Malang, KLIKMU.CO – Sebanyak 32 mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang (HI UMM) diterjunkan ke sembilan kota dan kabupaten di Indonesia. Mahasiswa itu tergabung dalam program Center of Excellence (CoE) Kelas Profesional Paradiplomasi.
Melalui program pemagangan selama empat bulan, mulai September-Desember 2023, mereka bertugas mem-branding kota-kota tersebut agar berstandar internasional.
Menurut Person in Charge (PIC) CoE Paradiplomasi Hafid Adim Pradana, ke-32 mahasiswa itu tersebar ke Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta, Pemkot Surakarta, Pemkot Surabaya, Pemkot Probolinggo, Pemkot Malang, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Dinas Pariwisata Kota Batu, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jember, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang.
Hafid Adim menjelaskan, sebelum terjun ke kota-kota tersebut, melalui kelas Paradiplomasi selama satu semester, para mahasiswa dibekali sejumlah materi. Mulai pemahaman dan pelatihan tentang peranan diplomasi substate actor (paradiplomasi), regulasi atau undang-undang terkait paradiplomasi, manajemen kerja sama luar negeri untuk pemerintah daerah (pemda), hingga inventarisasi potensi daerah untuk branding kota berstandar internasional.
Salah satu daerah yang menjadi mitra HI UMM adalah Kota Surabaya. Hilal Wakid, mahasiswa yang bertugas di kota tersebut, menjelaskan, selama magang di Pemkot Surabaya, dirinya dan rekan-rekan mahasiswa HI UMM menjadi jembatan antara Kota Surabaya dan kota-kota di luar negeri.
“Yang terbaru, kami bersama Pemkot Surabaya berkoordinasi perihal agenda sister city dengan Kota Kitakyushu, Jepang,” ujar Hilal.
Menurut dia, kemitraan Kota Surabaya dengan Kitakyushu difokuskan pada branding Kota Surabaya menjadi kota berstandar internasional melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM), transfer teknologi, optimalisasi pariwisata, hingga pertukaran pelajar.
“Kami juga ikut mengatur strategi pengembangan kerja sama Kota Surabaya dengan kota-kota mancanegara lainnya, termasuk strategi media sosial,” imbuh Hilal.
Melalui program CoE Paradiplomasi ini, diharapkan mahasiswa HI UMM dapat berkontribusi aktif dalam implementasi Permendagri No 25 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah dengan Pemerintah Daerah di Luar Negeri dan Kerja Sama Daerah dengan Lembaga di Luar Negeri.
Dengan begitu, setelah lulus nanti, para mahasiswa dapat menjadi diplomat muda yang berdaya saing internasional, namun tetap strategis bagi pengembangan daerah.
(Subhan Setowara/AS)