KLIKMU.CO – SMP Muhammadiyah 1 Malang terus menunjukkan komitmen dalam mendukung pengembangan budaya literasi. Terbaru, sekolah yang dikenal sebagai SMP Muhasa ini meluncurkan antologi puisi bertajuk Bingung Demokrasi, sebuah karya kolektif yang lahir dari kolaborasi antara siswa dan guru.
Peluncuran antologi ini menjadi bukti nyata bahwa SMP Muhasa serius menggarap literasi sebagai bagian dari identitas sekolah.
Kepala SMP Muhasa Yanur Setyaningrum MPd, yang juga turut menyumbang karya dalam antologi ini, menyampaikan kebanggaannya.
“Karya ini ditulis dengan penuh ketulusan, kreativitas, dan semangat eksplorasi. Kami berharap buku ini dapat menginspirasi pembaca untuk lebih memahami makna demokrasi dalam kehidupan mereka dan bagaimana puisi bisa menjadi media yang efektif untuk mengekspresikan nilai-nilai tersebut,” ujarnya dalam acara peluncuran, Rabu (20/11/2024).
Antologi ini merupakan karya kedua hasil kolaborasi antara siswa dan guru, yang dirancang untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya demokrasi dan nilai-nilai kemanusiaan melalui puisi.
“Semoga antologi ini menjadi saksi dari kekuatan kata dalam menggerakkan hati dan pikiran menuju perubahan,” tambah Yanur dengan optimisme.
Prof. Dr Yuni Pantiwati MPd, guru besar Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang selama ini mendampingi penguatan literasi di SMP Muhasa, turut mengungkapkan apresiasinya.
“Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Literasi harus terus digalakkan, bukan hanya sebagai semboyan, tetapi diwujudkan melalui karya nyata seperti ini,” tuturnya.
Penerbitan Bingung Demokrasi juga didukung oleh PT Nyala Masadepan Indonesia, Surakarta. Lenang Manggala, Founder Nyalanesia, dalam pengantarnya menegaskan pentingnya peran sekolah dalam mendobrak paradigma pendidikan.
“Sekolah bukan hanya tempat menggiling buku paket dan ujian, tetapi juga ruang untuk siswa dan guru mencipta ide-ide orisinil dan mengekspresikannya. Buku ini adalah bukti nyata bahwa kita memiliki sekolah-sekolah yang dapat diandalkan untuk memajukan pendidikan di negeri ini,” ujarnya.
Peluncuran ini menegaskan posisi SMP Muhasa sebagai salah satu pelopor literasi di Kota Malang, sehingga menjadikan sekolah ini tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai ruang kreatif bagi seluruh warganya untuk mencipta dan berbagi gagasan.
Dengan karya-karya seperti Bingung Demokrasi, SMP Muhasa membuktikan bahwa literasi bisa menjadi fondasi kuat dalam membangun generasi yang kritis, kreatif, dan peduli terhadap demokrasi.
(Husamah/AS)