Khutbah Jum’at #88: Tiga Kunci Kemuliaan

0
597
Hidayatullah.com

KLIKMU CO-
Oleh Moh.Helman Sueb*

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
ٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Hadirin yang berbahagia !

Alhamdulillah, pada siang ini kita dapat berkumpul di majlis yang berbahagia ini untuk memenuhi panggilan shalat Jum’at, pada Ramadan yang ke duapuluh satu . Selanjutnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat-nikmat-Nya kepada kita serta meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya Ingatlah kesyukuran itu pasti akan mendapatkan balasan dari-Nya pula. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita, idola kita, Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alayhi was Sallam, yang telah membimbing kita menuju jalan yang diridhoi-Nya.

Hadirin rahimakumullah !
Kita sebagai umat Islam harus berusaha umat yang mulia, karena di dalam agama ada petunjuk-petunjuk yang menjadikan kita dapat menjadi mulia. Nilai-nilai kemuliaan itu hendaklah tumbuh dalam diri kita sebagaimana firman-Nya, QS. Al Anfal : 1,
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَنْفَالِۗ قُلِ الْاَنْفَالُ لِلّٰهِ وَالرَّسُوْلِۚ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَصْلِحُوْا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖوَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَرَسُوْلَه اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah, “Harta rampasan perang itu milik Allah dan Rasul (menurut ketentuan Allah dan Rasul-Nya), maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu orang-orang yang beriman.”
Berdasarkan ayat di atas, ada tiga jalan menuju kunci kemuliaan , seperti keterangan berikut :

Pertama : Bertakwa kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Taqwa kepada Allah merupakan kunci kemuliaan. Karena itu, ribut soal harta bukanlah kepribadian orang yang bertakwa. Semakin berkualitas ketakwaan kita, semakin mulialah diri kita. Memang ukuran kemuliaan di sisi Allah Subhaanahu wa ta;ala adalah ketakwaannya, Siapapun dan bagaimanapun keadaannya dapat meraih ketakwaan. Maka jelaslah ukuran kemuliaan adalah ketakwaan dan kita didorong untuk meningkatkan kualitas takwa kita, Hal ini difirmankan-Nya di dalam Al Qur-an : Ali Imron : 102, yang berbunyi :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِه وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim”.
Di samping itu kita juga diperintakan agar di mana-mana selalu bertakwa. Sebagaimana hadits Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ia berkata: ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,
اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن
Bertaqwalah kepada Allah dimanapun kau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik‘” HR. Ahmaddan Tirmidzi ;, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih’)

Allah Subhaanahu wa Ta’ala juga mengingatkan , ketakwaan merupakan ukuran kemuliaan seseorang.sebagaiman firman-Nya dalam QS, Al Hujurat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
: Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha teliti.:

Hadirin yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala !

Kunci kemuliaan yang kedua : Menjalin hubungan bai kepada sesama muslim. Kemuliaan suatu umat akan terbentuk bilamana mereka dapat menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya, bila saling bermusuhan tentu tidak merasakan kemuliaan dalam diri umat tersebut, Allah mengingatkan dalam firman QS. Al Hujurat : 10,
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
:Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.
Dalam kandungan ayat di atas sangat jelas sekali , yang dikatakan mukmin sejati bila di antara mereka dapat menjalin persaudaraan yang sebenarnya, dan saling mendamaikan bila ada yang bermusuhan atau tidak sepaham.Hal ini dapat dilakukan bila mana sesama muslim atau mukmin itu, hatinya telah terpatri dengan ketakwaan, sehingga rahmat dari-Nya pun akan turun pada mereka.

Hadirin yang berbahagia !

Kunci kemuliaan yang ketiga : Taat kepada Allah dan Rasul
Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, bersifat mutlak. Sebab tidak akan terwujud kemuliaan itu , tanpa didasari dengan ketaatan. Dalam QS, Hujurat ayat 1 disebutkan :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُقَدِّمُوْا بَيْنَ يَدَيِ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
“ Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”.
Menurut Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, pakar tafsir abad 14 H 1. Allah memerintahkan hamba-hambaNya yang beriman sesuai dengan tuntutan keimanan terhadap Allah dan RasulNya dengan menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya serta harus berjalan di belakang perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasulullah dalam semua urusan mereka, agar tidak mendahului Allah dan RasulNya, tidak mengatakan sesuatu pun hingga Allah dan Rasulullah menyatakan, dan tidak memerintah apapun hingga Allah dan rasulullah memerintah. Inilah hakikat etika wajib terhadap Allah dan RasulNya dan itulah alamat kebahagiaan dan keberuntungan seorang hamba. Jika etika tersebut tidak dimiliki oleh seorang hamba, maka dia tidak akan mendapatkan kebahagiaan abadi dan kenikmatan kekal.
Dalam hal ini terdapat larangan keras untuk mendahului perkataan Rasulullah sebelum beliau mengucapkan. Manakala Sunnah Rasululllah telah jelas, maka ia wajib diikuti dan harus didahulukan atas yang lainnya, tidak peduli siapa pun orangnya. Kemudian Allah memerintahkan untuk takwa secara umum, yaitu sebagaimana yang dikatakan oleh Thalq bin Habib yang berkata, “Takwa itu adalah bahwa anda mengerjakan ketaatn kepada Allah di atas dasar cahaya dari Allah dimana anda hanya berharap pahala balasan Allah, dan bahwa anda meninggalkan kemaksiatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah di mana anda takut kepada azabNya.

Hadirin yang berbahagia !

Akidah merupakan pondasi untuk berdirinya sesuatu, jika pondasi itu rapuh, tentu apa saja yang akan didirikan di atasnya akan mudah roboh. kunci untuk mendapatkan kemuliaan , dengan ketakwaan , meningkatkan hubungan baik pada sesama serta mentaati Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya inilah menempuh jalan kemuliaan.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمَِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم

Khutbah Kedua :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Hadirin yang berbahagia !

Kita berkewajiban menjaga izzul Islam wal Muslimin, Islam akan terjaga kemuliaannya , bila kaum muslimin mengamalkan dan memperhatikan jaran yang terkandung di dalam Islam, di sinilah letaknya kaum muslimin yang memahami ajarannya tentu akan selalu membela untuk kemuliaan Islam, sehingga orang yang memperjuangkannya menjadi mulia juga.
Semoga kita selalu meningkatkan keimanan , dan membangun kebersamaan sesama menuju ridha Allah Subhaanahu wa Ta’ala.dan marilah kita berdo’a kepada-Nya.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .

Identitas Penulis :
Moh. Helman Sueb ,M.A. Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat,
dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini