Lailatul Fithriyah, Penggagas Tahfizh Quran Tematik yang Wakili Jatim di Penyuluh Agama Islam Award

0
117
Lailatul Fithriyah, penggagas Tahfizh Quran Tematik. Dia akan mewakili Jatim dalam Penyuluh Agama Islam Award 2024. (Facebook Lailatul Fithriyah)

Malang, KLIKMU.CO – Tak asing kiranya kita mendengar istilah tafsir tematik. Tafsir yang pembahasannya per tema. Namun, tahfizh Al-Quran masih jarang terdengar di telinga. Karena metode tahfizh klasikal membiasakan para penghafal Alquran menghafal ayat secara berurutan.

Lailatul Fithriyah Azzakiyah SHU MPdI menggagas metode tahfidz Al-Quran secara tematik. Memulai dari tema kisah yang mudah diingat dan disuka.

Tahfizh Quran Tematik (TQT) dengan jargon “Insya Allah hafal dan paham” dibuat per tema. Penggagas mengumpulkan ayat-ayat yang berkaitan dengan tema tertentu. Dimulai dari kisah-kisah yang sering didengar seperti kisah nabi, orang-orang shalih, binatang, kejadian alam, hingga sains dan teknologi.

Dengan begitu, peserta program tidak sekadar menghafal, namun dibarengi dengan pemahaman makna ayat yang dihafal. Itulah kiranya yang menjadikan metode ini mudah diterima dan disukai semua kalangan usia. Dari usia dini hingga lansia.

Program TQT telah diterapkan di beberapa sekolah seperti MTS Khadijah Malang, SD Aisyiyah Kota Malang, dan PAUD Dinnov Kediri.

Mbak Ela, sapaan akrab Lailatul Fithriyah Azzakiyah, juga mengampu kelas Ngaji Kitab Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, perkumpulan ibu-ibu di sekitar Dau Malang, hingga program TQT internasional via daring yang diikuti oleh peserta berbagai negara.

Program yang telah mengantongi hak atas kekayaan intelektual (HAKI) sejak 2016 itu memiliki filosofi mulai dari yang mudah, mulai dari yang disuka, dan mulai dari yang dekat. TQT juga mengadopsi teori pendidikan modern seperti multiple intelligences, teori belahan otak, dan super memory system.

Sementara itu, target yang dicapai dari program ini adalah memahami kandungan surat, paham arti dan makna ayat, pengayaan kosakata bahasa Arab, dan ada kesan dan motivasi yang dibangun bersama peserta.

Lailatul Fithriyah (kanan) dalam sebuah kegiatan Tahfizh Quran Tematik. (Istimewa)

Melenggang ke Agama Islam Award Tingkat Nasional

Program TQT sebagai metode pemberantasan buta makna Al-Quran ini berhasil mengantarkan Mbak Ela menuju Penyuluh Agama Islam Award 2024 tingkat nasional. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur pada Kamis (23/5/2024) lalu menetapkan delapan penyuluh agama se-Jatim yang lolos dan siap dikirim ke tingkat nasional.

Delapan orang tersebut adalah Lailatul Fithriyah Azzakiyah (Kabupaten Malang), Moh. Mahin (Kabupaten Probolinggo), Ni’matul Khoiriyah (Kabupaten Tulungagung), Bambang Utomo (Kabupaten Bojonegoro), S. Imroatul Ulfiyah (Kota Mojokerto), Arif Samroni (Kabupaten Blitar), Habibur Rohman (Kabupaten Lamongan), dan Marsidi (Kabupaten Malang).

Setelah Mbak Ela lolos seleksi berkas seperti portofolio penyuluhan sealama dua tahun terakhir, video dan karya tulis ilmiah, diambillah tiga besar kabupaten yang presentasi di hadapan juri. Tahapan tes wawancara terakhir Penyuluh Agama Islam Award 2024 ini dilaksanakan di Hotel Southern Surabaya (22-23/5/2024).

“Alhamdulillah, semoga program ini bermanfaat dalam meningkatkan pemahaman masyarakat terhadapt ayat Al-Quran. Sehingga kita tidak hanya fokus pada hafalan namun juga pemahaman,” harap Mbak Ela, Senin (3/6/2024).

Syarif Hidayatullah, pegawai Kemenag Kota Batu, pun turut mendukung Lailatul Fithriyah dalam ajang ini.

“Program yang diusung Mbak Ela ini unik dan setahu saya baru beliau yang mengembangkan. Itulah mungkin salah satu yang menjadikan beliau terpilih mewakili Jatim ke tingkat nasional,” ungkapnya.

(Erfin/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini