Laporan Langsung dari Makkah: Selesaikan Rangkaian Rukun Haji dengan Semangat Tak Kenal Lelah

0
204
Dok Andi Hariyadi

KLIKMU.CO – Amirul Hajj KBIHU Muhammadiyah Surabaya Ustad H. Husni memastikan bahwa para jamaahnya sudah melakukan serangkaian rukun ibadah haji dengan baik dan sudah terpenuhi semuanya. Rangkaian panjang itu mereka lakukan dengan semangat yang tak kenal lelah.

“Syukur Alhamdulillah rangkaian ibadah haji sejak hari Tarwiyah bermalam di Mina hingga Thawaf Ifadhoh di Masjidil Harom Makkah terlaksana dengan baik dan sudah terpenuhi semuanya,” kata Ustad H. Husni saat menyelesaikan Thawaf Ifadoh di lintasan Sa’i lantai dua bersama sejumlah anggota rombongan.

Menurutnya, ini adalah karunia dan rahmat Allah yang tak terhingga, karena sudah berhasil menjalankan rukun haji dengan baik. “Sungguh ini semua merupakan karunia dan rahmat dari Allah SWT, dan itu benar benar kami rasakan bersama anggota jamaah, sehingga kami selalu bersyukur kepada-Nya,” katanya.

Ketua Rombongan 10 Andi Hariyadi pun menceritakan betapa nikmat dan rahmat Allah yang sangat luar biasa itu. Menurutnya, ada beberapa jamaah yang resti dan dinyatakan sesak nafas dan tensi tinggi oleh tim kesehatan. Namun, dengan pertolongan Allah mereka itu berhasil menyelesaikan rukun ibadah haji itu.

“Jadi, Hj Umi Kulsum yang usianya sudah 64 tahun itu sudah dinyatakan indikasi sesak nafas dan tensi tinggi oleh tim kesehatan. Tapi selama beribadah haji, dia ternyata tidak merasakan sesak nafas itu dan tensinya pun normal, ini sungguh nikmat Allah yang sangat luar biasa,” katanya.

Selain itu, ada pula Hj. Ida Mariana yang berusia 63 tahun, yang merupakan anggota pengajian di Aisyiyah Cabang Sambikerep. Beliau sudah terindikasi resti hipertensi dan diabet, bahkan sempat pingsan saat selesai sholat subuh di masjid depan hotel akibat diabet tinggi dan vertigo.

Saat itu, beliau terjatuh karena tiba-tiba pusing dan hilang keseimbangan, sehingga tidak sadarkan diri dan baru sadar setelah dibawa ke kamar hotel. Berdasarkan hasil laboratorium, gula darahnya mencapai 300 dan tensinya normal. “Tapi Alhamdulillah kami bisa menjalankan Thowaf Ifadoh,” tegasnya.

Andi juga menjelaskan bahwa serangkaian ibadah haji ini memang membutuhkan perjuangan dan semangat pantang menyerah. Bagaimana tidak, pada Senin sore (11/7/2022), setelah selesai melakukan jumroh Ula, para jamaah juga melakukan Wustho dan Aqabah lanjut Nafar Awal ke Makkah untuk istirahat sejenak di hotel.

Selanjutnya pada pukul 02.30, para jamaah juga sudah persiapan untuk berjamaah subuh di Masjidil Harom serta melakukan Thawaf Ifadah. Saat itu, para jamaah tetap semangat meski ada yang kelelahan karena harus jalan kaki dari Mina ke Jamarod terus ke Makkah. “Namun jamaah tetap tegar menembus dua terowongan yang menuju Masjidil Harom itu,” katanya.

Padahal, saat dini hari itu, ada informasi bahwa jalan menuju Masjidil Harom lancar, sedangkan pulangnya ada kepadatan dan arus kepulangan bisa mencapai 7 km. Informasi ini membuat beberapa jamaah menunda keberangkatannya, dan ada pula sekitar 30 orang jamaah yang tetap ber menuju ke Masjidil Harom.

“Formasi barisan pun ditata dan langsung memasuki dua terowongan dengan kecepatan langkah kaki yang cepat sebagai bentuk semangat yang terus berkobar,” ujarnya.

H. Wakijan mengakui bahwa pada saat Jamarod, tubuhnya terasa sangat lemah dan seakan butuh istirahat. Namun, ia mengakui bahwa setelah tidur sejak di hotel, tubuhnya kembali segar bugar dan melaksanakan rangkaian ibadah haji. “Seakan ada angin yang mendorong saya untuk terus bangkit menyelesaikan semua ibadah haji ini,” ujarnya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh H. Sutikno yang dinyatakan Resti diabet. Tapi dengan semangat yang membara dia mampu menempuh jarak sekitar 2 kilometer menuju Masjidil Harom. Bahkan, perjalanan itu dia tempuh hanya sekitar 30 menit.

“Syukur Alhamdulillah karena Karunia dan Rahmat Allah SWT prosesi Thawaf Ifadhoh terselesaikan dengan baik,” pungkasnya. (Andi Hariyadi/RF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini