SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Kamis (17/8) menggelar upacara yang berbeda. Satu siswa asal Negara Finlandia, Luka Hannula menjadi petugas upacara sebagai pembawa teks Pancasila dalam upacara bendera yang digelar di Sport Center lantai 8 Smamda Tower. Serta menghadirkan putri Pahlawan Nasional Bung Tomo, Drg Sri Sulistami MSi untuk memotivasi siswa.

“Dalam memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 78 tahun 2023 ini diharapkan bisa memberikan motivasi kepada para siswa agar menjadi pribadi – pribadi yang mempunyai jiwa nasionalisme yakni cinta tanah air, dan sanantiasa untuk belajar dengan tekun dan rajin agar Negara Indonesia ini bisa segera menjadi negara maju sesuai harapan seluruh warganya.” Ujar Ustadz Astajab, Kepala SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.
Sedang kehadirkan Putri Bung Tomo, Drg Sri Sulistami MSi, Ustadz Astajab menjelaskan, agar Putri Pahlawan Nasional Asli Surabaya ini untuk memberikan motivasi kepada para siswa untuk mencintai tanah airnya dan meneladani perjuangan Bung Tomo dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia. Juga meneladani semangatnya yang tinggi dalam merebut kemerdekaan.
” Listatomo panggilan akrab Drg Sri Sulistami, M.Si. memotivasi para siswa agar bisa meneladani semangat juang dan pantang menyerah dari ayahnya yakni Bung Tomo dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari para penjajah,” kata Ustadz Astajab.
Sri Sulistami yang merupakan putri ketiga Bung Tomo menambahkan, dirinya yakin para siswa Smamda Surabaya ini mempunyai jiwa nasionalisme dengan mewarisi semangata Bung Tomo saat berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.


“Semangat perjuangan Bung Tomo ketika berjuang In Sya Allah bisa diwariskan pada generasi muda terutama diawali dari siswa Smamda Surabaya,” kata dokter gigi ini dengan penuh semangat.
Ketika ditanyakan jiwa nasionalisme para pemuda saat ini seperti apa? Drg Sri Sulistami menjelaskan, para pemuda pasti mencintai Bangsa dan Negara Indonesia, namun siapa yang akan mengarahkan, ada atau tidak yang mengarahkan. Maka mari semua pihak bersama – sama mengarahkan generasi muda ini tidak hanya mencintai Media Sosial (Medsos) hanya untuk selvi atau menunjukkan jati dirinya saja. Tetapi para generasi muda harus bisa menunjukkan dan mengutarakan gagasan masa depan negeri versi mereka, dan semakin mencintai Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
“Kita didik mereka untuk itu, bukan dengan ceramah – ceramah, kita bawah para pemuda sehingga hati nuraninya terketuk, bahwa masa depan Bangsa dan Negara Indonesia ada ditangan mereka para pemuda. Para pemuda tidak boleh anti politik karena pemuda tidak akan menjadi korban politik, dan itulah yang harus dipahami para pemuda. Maka salah satu cara agar tidak menjadi korban politik adalah ikut Pemilu, jangan sampai Golput. Harus rajin membaca, jangan main game saja. Karena dahulu Bung Tomo mencintai negaranya dan mempunyai jiwa nasionalisme dengan rajin membaca,” papar Drg Sri Sulistami.
Sedangkan Siswa Finlandia, Luka Hannula yang membawa Naskah Pancasila saat ditemui usai upacara mengaku dirinya nervous sekaligus bangga, karena ini pengalaman pertamanya menjadi petugas upacara ditengah 1300 peserta upacara. Namun sangat bangga karena bisa berpartisipasi dalam Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan RI. Luka Hannula tahu Hari Kemerdekaan Indonesia, namun tidak mengetahui prosesi peringatan berupa upacara bendera bersama semua warga sekolah. (Gus)