21 November 2024
Surabaya, Indonesia
AUM PTMA Kabar

KKN UM Surabaya Beri Layanan Kesehatan Tiga Dusun di Pamekasan

KKN 30 UM Surabaya di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. (Adimas Setiawan/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya menggelar Pos Layanan Terpadu (Posyandu) bersama Ibu Kader Desa Branta Tinggi, Rabu hingga Jumat (9-11/8).

Kegiatan KKN kelompok ini dilaksanakan di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Madura. KKN Reguler UM Surabaya memiliki tujuan yang berbeda-beda, bergantung kebutuhan masyarakat yang ditempati KKN.

Salah satunya, KKN Kelompok 30 di Desa Branta Tinggi. KKN kelompok 30 UM Surabaya ini memiliki program kerja yang diperlukan setelah beberapa minggu melakukan analisis di tiga dusun yang ada di Desa Branta Tinggi, yakni Dusun Tengah, Geddongan,  Palanggeren.

Salah satu program dari kelompok 30 adalah mengenai kesehatan seperti posyandu, pemeriksaan riwayat kesehatan pada ibu hamil, nifas, dan penyuluhan kesehatan.

Kegiatan posyandu yang dilakukan oleh para mahasiswa KKN bertujuan untuk mengurangi dan mencegah angka stunting dengan cara memberikan sumber protein hewani makanan pendamping air susu ibu (MPASI) dan menjaga pola makan, pola asuh, serta memperhatikan akses air bersih dan sanitasi di Kabupaten Pamekasan, khususnya di Dusun Tengah, Geddongan, Palanggeren, yang ada di Desa Branta Tinggi.

Salah satu mahasiswa kelompok 30 KKN UM Surabaya Andini Dian Sitoresmi menyampaikan harapan dan tujuan dari kegiatan tersebut. Setelah kegiatan ini, diharapkan dapat menurunkan angka stunting dengan memberikan nutrisi yang cukup bagi balita dan menurunkan angka kematian ibu dan kematian nifas.

“Selain memantau tumbuh kembang balita, termasuk mendapatkan gizi yang cukup untuk mencegah stunting pada balita,” ujar mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UM Surabaya itu.

Khotim selaku ibu kader Desa Branta Tinggi menyampaikan, posyandu di daerahnya adalah untuk membantu memantau tumbuh kembang, edukasi, mencegah angka kematian ibu dan bayi, mencegah stunting, memberikan pelayanan kesehatan yang paling dasar di masyarakat baik ibu hamil, baduta, balita, dan ibu menyusui.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat mencegah masalah kesehatan sejak dini pada ibu hamil, baduta, dan balita. Selain itu, bisa memiliki antusiasme yang tinggi untuk lebih semangat peduli terhadap tumbuh kembang anak. Juga lebih menjaga pola makan dan pola hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Khotim. (Adimas Setiawan/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *