Yogyakarta, KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya periode 2022-2027 terus bergerak. Selain mengembangkan rumah sakit dan masjid jami’, PDM Surabaya juga berencana mendirikan pondok pesantren modern yang sangat representatif.
PDM Kota Surabaya melalui Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) pun bersiap merancang kurikulumnya hingga mendesain bagaimana sarana dan prasarananya.
Mengawali rencana itu, tujuh orang rombongan LP2 mengunjungi Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta, Senin (25/9). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka menimba ilmu dan belajar bersama (ngangsu kaweruh) tentang bagaimana manajemen pesantren. Sekitar pukul 09.00 WIB, rombongan diterima dan disambut langsung oleh mudir MBS di ruang meeting.
Bendahara PDM Kota Surabaya Musa Abdullah yang mendampingi rombongan mengatakan, tujuan pihaknya silaturahmi ke sini adalah untuk menimba ilmu kepada Pondok Pesantren MBS Yogyakarta.
“Sebenarnya kami dari PDM sudah mencita-citakan 15 tahun lalu. Jadi sudah lama. Namun dengan adanya kebijakan hasil muktamar di Solo, keberadaan LP2 menjadi wadah yang spesifik fokus untuk memikirkan, mendampingi, memfasilitasi, dan mengembangkan pesantren. Oleh sebab itu, kami di sini mematangkan niat untuk mendirikan pesantren Muhammadiyah di Kota Surabaya,” katanya.
Ketua LP2 PDM Kota Surabaya Jatim MA menuturkan, pihaknya berharap banyak ilmu yang didapatkan dengan sharing bersama MBS ini. “Sebab, MBS baru didirikan 25 tahun sudah demikian besar. Kami ingin berfastabiqul khairat, khususnya dalam bidang pesantren,” tuturnya.
Dia merasa bersyukur bisa melihat langsung MBS. Dia pun semakin yakin untuk berpacu mendirikan pesantren Muhammadiyah di Kota Surabaya.
“Dan alhamdulillah, meskipun kunjungan ini sempat tertunda, sekarang kami bisa berjumpa dengan MBS dan Mudir MBS Ustadz KH Faja Sodiq,” ujar pria yang juga kepala SD Muhammadiyah 29 Surabaya itu.
“Kami yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa perkembangan MBS ini tentu mengalami proses yang panjang. MBS ini dibangun dengan militansi dan perjuangan panjang. Inilah hal mendasar yang ingin kami belajar untuk membangun pesantren kami nantinya. Kami siap diarahkan agar tidak tersesat. Kami juga menerima 100 persen apa yang disarankan Ustadz Fajar nanti,” imbuh Jatim yang juga sekretaris Dikdasmen PCM Kenjeran.
Jumlah Pesantren Muhammadiyah
Sementara itu, KH Fajar Shodiq Lc, Mudir PPM MBS Yogyakarta, menyambut baik kehadiran LP2 Muhammadiyah Kota Surabaya. “Alhamdulillah, LP2 Muhammadiyah Surabaya sudah punya gerakan dan langkah cepat. Dakwah memang butuh orang-orang khusus. Semoga dengan hadirnya pondok pesantren ini, membawa kebaikan untuk kita semua,” ucapnya.
Fajar juga menyampaikan, perkembangan pesantren di Muhammadiyah memang cukup membanggakan secara kuantitas. Tercatat sudah ada 440 pesantren. Namun, masih perlu perbaikan dari sisi kualitas.
“Kita secara nasional masih kekurangan guru syari dan bahasa di pesantren Muhammadiyah. Perkembangan secara kuantitas ini memang perlu diiringi pengembangan SDM,” imbuhnya.
Dalam presentasinya, Fajar menyampaikan sejarah perkembangan MBS baik dari sisi murid, manajemen, hingga sistem kurikulum dan inovasi-inovasi yang ada di MBS Yogyakarta.
Acara temu dan sambut silaturahmi dari LP2 Muhammadiyah Surabaya ini berakhir pada pukul 11.30 WIB. Diskusi, dialog, dan sharing dengan LP2 Muhammadiyah berlangsung seru dan semangat.
Di akhir acara, LP2 PDM Kota Surabaya memberikan kenang-kenangan cenderamata sebagai ungkapan rasa syukur telah diberi banyak ilmu yang bermanfaat dari MBS Yogyakarta. Diharapkan ke depan bisa bertemu kembali untuk terus berdiskusi.
(Irvandy Andriansyah/AS)