Khutbah Jum’at #91: Agar Kesalahan Tidak Terulang

0
153

KLIKMU CO-
OLEH : MOH.HELMAN SUEB*

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى نَبِيِّنَا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
انَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۜ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ

Hadirin yang berbahagia !

Alhamdulillah, pada siang ini kita dapat berkumpul di majlis yang berbahagia ini untuk memenuhi panggilan shalat Jum’at . Selanjutnya marilah kita memanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang telah memberikan nikmat-nikmat-Nya kepada kita serta meningkatkan ketaqwaan kita kepada-Nya Ingatlah kesyukuran itu pasti akan mendapatkan balasan dari-Nya pula. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita, idola kita, Nabi muhammad Shalallahu ‘Alayhi was Sallam, yang telah membimbing kita menuju jalan yang diridhoi-Nya/

Hadirin yang berbahagia !
Manusia tidak terlepas dari salah dan lupa, sehingga karenanya terkadang kita mengucapkan atau bertindak yang bertentangan dengan ajaran agama islam. Bagaimana sikap kita, agar kesalahan tidak terulang ? Untuk itu ada langkah menyikapinya: Pertama Mengakui kesalahan dan tidak merasa suci. Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisa’ : 17
انَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللّٰهِ لِلَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ السُّوْۤءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوْبُوْنَ مِنْ قَرِيْبٍ فَاُولٰۤىِٕكَ يَتُوْبُ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
“ Sesungguhnya bertobat kepada Allah itu hanya (pantas) bagi mereka yang melakukan kejahatan karena tidak mengerti, kemudian segera bertobat. Tobat mereka itulah yang diterima Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”
Mujahid mengatakan dan lain-lainnya mengatakan setiap orang yang berbuat durhaka karena tersalah satau sengaja, dinyatakan jahil hinggi menghentikan perbuatan dosanya. Maka ,sungguh mengakui akan membuat pikiran lebih tenang dibandingkan jika memiliki kesalahan , kemudian berpenampilan sebagai orang yang tak pernah bersalah, sebab perilaku seperti ini dapat dikatakan sebagai pembohongan. Mengakui kesalahan dan menata diri sendiri lebih baik, di samping itu akan membenahi diri untuk yang lebih baik.

Hadirin yang berbahagia !
Kesalahan dan kekhilafan yang kita lakukan, harus kita benai , agar pikiran dan hati dalam beberapa lebih baik dan tenang. Oleh karena itu, segera bertaubat akan memperkecil kesalahan. Tidak mudah seseorang melakukan taubat, kecuali orang-orang yang sadar akan kekurangan dirinya. Adapun cara menyikapi kesalahan yang Kedua : Segera bertaubat dan meminta maaf kepada orang lain, Bertaubat adalah sesuatu penyesalan seseorang pada dosa yang telah dilakukan dan berniat untuk tidak mengulangi lagi, juga beristighfar ( minta ampun ) kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sebagaimana terdapat dalam fitmanya : An Nisa; 110
ومَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَه ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang.

Orang yang bertaubat memiliki peluang untuk bersenang-senang untuk ibarat menikmati dagangan hasil dari kerjanya dan kesadaran diri untuk menyesali perbuatan yang melanggar batas.

Hadirin yang berbahagia !

Bila kita salah , itu yang menanggung kita sendiri bukan orang yang lain, maka jika kita menyalahkan orang lain, berarti kita sama mendzalimi diri sendiri, maka cara menyikapi kesalahan yang ketiga : Tidak menyalahkan orang kain, sebagaimana firman Allah dalm surat An Nisa; 112 :

وَمَنْ يَّكْسِبْ خَطِيْۤـَٔةً اَوْ اِثْمًا ثُمَّ يَرْمِ بِه بَرِيْۤـًٔا فَقَدِ احْتَمَلَ بُهْتَانًا وَّاِثْمًا مُّبِيْنًا
” Dan barangsiapa berbuat kesalahan atau dosa, kemudian dia tuduhkan kepada orang yang tidak bersalah, maka sungguh, dia telah memikul suatu kebohongan dan dosa yang nyata“
Biasanya orang yang berbuat salah , dan tidak mengakui kealahannya, apalagi sampai menyalahkan orang lain. Jika tidak mau bertaubat maka mereka maka dia termasuk orang yang dzalim.

Hadirin yang berbahagia !

Dalam urusan kehidupan bermasyarakat, maupun individu , kita memiliki kewajiban untuk berdakwah untuk masyarakat sekitar, dan bila terjadi kesalahan saling memaafkan, Kitapun tidak diperkenankan membela kesalahan orang lain. Mska cara menyikapi kesalahan yang keempat : Tidak membela kesalahan orang lain . Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Maidah 2 :
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
“:Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”
Tolong-menolong dalam kebaikan dan taqwa sangat dianjurkan , sebaliknya tolong-menolong permusuhan dan dosa sangat dilarang. Orang Islam yang memusuhi Islam dan membela yang salah sangat bertentangan dengan ajaran Islam, dan pelakunya jelas telah tergoda dengan gemerlapanya dunia dan hawa nafsu.

Hadirin yang berbahagia !

Manusia tempat salah dan lupa, maka agama Islam memberikan bimbingan, agar mereka selalu mengingat apa yang diajarkan Islam, sebab jika ingat kepada Allah Subhaanahu wa Ta;ala, maka akan terjauh dari penyimpangan dalam beragama, dan gemar menabur kebaikan/
Kesadaran untuk selalu menabur kebaikan adalah pikiran yang cerdas, bukan bersaing tetapi berlomba dalam kebaikan , inilah yang diperintah Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Akidah kuat, berpikir yang benar, serta berlomba dalam kebaikan, akan membuat hidup kita bersemangat.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنْ ذِكْرِ ا لحَكِيْمِ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْم

Khutbah Kedua :

ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ عَلَىٰ عَبْدِهِ ٱلْكِتَٰبَ وَلَمْ يَجْعَل لَّهُۥ عِوَجَا ۜ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد

Hadirin yang berbahagia !

Kesalahan , memang tidak boleh berlabuh dalam diri kita dalam tempo yang lama,  sebab kesalahan  yang terlalu banyak akan membuat hati sakit. Maka dianjurkanlah kita  untuk bertaubat agar hati ini sehat, dan jika hati kita  sehat , maka berpikir bertindak dan berkata akan terasa  nikmat.
Untuk itu, marilah kita memanjatkan do’a  agar apa yang kita lakukan mendapat bimbingan serta petunjuk dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا
إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَ

*Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat,
dan Anggota Majlis Tabligh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini