Surabaya, KLIKMU.CO – SD Muhammadiyah 26 Surabaya menggelar Penyusunan Modul Bahan Ajar Sekolah Penggerak Jenjang SD Tahun 2023, Selasa (23/8). Dalam pembinaan ini, sekolah menjalin kolaborasi dengan pengawas dinas pendidikan (disdik). Acara berlangsung di aula SD Muhammadiyah 26 Surabaya.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 08.00-14.30 ini diikuti oleh para guru dan tenaga pendidik SD Muhammadiyah 26 Surabaya yang berjumlah 50 peserta. Pengawas Pendidikan untuk Guru SD Atiek Faroha membuka acara pembinaan penyusunan modul bahan ajar ini.
Peserta mendapatkan materi tentang penyusunan modul bahan ajar Sekolah Penggerak dan berbagai bentuk tindakan untuk menangani ragam karakteristik siswa saat pembelajaran. Juga bentuk-bentuk asesmen yang diberikan kepada siswa.
Selain itu, peserta mendapatkan pembinaan dalam melakukan perencanaan yang disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan siswa.
Di samping itu, modul tersebut harus pula mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis perkembangan jangka panjang.
Kepala SD Muhammadiyah 26 Surabaya Yunita Puspitasari mengatakan, tujuan diadakannya pembinaan untuk para guru adalah meningkatkan kompetensi guru sebagai pendidik. Untuk siswa, memperjelas dan mempermudah penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (tanya jawab), mengatasi keterbatasan waktu, ruang, dan daya indra, baik bagi siswa maupun guru.
“Dapat digunakan secara tepat dan bervariasi dalam proses belajar mengajar (PBM), seperti meningkatkan motivasi dan gairah belajar siswa, mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi langsung dengan lingkungannya dan sumber belajar lainnya, memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai kemampuan dan minatnya, serta memungkinkan siswa dapat mengukur atau mengevaluasi sendiri hasil belajarnya (self-assesment),” ujarnya.
Atiek Faroha selaku pengawas SD Muhammadiyah 26 Surabaya menambahkan, pembinaan seperti ini harus sering diadakan agar guru dapat saling menyamakan persepsi satu sama lain dan menyiapkan modul ajar sedini mungkin.
“Dengan begitu, saat pembelajaran berlangsung, semua guru sudah siap dengan aksinya karena guru merupakan role model kepada siswanya,” tuturnya.
Para guru menyambut antusias dan penuh semangat. Dalam kegiatan ini, mereka diberi kuis berupa tanya jawab dan saling share cara mengatasi kebosanan pada siswa saat pembelajaran sudah masuk di siang hari. Selain itu, memberikan beberapa ice breaking dan kuis kepada siswa sebagai implemetasi pembelajaran berbasis student center. (Shinta Karlina/AS)