Kunjungi Smamda Surabaya, Fasilitator Sekolah Penggerak: Banyak Praktik Baik di Sini

0
33
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab (tengah) berbincang dengan fasilitator sekolah penggerak Achmad Philip. (Dok Smamda/KLIKMU.CO)

Surabaya, KLIKMU.CO – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya merupakan sekolah penggerak angkatan kedua yang telah menerapkan Kurikulum Merdeka sejak tahun lalu. Fasilitator PSP SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Achmad Philip MPd MSi melakukan kunjungan lapangan pada Selasa (17/10).

Dalam kunjungan lapangan fasilitator sekolah penggerak kali ini, Achmad Philip meninjau perkembangan dari implementasi Kurikulum Merdeka yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. Apakah terdapat peningkatan dari tahun sebelumnya dan apa saja yang perlu ditingkatkan kembali.

“Pendampingan dan kunjungan lapangan yang dilakukan bukan serta-merta untuk menilai, tetapi bersama-sama berdiskusi terkait sejauh mana perkembangan implementasi Kurikulum Merdeka pada tahun kedua di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya,” tutur Philip.

Pelaksanaan kunjungan lapangan ini didampingi oleh Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya Astajab SPd MM, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Syuhada Ishak Abilio Gomes SPi MPdI, beserta staf jajarannya.

Kegiatan dimulai dengan diskusi fasilitator bersama kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, beserta staf jajarannya guna memeriksa dan berdiskusi terkait dokumen KOSP, modul ajar, modul penguatan Profil Pelajar Pancasila, meninjau dokumentasi praktik baik, komunitas belajar, perencanaan berbasis data, digitalisasi di sekolah, kemudian dilanjutkan dengan supervisi kegiatan pembelajaran di kelas.

Smamda Surabaya sudah melakukan implementasi dokumentasi praktik baik seperti MD (manajemen diri), yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan pada siswa. Kemudian terdapat pembinaan keputrian yang dilakukan kepada siswi putri guna memberikan edukasi terkait hal kewanitaan dan pembinaan ketika mereka sedang Haid.

Ada pula kegiatan psikologi yang bekerja sama dengan psikolog ataupun mahasiswa Unair jurusan psikologi guna memberikan motivasi, edukasi, serta arahan kepada siswa untuk menemukan, mengembangkan potensi siswa, serta membantu siswa mengelola emosinya.

Kemudian, SMA Muhammadiyah 2 Surabaya juga melakukan implementasi praktik baik dengan orang tua siswa dengan menyelenggarakan program OTM (Orang Tua Mengajar). Pada program ini, orang tua mengajar siswa dengan membagikan pengetahuan yang ia miliki yang berkaitan dengan topik yang diusung.

Dokumentasi praktik baik selanjutnya yang ditanyakan oleh fasilitator sekolah penggerak yaitu dokumentasi praktik baik dalam komunitas belajar di sekolah.

“Sekolah kami terdiri dari beberapa MGMP. Ada MGMP Sains, Bahasa Seni, Humaniora, dan Ismubata. Setiap MGMP telah melakukan kegiatan microteaching guna meningkatkan kemampuan mengajar mereka. Kemudian di sekolah kami rutin melaksanakan IHT ataupun seminar baik untuk guru dan karyawan,” ujar Astajab.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana dokumentasi pengimbasan yang dilakukan SMA Muhammadiyah 2 Surabaya terhadap sekolah lainnya.

“Pengimbasan telah kami lakukan pada beberapa sekolah SMA dan SMK di Surabaya, kemudian terdapat sekolah yang melakukan studi banding ke sekolah kami, yakni Madrasah Aliyah Muhammadiyah 1 Karangasem (Mamsaka) Paciran Lamongan pada bulan September tahun lalu serta SMA Muhammadiyah 3 Jember pada bulan Maret lalu. Selain itu, kami juga melakukan pengimbasan ke sekolah swasta yaitu SMA NSA (Nation Star Academy),” kata Syuhada, waka kurikulum.

Pada perencanaan berbasis data, praktik baik telah dilakukan oleh sekolah dengan meninjau rapor pendidikan yang ada selanjutnya sekolah menindaklanjuti rapor tersebut dengan beberapa upaya guna melakukan perbaikan.

Terakhir, praktik baik yang ditanyakan fasilitator yaitu praktik baik dalam digitalisasi sekolah.

“Alhamdulillah, sekolah kami sudah mengimplementasikan digitalisasi teknologi sebelum adanya Kurikulum Merdeka. Seperti penggunaan face print untuk presensi kehadiran guru dan karyawan, finger print untuk presensi kehadiran siswa, serta app.smamda.net untuk memfasilitasi anak-anak ujian secara online,” ujar Astajab lagi.

Setelah selesai berdiskusi, penggecekan dokumen, dan sesi tanya jawab, Achmad Philip diajak berkeliling di sekolah, masuk ke kelas-kelas melihat pembelajaran di kelas, serta melihat kegiatan P5 yang sedang berlangsung. Setelah proses pengamatan di lingkungan sekolah selesai dilanjutkan dengan sesi refleksi terhadap hasil pengamatan, pemberian solusi, dan saran oleh fasilitator.

Di akhir kunjungan lapangan, Achmad Philip menyampaikan kesan pesannya. Dia merasa sangat puas dengan perkembangan dan banyaknya praktik baik yang telah dilakukan sebagai implementasi Kurikulum Merdeka tahun kedua di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.

“Banyak praktik baik di sini,” katanya.

Dia juga berpesan agar terus melakukan perbaikan diri. Jangan takut untuk terus berinovasi dan berkembang.

(Nuzuliya Rohma Qurrota Ag’yun/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini