Konsultasi Kesehatan #14: Agar Daging Qurban Tetap Bersahabat bagi Kesehatan

0
1000
Ilustrasi daging qurban. (Shutterstock)

KLIKMU.CO

Diasuh oleh dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes *)

 

Pertanyaan:

Assalamualaikum wr wb

Pengasuh Konkes KLIKMU yang dirahmati Allah. Dalam bulan Dzulhijjah umat Islam merayakan hari raya Idul Qurban, biasanya para umat muslim di tempat kami menyembelih hewan qurban (sapi, kambing, lembu, dll). Apakah ada pengaruh jika kita mengonsumsi daging terhadap penyakit darah tinggi? (syaikul@gmail.com)

 

Jawaban:

Waalaikumussalam wr wb.

Mas Syaikul yang lagi bingung. Qurban merupakan anjuran pada setiap Muslim untuk dilakukan pada hari raya Idul Adha, sebagai bukti kecintaannya pada Allah SWT dan pengorbanannya pada Islam. Qurban memiki syarat serta aturan tertentu yang wajib dipatuhi. Salah satunya adalah jenis dan kondisi hewan yang diqurbankan serta cara pengolahannya.

Sebenarnya, daging hewan ternak memiliki banyak zat gizi yang sangat bermanfaat bagi manusia. Secara umum kandungannya antara lain:

  1. Protein hewani, memiliki manfaat sebagai zat pembangun penyusun jaringan tubuh, pembentukan antibodi, dan penguatan sistem kekebalan tubuh.
  2. Mineral, zat besi yang terkandung memiliki manfaat yang baik untuk pembentukan sel darah merah dan transport oksigen.
  3. Vitamin, vitamin A, B kompleks, dan D.
  4. Lemak, memiliki peran dalam sumber energi yang cukup penting. Lemak hewani yang dikandungnya, terutama omega 3, dapat meningkatkan kecerdasan otak dan pertumbuhan otak dan saraf.

Dengan segala manfaat daging tersebut, tentu banyak masyarakat yang aji mumpung dan menjadi tidak seimbang dalam mengonsumsi makanan. Sebelum Qurban jarang sekali mengonsumsi daging, saat Idul Adha tiba semua menu masakan didominasi oleh daging dengan berbagai macam pengolahannya.

Dalam jumlah asupan yang besar dan frekuensi konsumsi yang terus menerus, daging yang halal itu dapat menjadi tidak thoyyib bagi kesehatan. Konsumsi daging secara berlebihan akan menyebabkan kenaikan kadar lipid utama dalam darah (hiperlipidemia). Kadar lipid utama dalam darah adalah kolesterol dan  trigliserida. Kadar lipid darah bisa meningkat disebabkan oleh gangguan metabolisme atau kelainan transportasi lipid. Penyebab kelainan ini adalah kelainan genetik (primer familial) dari penyakit lain (seperti diabetes, gangguan tiroid, penyakit  hati, atau ginjal).

Nah di sini perlu kita perhatikan tentang keseimbangan dalam makan, karena jika dikonsumsi berlebihan mengonsumsi daging dapat berakibat hal yang mengganggu kesehatan. Ini disebabkan dalam daging tidak terkandung serat, sehingga menyebabkan susah BAB, terdapat lemak jenuh yang susah dimetabolisme dan cenderung menjadi bumerang dalam kesehatan jantung, pembuluh darah, obesitas, dan kanker. Serta kandungan garam mineral yang tinggi pun berpotensi menyebabkan naiknya tekanan darah seseorang.

Untuk mengantisipasi bahaya yang mungkin terjadi hendaknya kita bijak dalam mengonsumsi daging baik dari sisi jumlah, frekuensi, pengolahan, maupun menu masakannya.

Kita semua sudah mengetahui, bahwa daging merah (kambing, domba, sapi, unta, kerbau, dan sebagainya) mengandung lemak jenuh cukup tinggi dan menjadi salah satu bahan sumber Kholesterol.

Naiknya tekanan darah pada mereka yang sebelumnya memang menderita tekanan darah dapat disebabkan karena mengonsumsi daging kambing/sapi berlebihan. Seperti kita ketahui daging sapi dan daging kambing merupakan jenis daging merah yang memiliki kandungan gizi tapi juga memiliki kandungan lemak jahat yang cukup tinggi, sehingga mengkonsumsi daging ini secara berlebihan akan berakibat kurang baik bagi kesehatan tubuh kita.

Lebih jauh sebenarnya bukanlah dagingnya yang menyebabkan naiknya tekanan darah seseorang, melainkan adalah bumbu-bumbu tambahan yang dipergunakan untuk mengolah daging tersebut menjadi sajian sate, gule, tongseng, dll. Kandungan garam, vetsin/MSG, penyedap rasa, mentega dan berbagai bumbu yang mengandung natrium dalam olahan makanan tadi berpotensi meningkatkan tekanan darah seseorang, terutama bagi mereka yang sebelumnya memiliki riwayat penyakit hipertensi.

Selain hipertensi, seperti yang sudah saya sebutkan diatas bahwasanya daging merah mengandung kadar kolesetrol/lemak jahat (LDL) cukup tinggi, sehingga mengonsumsinya dalam jumlah besar tentunya akan meningkatkan kadar lemak/kolesterol jahat dalam darah dan menyebabkan kegemukan. Tingginya lemak jahat dapat mengendap dan membentuk plak dalam darah sehingga akan menjadi sumbatan yang dapat mengakibatkan terjadinya penyakit jantung, stroke juga hipertensi.

Tak hanya itu, mereka yang sering mengalami nyeri persendian akibat tingginya kadar asam urat, ada baiknya juga mengurangi konsumsi olahan daging hewan qurban. Terutama untuk menu olahan gule dan tongseng yang syarat akan Jeroan dan santan, di mana kedua jenis bahan makanan ini mengandung kadar asam urat (purin) cukup tinggi sebagai salah satu penyebab utama radang sendi. Sehingga bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit radang sendi karena asam urat, baiknya hindari makanan ini atau batasi konsumsinya.

Agar Daging Tetap Bersahabat bagi Kesehatan

Kita dapat menyiasati daging dengan bijak agar ia tidak mengancam.

  1. Ingatlah rambu-rambu Allah di Al A’raf 31: “kuluu wasyrobuu, walaa tusrifuu…” Silakan saja makan dan minum, tapi jangan berlebihan. Sebagian dokter menganjurkan kita memakan daging maksimal 100 gram sehari. Untuk memenuhi kebutuhan prouein hewani, Anda dapat memvariasikannya dengan ikan dan daging unggas (ayam)
  2. Olahlah daging dengan meminimalkan penggunaan minyak. Contohnya dengan cara mengukus dan merebus (misalnya sup, soto) tanpa menambahkan santan kental.
  3. Selama mengkonsumsi daging, konsumsilah sayuran dan buah dengan jumlah yang jauh lebih banyak dibandingkan porsi dagingnya.
  4. Perbanyaklah minum air putih untuk menetralisir tingginya kadar lemak dan asam urat dalam daging tersebut.
  5. Sementara itu bagi mereka yang menderita hipertensi sebelumnya, perlu juga menyiapkan obat darah tinggi yang biasanya dikonsumsi, untuk mengontrol tekanan darah supaya tidak cepat naik.

Selamat menikmati daging Qurban dan tetap sehat.

 

dr. Tjatur Prijambodo M.Kes.

dr. Tjatur Prijambodo, M.Kes
Pengasuh Rubrik Konsultasi Kesehatan KLIKMU.CO.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini