Kisah Zainul Abidin: Lulusan Fakultas Dakwah yang Sukses Banting Setir Jadi Vendor di Perusahaan Korea

0
120
Wakil Ketua PDM Surabaya M Rofiq Munawi saat menghadiri rumah baru M Zainul Abidin (dua dari kiri) di daerah Benowo. (Nashiiruddin/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Kisah mantan mahasiswa Usuludin FIAD (Fakultas Ilmu Agama dan Dakwah) Universitas Muhammadiyah Surabaya ini patut menjadi inspirasi. M Zainul Abidin tak pernah menyangka nasibnya kini berubah menjadi orang yang bisa dibilang sukses.

Semasa hidupnya, dia tinggal bersama orang tuanya di Dusun Sumberjo, Desa Sugihwaras, Kecamatan Kalitengah, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Tidak pernah terbayang di benaknya memberanikan diri meninggalkan kampung halaman menuju Surabaya untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi.

Kini, dengan kesungguhan dan keuletannya, dia memetik hasil jerih payahnya yang telah ditanam beberapa tahun yang lalu. Meskipun saat ini pekerjaan yang dilakukannya tidak sesuai dengan bidangnya, Abidin yang merupakan lulusan Usuludin FIAD UM Surabaya tahun 2007 tetap selalu rendah hati dan menghormati orang sekitarnya.

“Sejak kecil saya memang tinggal bersama orang tua dan adik saya. Sebagai tulang punggung, saya juga membantu mencari penghasilan. Ladang pun kami tidak punya. Maka harus ada cara lain yang saya lakukan. Salah satunya saat itu saya membantu tetangga untuk menjualkan hasil kerupuknya dengan cara berkeliling dari desa ke desa. Tidak berselang lama, saya bertemu M Rofiq Munawi yang kebetulan satu kampung dengan saya,” kisahnya kepada KLIKMU.CO pada Rabu (10/7/2024). Orang yang dimaksud tak lain adalah Wakil Ketua PDM Surabaya M Rofiq Munawi.

Nekat ke Kota Pahlawan

Akhirnya, dia nekat memberanikan diri menuju Kota Surabaya yang dibantu oleh M Rofiq Munawi untuk melanjutkan kuliah sebagai mahasiswa Ushuludin di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Saat itu kampusnya masih berada di perguruan Muhammadiyah Kapasan.

“Dulu saya berada di masa-masa yang amat sangat sulit. Meskipun dapat keringanan masuk perguruan tinggi, saya juga harus bisa mencukupi kebutuhan hidup. Sempat menjadi kuli bangunan di SD Muhammadiyah 10 Surabaya, sore harinya saya sambi sebagai petugas kebersihan sekolah dan dilanjutkan dengan kuliah,” tuturnya.

Saat pekerjaan kuli itu berakhir, Abidin harus memutar otak untuk mencari aktivitas tambahan. Kemudian dia membuat molen mini sendiri dan menjualnya di depan sekolah.

Tak hanya itu, bersih-bersih sekolah pun pernah dia lakukan tengah malam. “Teringat saya saat itu masih tidur beralaskan meja sekolah dengan beberapa kawan,” ujarnya.

Ujian Ayah Sakit

Saat hendak mendekati ujian skripsi, sang ayah yang bekerja di luar kota akhirnya pulang. Tak lama kemudian ternyata ayahnya jatuh sakit.

Abidin pun sempat berpikir apakah harus cuti kuliah atau melanjutkan karena momen bertemu ayah ini jarang dengan aktivitas ayahnya yang saat itu bekerja di luar kota.

Saat itu dosen favoritnya, Isra Kusnoto, sempat menghampiri dan menanyakan kepadanya.

“Zainul lanjut ujian skripsi tahun ini atau tahun depan?” ujarnya menirukan sang dosen.

Mendengar pertanyaan itu, dia pun masih bingung antara merawat ayah yang sedang sakit atau melanjutkan skripsi.

“Tidak lama berselang, bapak dipanggil Allah SWT dan meninggalkan kami semuanya. Akhirnya saya pun memutuskan untuk melanjutkan skripsi berkat Pak Isro yang selalu memberikan motivasi untuk meyakinkan saya. Beliau orangnya disiplin dan harus lulus sesuai dengan target,” kenangnya mengingat momen menyedihkan saat itu.

Setelah lulus menjadi sarjana, dia pun memutuskan menikah dan tinggal di rumah kontrakan yang tidak terlalu besar di daerah Gembong, selanjutnya di Setro. Juga beraktivitas membantu M Rofiq Munawi kala itu menjadi kepala sekolah di SD Bahari Muhammadiyah 9 Surabaya.

“Tetapi saya tidak sampai satu semester menjadi guru agama karena memang mungkin tuntutan keluarga. Jadi, mohon maaf saya dulu tidak kerasan. Tetapi terkadang ini menjadi sebuah penyesalan. Kenapa saya setelah lulus tidak menjadi seorang pendidik yang berbakti untuk sebuah cita-cita yang sampai dengan hari ini terpendam dan tentunya suatu saat saya akan pasti kembali mengajar,” paparnya.

“Memang, saya kala itu juga dekat dengan Ustadz Maliki. Tetapi berhubung teman sejawat saya waktu itu lebih ulet daripada saya, Ustadz Maliki menjadi kepala sekolah di SD Muhammadiyah 19 Surabaya,” katanya.

“Pengalaman yang saya peroleh saat kuliah di semester akhir yang sempat ikut sama Ustadz Tohiron di samping menjadi tenaga dakwah di perguruan Muhammadiyah, juga jadi tenaga koperasi di Perusahaan Gas Negara (PGN). Saya juga sempat ikut freelance pasang untuk instalasi pipa gas negara di daerah Rungkut Surabaya,” katanya.

Buka CV

Akhirnya, ketertarikan di dunia konstruksi membuatnya ingin mencoba. Memulai dari usaha kecil-kecilan membuat CV pada tahun 2013. Dari situ dia mengenal dunia konstruksi. Dia mulai bikin usaha kecil-kecilan. Tetapi sebelumnya di kas negara jadi ngesub mandor, jadi pemborong kecil-kecilan.

“Tidak lama berselang ada permasalahan gesekan dengan sesama rekan kerja. Memang ada risiko namanya juga dunia usaha gesekan seperti itu selalu ada. Akhirnya yang di Surabaya saya sudahi. Selanjutnya saya pindah ke Gresik jadi subkontraktor di perusahaan Petrokimia Gresik membuat gudang konstruksi,” katanya.

Namun, tak berselang lama pekerjaan dia jatuh. Ada salah kalkulasi pekerjaan. Selain itu juga ditipu pajak yang digelapkan oleh karyawan atau teman rekan kerja. Pekerjaan sudah bermasalah, uang pajaknya pun digelapkan. Saat itu pikirannya tidak karuan. Dia pun sempat drop fisik dan mental hampir satu tahun.

Akhirnya kembali ke titik nol pada tahun 2012 dengan usaha kecil-kecilan berjalan dua tahun.

“Alhamdulillah ada teman sesama kerja untuk membantu menyelesaikan. Saya juga bilang sudah tidak punya apa-apa lagi, uang saya sudah habis. Ternyata semuanya itu dibantu teman sesama kerja. Akhirnya terkait tunggakan pembayaran pajak saya selesaikan. Pada tahun 2019 saya pindah ke Pasuruan yang saat ini ikut di perusahaan Korea Selatan PT Cheil Jedang Indonesia sebagai vendor. Jadi ada kerusakan pipa, tangki, dan mesin saya yang menghandel,” tuturnya.

Abidin mengaku sudah melanglang buana dari kota ke kota. Tentunya semua ini berkat doa dan motivasi orang-orang yang luar biasa ada di dekatnya.

“Termasuk guru saya kala itu Ustadz M Rofiq Munawi semoga ke depan Allah selalu mudahkan setiap langkah saya dan juga guru-guru saya semuanya,” tandasnya.

M Zainul Abidin saat memimpin para anggotanya di perusahaan PT Cheil Jedang Indonesia (Istimewa/KLIKMU.CO)

M Rofiq Munawi Turut Bangga

Sementara itu, M Rofiq Munawi yang saat itu menghadiri syukuran di rumah baru Zainul Abidin di daerah Benowo, Surabaya, juga menceritakan masa-masa tersebut. Dia bercerita dulu ada dua anak yang diajak untuk melanjutkan kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Selain M Zainul Abidin, ada juga Maliki. Keduanya asli Lamongan.

“Saya bantu mengenai administrasi memintakan keringanan pembayaran kuliah juga di PDM Lamongan. Meskipun kondisi kesejahteraan mereka berdua begitu sulit, anak-anak ini semangatnya luar biasa. Saya berpikir supaya keduanya ini mampu berkembang, maka saya suruh kuliah di UM Surabaya,” bebernya.

“Alhamdulillah, mereka semuanya saat ini sudah bisa dikatakan menjadi orang yang sukses. Bisa membantu dan mengangkat perekonomian keluarganya yang ada di desa. Meskipun mereka ini sibuk dengan dunia kerjanya, tetapi masih aktif untuk datang silaturahmi dengan saya datang ke rumah,” ujarnya.

Beberapa hari yang lalu, Zainul Abidin sempat ke rumah untuk silaturahmi dan mengabarkan bahwa dirinya baru saja membeli rumah seharga Rp 800 juta.

“Masya Allah sungguh luar biasa begitu bangganya hati saya ini. Semoga keduanya anak-anak ini selalu mampu ringan tangan membantu orang-orang yang membutuhkan khususnya di desanya,” tuturnya.

Rofiq mengatakan bahwa mereka merupakan kader Muhammadiyah yang selalu berjuang dalam persyarikatan Muhammadiyah.

“Apa yang saya pesankan kepada mereka berdua di kala itu semoga bisa menjadi contoh teladan yang baik supaya selalu mampu melahirkan orang-orang baik untuk bangsa,” ujarnya.

(Nashiiruddin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini