Khutbah Jum’at #65: Tujuh Penyakit Umat

0
1654
Ilustrasi dari kompas.com

KLIKMU CO-
Oleh: MOH.HELMAN SUEB*

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.أَما بَعْد
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Hadirin yang berbahagia !
Alhamdulillah, pada hari ini , kita dapat berkumpul di majlis yang berbahagia ini, dan kita masih diberi kesempatan Allah Subhaanahu wa Ta’ala untuk menambah kebaikab serta mensyukuri nikmatnya. Oleh karena itu, tiada langkah yang terbaik, kecuali kita meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya.Yakinlah kita jika kita bersyukur dengan meningkatkan taqwa, tidak akan dilupakan apa yang pernah kita lakukan. Semoga shalawat serta Sallam tetap terlimpah kepada junjugan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alayhi was Sallam, yang telah menunjukkan dari jaman kegelapan menuju jaman yang terang-benderang, sehingga mantap dalam beragama Islam.

 

Hadirin yang berbahagia !
Suatu umat akan menakan mengalami kehancuran , jika memiliki sifat-sifat buruk yang biasa disebut penyakit umat. Hal itu mengkin juga terjadi pada umat Islam Karena itu, Rasulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda:

سَيُصِيْبُ أُمَّتِى دَاءُ اْلأُمَمِ : اَلأَشَرُ وَالْبَطَرُ وَالتَّكَاثُرُ وَالتَّشَاحُنُ فِى الدُّنْيَا وَالتَّبَاغُضُ وَالتَّحَاسُدُ حَتَّى يَكُوْنَ الْبَغْيُ

“Penyakit umat-umat (lain) akan mengenai umatku, (yaitu) mengingkari nikmat, sombong, bermegah-megahan, bermusuhan dalam (perkara) dunia, saling membenci, saling mendengki hingga melampaui batas (HR.Hakim).

Hadirin yang berbahagia !
Berdasarkan hadits di atas ada tujuh penyakit umat yang akan mampu merusak tatanan dalam kehidupan bermasyarakat , penyakit-penyakit ini adalah : Penyakit umat yang pertama : Mengingkari nikmat .
Kebanyakan manusia, melupakan nikmat-nikmat Allah yang pernah diterimanya, bahkan dinikmatinya. Karena hatinya tertutup untuk memiliki rasa syukur. Kitapun dapat mengetahui pada keadaan sekarang di kota kita, mereka asyik berbuat yang mendatangkan murka Allah Subhaanahu wa Ta’ala.Padhal , jika merekan mau bersyukur niscaya nikmat-Nya akan ditambah, jika kufur , maka siksalah yang akan dirasakan. Sebagaimana firman –Nya.
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
7. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” Ibrahim : 7

 

Hadiarin yang berbahagia !
Penyakit umat yang kedua adalah Sombong. Sombong adalah suatu sikap menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Sikap ini akan mendatangkan murka Allah Subhaanahu wa Ta’ala , dan biasanya orang yang sombong itu, tidak merasa perbuatan yang dilakukan itu salah, sebab telah menjadikan kebiasaan. Inilah firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang menerangkan hal tersbut:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir”. QS. Al Baqarah : 34.
Kedurhakaan dan kesombongan Iblis , disebabkan bahan penciptaannya lebih mulia, sehingga Iblis merasa lebih mulia dari Adam Alays Sallam, sifat inilah yang harus kita jauhkan dari diri kita.

Hadirin yang berbahagia !
Penyakit umat yang ketiga adalah bermegah-megahan. Kecintaan pada dunia melalaikan urusan akhirat dan memburu kebaikan-kebaikan, dan timbullah persaingan mengejar harta. Bahkan menyuburkan sikap tidak mau kalah dengan membangga-banggakan kekayaan, keturunan dan jabatan yang dimilikinya. Padahal hal tersebut telah dilarang oleh Allah swt karena dapat menimbulkan kekacauan dan permusuhan. Oleh karena itulah Alah Subhaanahu wa Ta’ala , mengingatkan mereka :
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ. حَتّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ. كَلاَّ سَوْفَ تَعْلَمُوْنَ.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kalian, sampai kalian masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian itu”. QS. At Takatsur 1- 3

 

Hadirin yang berbahagia !
Penyakit yang keempat : Bermusuh-musuhan. Bila ingin menggapai kenikmatan dunia, tentulah sesuatu yang dilarang , tetapi bila memperolehnya sampai harus bermusuhan dengan sesama manusia, apalagi mencari legalitas hukum atas sesuatu yang tidak halal. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman :
وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“ Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.: QS.Al Baqarah : 188

Hadirin yang berbahagia !

Penyakit umat yang kelima : Saling membenci. Sesama mukmin seharusnya saling mencintai , bukan saling membenci yang tercermin dalam bentuk saling mengolok-olok serta saling mencela. Sebab , akan membawa kehancuran umat Islam Islam, karena hal itu akan menimbulkan perpecahan dan yang membenci dan menghasud, sehingga terjauh dari ukhuwah Islamiyah. Hal ini telah diperingatkan Allah Subhaanahu wa ta’ala :
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا يَسۡخَرۡ قَوۡمٌ مِّنۡ قَوۡمٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُوۡنُوۡا خَيۡرًا مِّنۡهُمۡ وَلَا نِسَآءٌ مِّنۡ نِّسَآءٍ عَسٰٓى اَنۡ يَّكُنَّ خَيۡرًا مِّنۡهُنَّ‌ۚ وَلَا تَلۡمِزُوۡۤا اَنۡفُسَكُمۡ وَلَا تَنَابَزُوۡا بِالۡاَلۡقَابِ‌ؕ بِئۡسَ الِاسۡمُ الۡفُسُوۡقُ بَعۡدَ الۡاِيۡمَانِ‌ ۚ وَمَنۡ لَّمۡ يَتُبۡ فَاُولٰٓٮِٕكَ هُمُ الظّٰلِمُوۡنَ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olokkan) wanita -wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olokkan) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk, seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman, dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (QS. Al Hujuraat: 11)

Hadirin yang berbahagia !
Penyakit umat yang keenam : Saling mendengki. Dengki adalah penyakit hati yang sangat berbahaya, karena dapat menghapuskan kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan. Dengki adalah keadaan seseorang yang tidak menyukai bila orang lain itu mendapat nikmat, bahkan ingin menghilangkannya.
Oleh karena itu, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi was Sallam memperingatkan : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«لاَ تَحَاسَدُوا، وَلاَتَنَاجَشُوا، وَلاَ تَبَاغَضُوا، وَلاَ تَدَابَرُوا، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ، وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخوَاناً. المُسْلِمُ أَخُو المُسْلِمِ، لاَ يَظْلِمُهُ، وَلاَ يَخذُلُهُ، وَلَا يَكْذِبُهُ، وَلَايَحْقِرُهُ. التَّقْوَى هَاهُنَا -وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ- بِحَسْبِ امْرِىءٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ المُسْلِمَ. كُلُّ المُسْلِمِ عَلَى المُسْلِمِ حَرَامٌ: دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ».

“Janganlah kalian saling hasad (mendengki), janganlah saling tanajusy (menyakiti dalam jual beli), janganlah saling benci, janganlah saling membelakangi (mendiamkan), dan janganlah menjual di atas jualan saudaranya. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara untuk muslim lainnya. Karenanya, ia tidak boleh berbuat zalim, menelantarkan, berdusta, dan menghina yang lain. Takwa itu di sini–beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali–. Cukuplah seseorang berdosa jika ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya itu haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya.” HR. Muslim

 

 

Hadirin yang berahagia !
Penyakit yang ketujuh : Melampaui batas.Melampaui batas menjadi penyakit umat yang berbahaya pula, karena hal inimenyalahi fitrah , baik dalam sikap maupun perbuatan, oleh karena itu Allah tidak suka kepada orang yang melampaui batas.
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ
” Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”.

Hadirin yang berbahagia !
Kita mendambakan ketentraman dan kenyamanan hidup, tetapi bila penyakit umat telah merasuk pada sebagian masyarakat, maka kehancuran masyarakatlah jadinya. Kenyamanan dan ketentraman menjadi sirna, yang ada hanya huru-hara yang mencemaskan. Oleh karena itu, dakwah amar ma’ruh nahi munkar terus ditegakkan, agar penyakit umat itu , hialng dari masyarakat, di sinilah dibutuhkan kebersamaan. Semoga keterangan yang sederhana ini akan mampu memotivasi diri kita, untuk terus menebar kebaikan dan mencegah kemunkaran.

بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم
Khutbah Kedua :

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Hadirin yang berbahagia !

Itulah tujuh sifat perusak umat. Semoga dengsn gencarnya dakwah amar ma’ruf nahi munkar, sifat tersebut tidak merasuk dalam diri umat. Mari kita saling mendo’akan , saling mengingatkan dan melakukan hal-hal yang diperintah Allah dan Rasul-Nya. Marilah kita berdo’a , agar kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa berada di jalan kebenaran Untuk itu, , marilah kita memanjatkan do’a kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai macam nikmat kepada kita, dengan merendahkan diri di hadapan-Nya. :.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

Identitas Penulis :
Moh. Helman Sueb ,M.A. Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat,
dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini