KLIKMU.CO – Menjelang musim haji, para tamu Allah dari berbagai negara berdatangan ke Masjidil Harom untuk beribadah kepada-Nya. Semangat ukhuwah begitu kuat dan terasa diantara mereka. Bahkan, perbedaan bahasa seakan tak menjadi kendala dalam berkomunikasi. Mereka pun saling memperkenalkan diri, nama dan asal negara mereka. Suasana pun begitu akrab.
Pada hari Senin (27/6/2022), tepatnya selepas sholat Dhuhur hingga Ashar berjamaah di Masjidil Harom, setidaknya sudah berpindah tempat dari lantai tiga menuju lantai dua yang kepadatan jamaah memenuhi sudut-sudut di Masjidil Harom, sehingga bisa mengetahui adanya kesamaan dalam memberikan shodaqoh pada sesama jamaah.
Seperti saat sejenak melepas lelah seusai tawaf di lantai dua yang berjarak sekitar 5 km ditempuh dalam waktu 1 jam, datanglah seorang pemuda dari Sudan sambil memberi air zam-zam dan dibagikan kepada para jamaah yang sedang berdzikir. Meski di sekitar Masjidil Harom sudah tersedia kran dan galon air zam-zam, pemuda ini dengan sopan memberikan apa yang ada padanya meski berupa minuman. Sepertinya dia ingin melayani dan menyapa para tamu Allah yang telah datang dari berbagai negara.
“Pemuda ini menginspirasi pada kita untuk peduli dan berbagi air minum, dan ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk berinteraksi diantaranya melalui shodaqoh air. Kebutuhan air minum saat siang yang panas itu sangat membantu agar jangan sampai terjadi dehidrasi,” kata Ketua Rombongan 10 Andi Hariyadi.
Dari lintasan tawaf lantai dua searah Multazam, bergeser ke lintasan Sa’i di lantai dua, berdampingan dengan jamaah dari India, lagi-lagi meski terkendala bahasa untuk berkomunikasi tidak menghalangi membangun ukhuwah.
Setelah berucap salam, jamaah tersebut dari India, tidak lama kemudian dikeluarkanlah dari tasnya makanan ringan khas India. Dia pun membagikannya, meski tanpa kata tetapi ukhuwah terjalin nyata, hanya senyum yang memperkuat persaudaraan itu.
“Dari lintasan Sa’i yang harus dibersihkan oleh petugas kebersihan, sehingga kami berpindah di sudut lintasan Sa’i, duduk berdampingan bersama jamaah dari Turki,” ujarnya.
Setelah memperkenalkan dengan bahasa semampunya untuk menjalin silaturahmi, jamaah tersebut mengeluarkan sebungkus kurma untuk dibagi dan dimakan bersama. Suasana ukhuwah lintas negara dihadapan Ka’bah ketika Tawaf, Sa’i, Sholat, dzikir dan doa benar-benar menyadarkan kepada semuanya bahwa semangat bershodaqoh begitu kuat terasakan dalam menjalin ukhuwah.
“Peduli berbagi dengan bershodaqoh menjadi bentuk indahnya berukhuwah, sehingga kehadiran kita di tengah kehidupan ini untuk saling membantu, beribadah yang dilakukan memberi dampak memperkuat bangunan spiritual dan dinamika sosial dengan kepedulian,” katanya.
Menurutnya, istiqomah bershodaqoh dan membangun ukhuwah sering disaksikan, baik di masjid Nabawi Madinah maupun di Masjidil Harom Makkah. Hal itu juga terlihat saat menjelang berbuka puasa atau pun saat berjamaah menuju atau pulang dari masjid terdapat beberapa tempat memberikan makanan, minuman, makanan ringan dan minuman sebagai bagian dari praktek beramal soleh.
“Sepertinya memang terlihat ringan, tetapi sangat berat timbangan amalnya karena ke ikhlasan. Mari kita gerakan shodaqoh dan ukhuwah,” pungkasnya. (Andi Hariyadi/RF)
1 Comment