Kunjungi JCSW Jepang, Tim Kemensos Siap Bangun Kerjasama Bidang Kesejahteraan Sosial

0
953
Tim Kemensos RI dan Tim Japan College of Social Work di Kota Chiba berfoto bersama usai pertemuan. (Foto: Dok. Biro Humas Kemensos)

Chiba Jepang, KLIKMU.CO – Tim Kemensos mengadakan kunjungan kerja ke Japan College of Social Work di Kota Chiba, Jepang, Hari ini, Selasa (8/10/2022) hingga empat hari ke depan.

Tim Kemensos yang dipimpin oleh Irjen Kemensos Dadang Iskandar diterima hangat oleh Ketua Yayasan Chair Haniwa Natori dan Rektor Japan College of Social Work. Tim Kemensos beranggotakan Staf Khusus Menteri Faozan Amar, Kepala Balai M. Royani, Kepala Balai I Ketut Supena, Kepala Balai Supriyono, Kepala Balai Susi Mulyati, Kabiro OSDM Suratna, dan Tim Teknis Menteri Sosial M. Arif An.

Dalam kunjungan tersebut Tim Kemensos menyampaikan beberapa program yang selama ini dikerjakan dalam membantu menangani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Atas nama Menteri Sosial Bu Risma, kami menyampaikan terima kasih atas penerimaan dalam kunjungan kami di kampus Japan College of Social Work yang sangat peduli tentang kesejahteraan sosial,” demikian sambutan Dadang Iskandar.

Sementara, Taishi Arimura perwakilan dari pihak kampus menjelaskan kegiatan sosial yang mereka kerjakan dalam membantu anak-anak Jepang.

“Kampus kami mengajar tentang kesejahteraan anak, sebelum mengajar di pusat kesejahteraan anak, kita utamakan pada waktu itu lebih pada membuat peraturan-peraturan anak,” tutur Arimura.

Arimura juga mengungkapkan, pascaperistiwa tsunami Aceh, kampus ini juga terlibat dalam menangani masalah anak-anak korban bencana alam tersebut di lokasi.

“Saat ada tsunami di Aceh, saya banyak menangani masalah anak di lokasi itu,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Armura jura menjelaskan kiprah kampusnya dalam membantu memulihkan psikologi anak-anak korban pelecehan, kekerasan, dan penelantaran di Jepang yang mencapai angka 20.544 kasus.

“Tren di negara maju, banyak kekerasan fisik dan non fisik. Kekerasan psikologis, biasanya anak-anak melihat orang tuanya bertengkar. Oleh karena itu, pemerintah Jepang membuat visi baru untuk Social Child Care,” ungkapnya.

Langkah yang dilakukan pemerintah Jepang, tutur Armura, pertama membuat support system yang berpusat di pemerintah daerah.

“Yang kedua membuka sentra-sentra (bantuan) yang kuat dan bisa dijadikan selter untuk perlindungan sementara bagi anak-anak yang mengalami kekerasan. Dan diusahakan direhabilitasi bukan di selter saja, tetapi juga dengan sistem pengasuhan,” tandasnya.

Menurut Staf Khusus Menteri Sosial Faozan Amar, pada pertemuan tersebut kedua pihak saling bertukar informasi terkait permasalahan sosial di masing-masing negara. Pertemuan tersebut nantinya akan ditindaklanjuti dengan MoU kedua pihak dalam kerjasama penanganan masalah peningkatan kesejahteraan sosial.

Program pengajaran yang dilakukan di Japan College of Social Work, tutur Faozan, sangat inspiratif dan akan ditindaklanjuti dengan kerjasama sinergis bersama dengan Pusdiklat Kemensos atau unit lainnya.

“Karena ada juga program dari Kemensos yang di Kampus Japan College of Social Work ini belum tergarap, misalkan adanya alat bantu disabilitas,” tambah Faozan. (AA/AIKaffa)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini