Kunjungan Balasan ke Masjid Jogokariyan, Ingin Belajar Strategi Terbaru

0
202
Petugas penerima tabungan kurban di Masjid Jogokariyan Yokyakarta. (Hidayat Fatoroni/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – Divisi Kemakmuran Masjid Majelis Tabligh PDM Kota Surabaya berkunjung ke Masjid Jogokariyan Yogyakarta, Jumat (21/7). Kunjungan ini sebagai balasan kunjungan Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir ke Masjid Muhammadiyah Gunungsari Indah Surabaya pada Senin (17/7).

Wakil Ketua Divisi Kemakmuran Masjid PDM Kota Surabaya Hidayat Fatoroni menyatakan, maksud kunjungan balasan tersebut adalah mempererat tali silaturahmi antara Masjid dan Musala Muhammadiyah Surabaya pada umumnya dan Masjid Gunungsari Indah Surabaya pada khususnya dengan Masjid Jogokariyan.

Selain itu, mengetahui secara langsung perkembangan dan strategi terbaru setelah perwakilan dari Forum Koordinasi Masjid Musala Muhammadiyah Surabaya bersama perwakilan dari Majelis Tabligh PDM Surabaya (Dr Mulyono Najamuddin) setelah mengikuti Workshop tentang Pemberdayaan Ekonomi Masjid dengan tema “Masjid sebagai Destinasi Wisata Religi”.

“Masjid Jogokariyan yang saat ini ber-tagline Masjid sebagai Sumber Kesejahteraan Rakyat adalah benar-benar dapat terwujud. Satu contoh adalah tampak  geliat perekonomian masyarakat sekitar yang semakin semarak,” tuturnya.

Menurut Hidayat, program terbaru ialah tabungan mudharabah kurban. Adapun yang terbaru adalah membantu masyarakat sekitar yang kondisinya biasa-biasa saja, namun berkeinginan besar untuk menabung sebagai bekal di akhirat kelak dengan cara berwakaf dan berkurban.

“Maka, masjid saat ini telah memfasilitasi dengan Program Tabungan Mudharabah Kurban yang bekerja sama dengan PT BPR Syariah Margirizki Bahagia,” terangnya.

Sementara itu, yang berminat untuk berwakaf produktif disiapkan kotak dan corner khusus wakaf. Seperti diketahui, saat ini Masjid Jogokariyan di samping memiliki 11 kamar hotel di lantai 3 masjid, juga memiliki beberapa bidang tanah/sawah dan hotel di Kaliurang.

Dengan demikian, operasional rutin masjid seperti menggaji imam rawatib, marbot, para pegawai, dan pemateri  tidak pernah menggunakan dana dari hasil kotak infak.

“Memang Masjid Jogokariyan beda dan selalu ada yang baru. Sungguh sangat menginspirasi bagi kita yang ingin Masjidnya Berkemajuan, Makmur dan Mandiri,” pungkasnya. (HF/MGSI/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini