Komunikasi UMM Gali Bakat-Bakat Content Creator Pelajar Muhammadiyah

0
33
Arum Martikasari saat memberikan materi content creator di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja (21/8/2024). (Komunikasi UMM/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Tuntutan publikasi sekolah di era digital saat ini tidak mudah. Bukan saja dipengaruhi lambat dan kurang kreatifnya sekolah untuk menginformasikan aktivitasnya ke masyarakat, tetapi juga kemampuan sekolah tidak mencukupi.

Akan tetapi, membebankan masalah ini ke sekolah saja juga tidak bijak. Zaman sekarang dibutuhkan blended publication yang melibatkan siswa pula.

Tim Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terpanggil untuk memberikan pelatihan. Program pengabdian masyarakat tersebut diadakan di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja, Bali. 

Acara bertajuk Pelatihan pada Siswa SMA Muhammadiyah 2 Singaraja (Citizen Journalism & Content Creation, Social Media Optimization, Creative Public Speaking) yang diikuti 33 siswa dan guru tersebut berlangsung dua hari, Rabu-Kamis (21-22/8/2024).

Sebuah konten harus tepat sasaran. Agar tepat sasaran, diperlukan riset.

“Membuat konten memang gampang-gampang susah. Jika sekadar konten, mudah saja asal bisa dipublikasikan. Namun jika kontennya bagus, berbobot itu tidak mudah. Dibutuhkan riset terlebih dahulu agar sesuai kebutuhan sasaran konten,” tegas Jamroji, dosen Ilmu Komunikasi  UMM, mengawali materi.

Lebih lanjut dia menekankan bahwa riset bisa melihat  fakta di lapangan (kondisi, kebutuhan, dan keinginan sasaran). Penelitian bisa dilakukan juga dengan mencari literatur, wawancara pihak terkait, mengamati situasi, atau lingkungan relevan dengan konten.

Hal demikian juga diakui Widiya Yutanti, kepala Laboratorium Komunikasi UMM. Widiya menyampaikan materi berjudul Cara Mencuri Hati Audience.

Menurut dia, memahami sasaran juga penting. Itu dibutuhkan penulisan yang kreatif.

“Menulis kreatif untuk media sosial bukan sekadar mengetik kata-kata, tetapi membangun koneksi emosional (bonding) dengan audience. Tulisan atau pesan yang menarik misalnya menceritakan kisah, menggunakan bahasa yang menarik, berikan nilai (informasi yang bermanfaat, solutif, inspiratif), ajukan pertanyaan, menyertakan bertindak, dan menunjukkan personal branding yang jelas,” kata lulusan Brisbane University Australia itu.

Jamroji (kanan) didampingi Widiya Yutanti (kiri) saat memberikan materi content creator di SMA Muhammadiyah 2 Singaraja. (21/8/2024). (Komunikasi UMM/KLIKMU.CO)

Agar menarik perhatian juga bisa disertakan pancingan kata-kata. Ia mencontohkan kalimat “Kopi susu ini menjadi favorit untuk menemani saya bekerja, kalau kopi favoritmu apa? Tulis di kolom komentar, ya?”

Hari pertama, peserta diberi materi, lalu dibagi ke dalam kelompok yang beranggota 5-6 orang. Kemudian diberikan tugas membuat tugas video dan foto. Tugas seputar aktivitas di sekolah.

Kemudian, hari kedua presentasi dan pemilihan video terbaik untuk diberikan hadiah.

Kepala SMA Muhammadiyah 2 Singaraja Drs Sarwanto menyambut baik atas pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen-dosen UMM dengan tim M. Himawan Sutanto, Isnani Dzuhrina, Widiya Yutanti, Nurudin, Rahadi, Arum Martikasari, dan Zen Amiruddin itu.

“Anak-anak harus memperhatikan materi dan menuruti petunjuk saat pelatihan. Itu semua tidak hanya berguna bagi kalian, tetapi juga sekolah ini. Kita dilatih oleh tim dari perguruan tinggi yang prestisius di Jawa Timur,” tuturnya.

(*/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini