Oleh: Andi Hariyadi, kontributor dari Arab Saudi
KLIKMU.CO – Jamaah haji KBIHU Muhammadiyah Surabaya saat ini sudah berada di Kota Makkah. Sembari menunggu waktu prosesi ibadah haji, jamaah haji KBIHU Muhammadiyah Surabaya mendapatkan layanan pembinaan agama Islam secara rutin.
Mereka mengisi waktunya dengan menggelar kajian Kitab Arbain Nawawi yang diasuh langsung oleh Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur Ustad Dikky Syadqumullah. Hal ini dilakukan sebagai upaya memperdalam agama Islam sekaligus untuk diamalkan.
“Lebih-lebih terkait ibadah haji nanti membutuhkan penguatan ilmu, sehingga selepas ibadah haji dan saat tiba di tanah air bisa Istiqomah beribadah, berdakwah dan menuntut ilmu, sebagai perwujudan haji yang mabrur,” kata Ustad Husni, Amirul Hajj KBIHU Muhammadiyah Surabaya, Sabtu (25/6/2022).
Sementara itu, Ustad Dikky dalam kajiannya menyampaikan bahwa sudah sepantasnya jamaah haji yang sudah berada di Makkah itu bersyukur kepada Allah SWT, karena dipanggil oleh-Nya untuk beribadah haji. Sebab, banyak saudara-saudara umat muslim yang tertunda keberangkatannya.
“Untuk itu, perlunya kita mengaji untuk belajar agama Islam sambil menunggu tibanya pelaksanaan ibadah haji dengan mengaji kitab Arbain Nawawi secara rutin, yang mana disitu kita akan kaji hadits-hadits pilihan agar ibadah kita benar,” katanya.
Dengan mengaji kitab secara rutin, maka akan semakin bertambah ilmu untuk diamalkan dalam kehidupan sehari. Bahkan, ada banyak faedah ketika menuntut ilmu, sehingga beragama menjadi benar, demikian pula saat menjalankan ibadah sesuai yang diajarkan Rasulullah Muhammad SAW.
Adapun beberapa hadits yang dibahas kala itu adalah tentang konsep Ikhlas. Sebagaimana hadits dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar Bin Khotob RA menyampaiakann bahwa “saya mendengar dari Rasulullah Muhammad SAW, beliau bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan itu tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang diniatkan.”
“Untuk itu, niatkanlah haji kita ikhlas hanya untuk Allah, jangan ada niatan lainnya agar sempurna haji kita, maka Allah pun akan membalas dengan yang lebih baik. Untuk itu dalam beribadah dengan niat yang benar, maka tatalah niat kita sehingga ibadahnya bisa memberi efek yang baik bagi manusia,” tegasnya.
Hadits berikutnya yang juga dibahas adalah tentang Iman, Islam dan Ihsan, yang mengisahkan datangnya seseorang pada Rasulullah Muhammad SAW yang duduk di hadapan beliau lalu bertanya, apa itu Islam, dijawab oleh Rasulullah: Islam itu engkau bersaksi tidak ada kecuali Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau menunaikan sholat, zakat, puasa ramadhan, dan pergi haji jika mampu.
Lalu jawaban Rosulullah dibenarkannya. Kemudian bertanya apa itu Iman?, Rasulullah pun menjawab: engkau beriman pada Allah SWT, Malaikat, Kitab, rasul, akhir akhir dan taqdir. Dan yang bertanya pun membenarkannya. Kemudian bertanya apa itu Ihsan, Rasulullah menjawab: Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau.
Menurutnya, niat yang ikhlas hanya kepada Allah dalam beribadah, tentu harus menjadi prinsip yang harus terus disempurnakan, agar tidak terjadi kesia-siaan, sehingga menyebabkan kerugian yang besar. Menata niat semakin memantapkan keimanan, sehingga ketika menjalankan ajaran agama Islam dalam kehidupan, di samping memiliki pijakan yang kuat juga berefek mencerahkan dan selalu terdepan dalam kepedulian.
“Dari dialog Rosulullah tersebut mendorong kepada kita untuk selalu belajar dan menuntut ilmu guna menambah pengetahuan, lebih-lebih urusan agama harus memiliki dasar dan sumber yang benar sebagai pijakan, bukan ikut ikutan sesuai keinginan. Menata hati dengan niat yang ikhlas dapat menguatkan kualitas iman, sehingga saat mengimplementasikan ajaran Islam dengan penuh kesungguhan karena apa yang kita kerjakan dilihat Allah,” katanya.
Pembiasaan diri dalam menjalankan beragam ibadah yang telah dicontohkan Rasulullah dengan niat yang ikhlas dan Ihsan itu yang mengantarkan kesempurnaan meraih kemuliaan dihadapan-Nya.
Oleh karena itu, Ustad Andi Hariyadi, Ketua Rombongan 10 mengajak kepada seluruh calon jamaah haji untuk terus menata niat. Menurutnya, momen ibadah haji di tanah suci harus dijauhkan dari rasa riya’ dan terus kuatkan niat yang ikhlas dan Ihsan.
“Kajian yang disampaikan Ust. Dikky begitu komunikatif dengan bahasa yang jelas mudah dimengerti dan dilanjut dialog interaktif untuk bertanya, sehingga hampir dua jam kajian dilakukan dengan antusiasme jamaah KBIHU Muhammadiyah Surabaya begitu tinggi, semoga semangat mengaji terus menginspirasi guna menambah ilmu dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (RF)