KLIKMU CO-
Oleh : MOH.HELMAN SUEB*
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
فَيَا عِبَادَ اللهِ ! أُوصِيْكُمْ بِنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
Hadirin yang berbahagia !
Alhamdulillah pada hari yang penuh berkah ini, kita masih diberi kesempatan untuk memohon ampun atas dosa-dosa kita, kitapun masih diberikan nikmat yang tak dapat kita hitung bilangannya,. Oleh karena itu, patutlah kita meningkatkan rasa syukur kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dengan memperbanyak berdo’a serta berusaha menjaga kesehatan. Semoga shalawat dan salam tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihis Sallam, yang telah membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya, sehingga kita dapat mengikuti jalan yang telah diajarkan dalam Islam.
Hadirin yang berbahagia !
Tidak terasa dalam hitungan hari, telah melaksanakan puasa Ramadan hampir sepertiga bulan, yang merupakan kewajiban setiap muslim dan muslimat, mukmin dan mukminat, satu bulan kita melaksanakannya sebagai pengabdian keapada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Pada khutbah kali ini akan saya sampaikan tentang , “Tiga unsur Pengabdian”
Manusia diciptakan Allah Subhaanahu wa Ta’ala , agar mereka beribadah kepada-Nya,sebagaimana firman-Nya , dalam QS. Adz Dzariyat : 56
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“. Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku..”
Di dalam ayat di atas mengandung perintah untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, yang tujuannya agar dekat kepada-Nya. Ada hal–hal yang perlu kita perhatikan dalam beribadah. Pertama : Ketundukan Hati kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala. Kedua : Ketaatan atas Ketentuan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ketiga : Siap menanggung Resiko
Hadirin yang berbahgia !
Ada tiga unsur dalam mengabdi kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala : Pertama :” Ketundukan Hati, kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala
Ada yang mengartikan ibadah adalah kapatuhan, kehinaan. Menurut Himpunan Pustusan Tarjih. Ibadah secara umum adalah mendekarkan diri kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan. Orang-orang yang beriman melaksanakan ibadah , karena pada diri mereka ada rasa kekaguman, ketakutan, keikhlasan kepada-Nya. Ketundukan hati kepada-Nya, yang membuat seorang mukmin tidak akan merasa berat untuk melaksanakan pengabdian, bahkan tidak akan bersedih hati, bila hal-hal yang tidak menyenangkan menimpa dirinya.
Sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa Ta’ala : QS. Al Baqarah : 112
بَلَىٰ مَنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَلَهُۥٓ أَجْرُهُۥ عِندَ رَبِّهِۦ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
“ (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Rasa takut mendapat murka dan kepatuhan kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, merupakan wujud cinta mereka kepada-Nya, maka ibadah yang dilakukan penuh keikhlasan dengan penghambaan dan pengorbanan.
Hadirin yang berbahagia !
Unsur pengabdian yang kedua adalah Ketaatan atas ketentuan Allah Subhaanahu wa Ta’ala . Orang-orang yang beriman tanpa merasa berat dalam melakukan pengabdian kepada-Nya, karena menyadari akan ketentuan-Nya, yang harus dilakukannya dan tidak boleh menolaknya. Sebagaiman firman-Nya QS. An ur : 51
انّ مَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْٓا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِه لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَاۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
“ Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, “Kami mendengar, dan kami taat.” Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung..”
Pelajaran yang sangat berharga pada ayat ini, kepatuhan orang-orang mukmin dan mukminat terhadapa keputusan Allah dan Rasul-Nya’ Sami’naa wa atho’na . kami mendengar dan kami taat. Mereka selalu berada dalam ketaatan dan kepatuhan, bukan sekedar berkata yang menyalahi ucapannya, orang –orang yang beriman diajarkan kejujuran , sehingga berbeda dengan orang-orang munafik yang suka berkata bohong dan menyalahi janji mereka.
Hadirin yang berbahagia !
Unsur pengabdian yang ketiga adalah Siap Menanggung Resiko. Dalam sejarah islam banyak sahabat yang disiksa karena masuk Islam, pengorbanan mereka luar biasa, keimanan mereka kuat dan memiliki pendirian yang kokoh. Pengabdian kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala menuntut pengorbanan jiwa dan harta. Oleh karena itu, mereka sangat yakin bila mereka mengabdi kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, mereka berani menanggung resiko, sebab Allah Subhaanahu wa Ta’ala akan menggantinya dengan surga yang tak ternilai harganya. Sebagaimana firman-Nya.Dalam QS. At Taubah : 111,
اِنَّ اللّٰهَ اشْتَرٰى مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اَنْفُسَهُمْ وَاَمْوَالَهُمْ بِاَنَّ لَهُمُ الْجَنَّةَۗ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيَقْتُلُوْنَ وَيُقْتَلُوْنَ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا فِى التَّوْرٰىةِ وَالْاِنْجِيْلِ وَالْقُرْاٰنِۗ وَمَنْ اَوْفٰى بِعَهْدِه مِنَ اللّٰهِ فَاسْتَبْشِرُوْا بِبَيْعِكُمُ الَّذِيْ بَايَعْتُمْ بِه وَذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
“ Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang mukmin, baik diri mau-pun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil, dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”..
Hadirin yang berbahagia !
Beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala, sebagai bukti kecintaan Hamba dengan dengan Penciptanya, yang merupakan bentuk rasa syukur kepada-Nya. Orang-orang yang enggan beribadah, mereka digolongkan kufur terhadap nikmat-Nya. Maka berbahagialah kita sebagai hamba yang sadar akan dan merasa membutuhkan-Nya.
Semoga kita yang hadir di majlis yang penuh barokah ini, juga keluarga kita, selalu mendapatkan petunjuk dan perlindungan dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala, dan selalu meningkatkan rasa syukur dengan meningkatkan ketaatan dan kepatuhan kepada-Nya.
بَارَكَ ا للهُ لِيْ وَلَكُمْ فيِ االْقُرْأَ نِ ا لْعَظِيْمِ وَنَفعَنِيْ وَ إِ يَّا كُمْ بمِا فِيْهِ مِنَ الْاَ يَاتِ و ذِكْر الحْكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِ نَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ ا لْعَلِيْمُ
Khutbah Kedua :
الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْد
Hadirin yang berbahagia !
Semoga kita termasuk hamba-hamba yang selalu mengingat-Nya di mana saja kita dengan unsur pengabdian ketundukan hati, ketaatan atas ketentuan Allah dan siap menanggung resiko.
Marilah kita menundukkan kepala untuk memohon kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala , yang telah memberikan nikmat-nikmat-Nya , agar kita senantiasa mendapatkan petunjuk , perlindungan , dan ampunan-Nya, di dalam mengarungi samodra kehidupan yang penuh tantangan dan ujian.
إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، ٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ .
*Pembina Pesantren Muhammadiyah Babat
Dan Anggota Majlis Tabligh PCM Babat Lamongan