Kisah MTs Muhammadiyah 19 Lahir dari Pemekaran PCM Bulak

0
316
Potret bangunan MTs Muhammadiyah 19 Surabaya. (Muhammad Syaifudin Zuhri/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Bulak membuka kantor baru di Jalan Kenjeran Lama No 12 Kenjeran, Bulak, Surabaya. PCM Bulak tahun 2019 membuka sekolah baru MTs Muhammadiyah 19 Surabaya. PCM Bulak lahir tahun 2012 mengalami tiga kali pemekaran PCM.

“Di era tahun 70-an kami bagian dari PCM Sukolilo, termasuk wilayah Mulyorejo dan Kenjeran. Tahun 90-an hingga tahun 2009 kami bagian dari PCM Kenjeran. Seiring pemekaran kecamatan di kota Surabaya memecah Kenjeran dan Bulak, otomatis dibentuklah PCM Bulak,” terang H Luqmanto SPd, ketua PCM Bulak, kepada KLIKMU.CO, Senin (3/10/2022).

Luqmanto melanjutkan, dalam PCM Bulak terdapat 3 PRM (Pengurus Ranting Muhammadiyah), yakni PRM Sukolilo, PRM Kenjeran dan PRM Bulak. Namun, ketiga PRM tersebut minim hingga nihil AUM. “Di awal pembentukan PCM Bulak benar-benar minim AUM. PRM Sukolilo punya 1 masjid, 1 SD, 1 TK. PRM Kenjeran punya 1 masjid dan 1 mushola. Bahkan, PRM Bulak belum punya AUM,” papar Luqmanto yang juga guru di MIM 25 Surabaya.

Maka, setelah terbentuknya susunan pengurus tahun 2012, PCM Bulak langsung mengadakan studi banding ke Tuban dalam rangka rencana pendirian SMK Kelautan. Sayangnya, berdasarkan banyak pertimbangan dan kajian membuat rencana SMK Kelautan sulit diwujudkan.

“Ide rencana pendirian sekolah Kelautan di sini sudah ada sejak tahun 1996. Terbentuknya PCM Bulak membuat ide ini muncul kembali. Namun, lagi-lagi rencana ini sulit untuk diwujudkan dalam waktu singkat,” jelas Luqmanto.

Tahun 2012-2018 rencana pendirian AUM baru di PCM Bulak terus didiskusikan dan belum dicapai kesepatan. Hingga muncul ide dari ketua Didasmen PCM Bulak, ustadz Fauzan, agar mendirikan sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) dengan mengurus izin ke departemen agama kota Surabaya.

“Setelah rapat PCM Bulak menerima usulan mendirikan MTs, segera saya berkonsultasi dengan depag kota Surabaya. Alhamdulillah, mendapat respon positif dari pihak depag yang langsung meninjau lokasi bakal MTs di lantai 2 masjid al Mustofa Kenjeran Lama Surabaya,” terang Drs Fauzan MPd, ketua Majelis Didasmen PCM Bulak Surabaya.

Fauzan menambahkan, segera tiga orang tim verifikasi dari Depag kota Surabaya meloloskan izin pendirian madrasah tsanawiyah karena telah memenuhi tiga syarat utama pendirian sekolah. Yakni, memiliki tanah seluas 1.800 meter persegi. Telah ada sarpras berupa kelas, ruang guru dan ruang kepala sekolah. Memiliki tenaga pendidik menimal S1 sarjana pendidikan (SPd) sesuai bidang studi.

Setelah lolos verifikasi dan Ijob, perjuangan mendirikan sekolah baru sekaligus AUM baru di PCM Bulak tidak otomatis berjalan mulus karena masih ada polemik seputar nama sekolah baru. Terkait hal ini pihak PCM Bulak harus mengadakan audensi dan konsultasi dengan PDM Kota Surabaya hingga lima kali.

“Ada sedikit perdebatan terkait nama MTs Muhammadiyah 19 Al Mustofa Surabaya. Akhirnya, kami mantap pakai nama MTs Muhammadiyah 19 Surabaya setelah mendapat masukan dari rektor UM Surabaya, bapak Sukadiono,” kata Luqmanto meceritakan kronologis pendirian sekolah baru PCM Bulak Surabaya.

Selanjutnya, izin operasional MTs Muhammadiyah 19 Surabaya turun pada pertengahan Februari 2019. Segera tugas baru menanti untukmencari murid. Menurut pengakuan Fauzan, ada tiga strategi yang dilakukan, yakni dengan gerilya ke SD-SD, koneksi dari teman ke teman hingga melalui media social.

“Awal pembelajaran di tahun ajaran baru 2019/2020 kami menerima 6 siswa. Maret 2020 tiba-tiba datanglah pademi covid-19 yang menyebabkan semua aktivitas sekolah harus diliburkan,” papar Fauzan.

MTs Muhammadiyah 19 Surabaya, izin operasional terbit Februari 2019, pembelajaran terhenti karena pandemi Covid-19.

Pandemi Covid-19 berdampak positif bagi sekolah baru MTs Muhammadiyah 19 Surabaya. Yakni, terkait pembelajaran daring dan luring. Atau pembelajaran tatap muka dan belajar online yang terus diterapkan di sekolah ini hingga sekarang.

“Beda dengan sekolah umumnya. MTs Muhammadiyah menerapkan 2 hari sekolah 1 hari belajar di rumah secara online. Sekolah tatap muka hari Selasa-Rabu dan Jum’at-Sabtu. Senin-Kamis belajar di rumah secara online, tapi wajib puasa sunnah,” pungkas Drs Supriyanto MPd selaku kepala MTs Muhammadiyah 19 Surabaya. (Muhammad Syaifudin Zuhri/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini