata-mata, agar mereka beribadah kepada-Nya, dengan kasih sayang-Nya. Di samping itu, Allah Subhaanahu wa Ta’ala tidak hanya memberikan apa-apa yang dibutuhkannya saja, tetapi Dia pun memberikan petunjuk manusia agar mereka tidak tersesat jalan serta menyimpang dari aturan yang telah digariskan Allah Subhaanahu wa ta’ala , hal ini diterangkan dalam Al-Quran, Al Isro’: 9
اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ
“ Sungguh Al Qur-an ini memberikan petunjuk ke jalan yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan , bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar.”. Beginilah Allah menjelaskan pentingnya mengikuti jalan lurus, agar dapat merasakan kebahagiaan dan terjauh dari penyimpangan yang membawa derita.
Hadirin yang berbahagia !
Tujuan Al Qur-an diturunkan kepada manusia yang kedua adalah
Membentuk Pribadi Muslim yang sempurna, yakni pribadi yang melangit dan membumi. Melangit, karena mereka selalu berhubungan baik dengan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sedangkan membumi, mereka berhubungan baik dengan sesama manusia. Sebagaimana Allah Subhaanahu wa Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya, surat Al Qoshosh : 77,
وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
“Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.” Pada ayat ini, Allah Subhaanahu wa Ta’ala memerintahkan, agar setiap muslim untuk meraih pahala akhirat dan anugrah di dunia, sebagai bentuk kesalehan pribadi. Di sisi lain , seorang muslim diperintahkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia, berupa kepedulian kepada mereka yang perlu ditolong, disantuni , dilindungi.Para sahabat yang memiliki kelebihan harta selalu berlomba dalam kebaikan untuk umat, seperti Abu Bakar, Umar bin Khathab, Utsman bin Affan, dan sebagainya. Seorang muslim, juga dilarang berbuat kerusakan maupun kemaksiatan di muka bumi, dengan berbagai macam bentuk, berbuat dzalim, menyesatkan orang lain dengan ilmunya, memberikan peluang berbuat maksiat, mengadu domba sesama muslim, berkhianat pada ajaran Islam, mencampuradukan Islam dengan agama lain.
Hadirin yang berbahagia !
Tujuan Al Qur-an diturunkan yang ketiga adalah membangun Masyarakat Islam. Al Qur-an diturunkan untuk membentuk masyarakat yang Islami, yakni masyarakat yang senantiasa mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membawa pada kebaikan di dunia dan diakhirat .Islam agama yang dinamis ajaran-ajaran yang disampaikan dapat diakomodasikan atau diterapkan sesuai kodrat manusia yang cenderung berubah, bahkan memotivasi umatnya untuk mengadakan tajdid atau pembaruan. Untuk itu, dalam membentuk masyarakat Islam, diajarkan agar saling menolong dlam kehidupan masyarakat, sebagaimana terdapat dalam surat Al Maidah ayat : 2,
وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
. “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Hadirin yang berbahagia !
Tujuan Al Qur-an diturunkan yang keempat adalah menyatukan langkah umat dalam berjuang. Islam merupakan agama yang harus ditegakkan nilai-nilai dan aturan-aturannya. Maka Islam harus diperjuangkan dengan semangat yang besar atau semangat tanpa batas, Allah Subhaanahu wa Ta’ala telah mengingatkan dalam surat Al Furqon ayat: 52,
فَلَا تُطِعِ الْكٰفِرِيْنَ وَجَاهِدْهُمْ بِه جِهَادًا كَبِيْرًا
“Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar.” Meskipun demikian , ada satu hal yang kita ingat bahwa perjuangan itu harus dengan orang banyak yang dapat bekerja sama dalam langkah yang sama, sehingga dicintai Allah Subhaanahu wa ta’ala. Sebagaimana dalam surat Ash Shaff : 4.
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِه صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
Semoga kita dapat menyerap dari tujuan diturunkan Al Qur-an, dan kita dapat memahaminya serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari atas kekuatan Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sehingga kita dapat merasakan betapa keindahan Islam dalam membangun masyarakat, agar terjadi kedamaian di mana-mana.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحْكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua :
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Hadirin yang berbahagia !
Al Qur-an merupakan pedoman hidup bagi orang-orang yang bertaqwa , agar hidupnya tetap memiliki peluang menjadi hamba yang diridloi-Nya, oleh sebab itulah kita perlu untuk mengikuti sekaligus memahami tujuan Al Qur-an diturunkan menuju pemahaman yang benar.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

*Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat dan Anggota Majlis Tabligh PCM Babat Lamongan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini