Kopdar Nasional SUMU: Membangun Sinergi Pengusaha Lintas Bisnis

0
16
Kopdar Nasional Pengusaha berlangsung pada 21-22 September 2024.

Oleh: Nashrul Mu’minin, mahasiswa Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

Pada 21-22 September 2024, Serikat Usaha Muhammadiyah (SUMU) menggelar Kopdar Nasional Pengusaha di Yogyakarta, sebuah acara yang terbuka untuk umum dan bertujuan mempertemukan pengusaha-pengusaha dari berbagai sektor bisnis. Sebagai mahasiswa yang belajar mengenai kewirausahaan dan peran penting ekonomi dalam Islam, saya melihat inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk menguatkan jaringan usaha dan meningkatkan ekonomi umat melalui pendekatan berbasis nilai-nilai Muhammadiyah.

Acara ini tidak hanya menjadi wadah untuk berbagi pengalaman dan ide antar-pengusaha, tetapi juga sarana untuk memperkokoh sinergi antara pelaku usaha dalam ekosistem Muhammadiyah.

Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk mengaitkan kegiatan seperti Kopdar Nasional ini dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam yang diajarkan dalam Al-Qur’an. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 275:

وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا

 (Artinya: “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”)

Firman ini memberikan landasan bahwa dalam bermuamalah, kegiatan jual beli yang adil dan jauh dari unsur riba merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam Islam. Kegiatan Kopdar ini merupakan upaya yang sangat positif untuk mendorong aktivitas ekonomi berbasis jual beli yang halal dan menghindari riba.

Penguatan Ekonomi Umat Melalui SUMU

Sebagai mahasiswa, saya memahami bahwa di era digital saat ini, dunia usaha semakin kompetitif, sehingga dibutuhkan wadah seperti SUMU untuk memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para pengusaha. Muhammadiyah Pusat Yogyakarta melihat pentingnya penguatan ekonomi umat, seperti yang disampaikan dalam banyak forum nasional dan internasional yang dihadiri oleh pimpinan Muhammadiyah. SUMU berfungsi sebagai salah satu sarana strategis bagi para pengusaha untuk berkembang, baik dari segi modal, pengetahuan, maupun jaringan.

Dalam konteks Muhammadiyah, pengembangan ekonomi umat memiliki landasan yang kuat pada pemikiran tarjih Muhammadiyah, terutama yang berfokus pada upaya menciptakan keadilan sosial dan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tarjih Muhammadiyah Yogyakarta, melalui berbagai keputusan dan rekomendasinya, menegaskan pentingnya integritas dalam berbisnis dan menekankan pentingnya menjaga prinsip keadilan dalam ekonomi. Sebagai mahasiswa, saya mengamati bahwa sinergi antara pengusaha melalui SUMU dapat menjadi model pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, berbasis pada nilai-nilai Islami yang sejalan dengan Muhammadiyah.

Muhammadiyah dan Pengusaha: Melangkah Bersama

Muhammadiyah, dengan sejarah panjangnya dalam memperjuangkan kemajuan bangsa, tidak hanya berfokus pada bidang pendidikan dan kesehatan, tetapi juga pada aspek ekonomi. Hal ini tercermin dari berdirinya berbagai koperasi dan lembaga usaha di bawah naungan Muhammadiyah.

Dengan adanya kegiatan Kopdar Nasional ini, Muhammadiyah memperlihatkan komitmennya untuk terus berinovasi dan membangun perekonomian umat yang lebih mandiri dan kuat. SUMU, sebagai wadah pengusaha Muhammadiyah, menjadi elemen penting dalam mencapai tujuan ini.

Muhammadiyah Pusat Yogyakarta telah berkali-kali menegaskan pentingnya peran pengusaha dalam membangun masyarakat yang sejahtera. Melalui keputusan tarjih, Muhammadiyah mengajarkan bahwa pengusaha tidak hanya berfokus pada keuntungan material, tetapi juga pada kesejahteraan sosial. Hal ini didukung oleh firman Allah dalam surah Al-Ma’un ayat 1-3:

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ، فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ، وَلَا يَحُضُّ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

(Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.”)

Ayat ini mengajarkan bahwa dalam berusaha, kita tidak hanya mencari keuntungan pribadi, tetapi juga memiliki kewajiban untuk membantu dan peduli terhadap mereka yang membutuhkan. Kopdar Nasional ini bisa menjadi salah satu langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran para pengusaha dalam mengamalkan nilai-nilai sosial dan keadilan.

Momentum Penting

Acara ini dilaksanakan pada tanggal 21-22 September 2024, dan menjadi momen bersejarah bagi para pengusaha Muhammadiyah untuk memperluas wawasan serta jaringan bisnis mereka. Dengan menghadirkan pembicara yang kompeten dan berpengalaman, Kopdar Nasional ini memberikan manfaat yang luar biasa bagi para peserta, baik dari segi inspirasi maupun strategi dalam mengembangkan usaha mereka.

Saya memandang acara seperti ini sangat relevan untuk diikuti oleh para pengusaha muda yang ingin menimba ilmu dan membangun relasi dalam dunia usaha. Terlebih, acara ini diselenggarakan di Yogyakarta, yang dikenal sebagai kota pendidikan dan juga pusat kegiatan Muhammadiyah. Hal ini menambah nilai strategis Kopdar Nasional ini, karena berada di lingkungan yang kondusif untuk berkembangnya gagasan-gagasan kreatif dan inovatif dalam dunia bisnis.

Saya ingin menggarisbawahi pentingnya sinergi antar-pengusaha yang dibangun melalui SUMU. Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa kegiatan seperti Kopdar Nasional ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan perekonomian umat secara luas. Melalui nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan ajaran Muhammadiyah, kita dapat menciptakan ekosistem bisnis yang sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini