16 Desember 2024
Surabaya, Indonesia
Berita

LDK PP Muhammadiyah Dirikan Mualaf Learning Center di Berbagai Daerah di Indonesia

LDK PP Muhammadiyah meluncurkan program Mualaf Learning Center (MLC) di Kabupaten Karo. (Istimewa/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Lembaga Dakwah Komunitas Pimpinan Pusat (LDK PP) Muhammadiyah meluncurkan program Mualaf Learning Center (MLC) di berbagai daerah di Indonesia. Selain itu, LDK PP Muhammadiyah juga menggelar kickoff Pusat Pembinaan Mualaf (Pusbinmu) untuk memperluas cakupan program ini.

Mualaf Learning Center di Subulussalam dan Daerah Lainnya

Wakil Bendahara LDK PP Muhammadiyah Kamarul Zaman SE MAk menjelaskan bahwa salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad (15/12/2024) adalah di Kota Subulussalam, Aceh, dengan mengumpulkan para dai komunitas yang sebelumnya telah ditempatkan di berbagai lokasi untuk membina Mualaf se-Kota Subulussalam.

Kamarul juga menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh, LDK PWM Aceh, PDM Subulussalam, dan Lazismu Aceh.

Di daerah lainnya, LDK PP Muhammadiyah juga melaksanakan kegiatan serupa dengan pola yang tidak jauh berbeda. Sehari sebelumnya, Sabtu (14/12/2024), di Kota Kabanjahe, Sumatera Utara, LDK PP Muhammadiyah mengumpulkan Dai komunitas dan Mualaf se-Kabupaten Karo.

“Mualaf yang kami kumpulkan ini merupakan binaan dari LDK Muhammadiyah dan Aisyiyah melalui Dai komunitas yang kami kirimkan sebelumnya,” kata Kamarul.

Selain itu, di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, dilaksanakan pembinaan Mualaf suku Dayak Pedalaman, kickoff Pusbinmu Patikalaian, serta temu ramah dan kajian bersama Mualaf dan Dai komunitas.

Program serupa juga diadakan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau selama dua hari (14-15/12/2024) untuk penguatan Mualaf suku terasing binaan LDK PWM Riau dan PP Muhammadiyah.

Pendidikan Spiritual dan Penyelesaian Masalah Kebangsaan

Kamarul mengungkapkan bahwa Pusbinmu dan MLC merupakan upaya untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh Mualaf di daerah-daerah tersebut. Selain itu, tantangan yang dihadapi adalah perlunya peningkatan pemahaman ajaran agama di kalangan Mualaf, karena beberapa di antaranya tidak mendapatkan pembinaan yang baik, sehingga berpotensi kembali ke agama atau keyakinan sebelumnya.

“Ini perlu diselesaikan agar MLC dan Pusbinmu mampu mengatasi masalah tersebut,” ujarnya.

Program MLC dipilih karena fokusnya pada pendidikan spiritual, mencakup pemahaman agama serta masalah kebangsaan, seperti tidak memiliki identitas kependudukan. LDK melalui MLC dan Pusbinmu turut membantu menyelesaikan masalah kebangsaan ini, termasuk bagi Mualaf yang tidak disukai keluarganya dan tidak memiliki kejelasan administrasi kependudukan.

“LDK membantu dengan pendekatan persuasif, inklusif, dan pembinaan yang dilakukan sukarela oleh Mualaf,” jelas Kamarul.

Menciptakan Mualaf yang Mandiri dan Terdidik

Wakil Sekretaris LDK PP Muhammadiyah Dr Tohirin MPdI mengungkapkan pentingnya program ini untuk mencerdaskan masyarakat, khususnya dalam hal keagamaan, serta pemberdayaan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik. Kegiatan ini bertujuan agar para Mualaf menjadi terdidik, memiliki iman yang kuat, dan mendapatkan edukasi yang baik mengenai dasar-dasar ajaran Islam.

“Diharapkan mereka menjadi Mualaf yang mandiri dan dapat terlibat menjadi Dai,” ujar Tohirin.

Para Mualaf yang terlibat dalam program ini sangat berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan MLC dan Pusbinmu. Sebab, program ini memberi mereka kesempatan untuk memperoleh pembinaan agama dan kebangsaan yang selama ini mereka butuhkan.

“Mereka berharap program ini dapat dilakukan secara rutin, termasuk pembinaannya,” kata Tohirin.

Selain itu, Tohirin menambahkan, program ini memberikan dampak yang luar biasa bagi Mualaf, terutama karena mereka mendapatkan teman dan saudara baru di tengah-tengah kondisi mereka yang terkadang dijauhi oleh keluarga.

“Mereka merasa bahagia dan senang, dan berharap selain mendapatkan pemahaman Islam, mereka juga dapat memperoleh program pemberdayaan untuk meningkatkan taraf hidup mereka,” jelasnya.

“MLC dan Pusbinmu tidak hanya berfokus pada pemahaman agama, tetapi juga pemberdayaan yang meningkatkan kualitas hidup di masa depan,” tambah Tohirin.

(*/AS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *