KLIKMU.CO – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah 7 (LLDIKTI 7) Surabaya mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Praktik Baik Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) pada Kamis (7/11/2024).
Acara yang dihadiri oleh berbagai perguruan tinggi akademik di lingkungan LLDIKTI 7 ini bertujuan untuk memperkuat penerapan penjaminan mutu di perguruan tinggi. Salah satu topik utama yang dibahas adalah peran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai model dalam pelaksanaan SPMI di lingkungan LLDIKTI 7.
Kepala LLDIKTI 7 Prof Dr Dyah Sawitri MM mengungkapkan bahwa UMM dipilih sebagai percontohan karena pencapaian dan komitmen yang konsisten dalam meningkatkan mutu pendidikan.
“UMM telah menunjukkan komitmen yang kuat dari seluruh pimpinan, mulai rektorat hingga ketua program studi, dalam menjalankan dan meningkatkan sistem penjaminan mutu,” ujarnya.
Prof Dyah juga menyampaikan bahwa inovasi yang diterapkan oleh Badan Penjaminan Mutu Internal (BPMI) UMM, termasuk aplikasi Integrated Quality Assurance And Survey System (iQASS), menjadi contoh praktik terbaik dalam penerapan SPMI. Tak salah jika UMM terpilih sebagai Pelaksana SPMI Terbaik di Jawa timur veris LLDIKTI 7.
Sementara itu, perwakilan BPMI UMM Prof Dr Ir Jabal Tarik Ibrahim MSi menyampaikan komitmen UMM untuk terus mengidentifikasi dan mengatasi tantangan dalam penjaminan mutu.
“UMM secara aktif menjalankan amanat dari Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 tentang Sistem Penjaminan Mutu. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas akademik dan non-akademik melalui program-program yang terintegrasi dan partisipasi aktif seluruh pihak,” tutur Prof Jabal yang turut hadir dalam FGD ini.
Sekretaris BPMI UMM Dr Ir Samin MT menambahkan, UMM telah mencapai akreditasi unggul, dengan total 31 program studi yang memperoleh akreditasi unggul, 11 program studi terakreditasi A, 8 program studi terakreditasi baik sekali, 10 program studi terakreditasi baik, dan 16 program studi mendapatkan akreditasi internasional dari lembaga seperti AUN-QA, ASIIN, FIBAA, dan IABEE.
Hasil ini menunjukkan bahwa inovasi BPMI UMM dalam sistem penjaminan mutu membawa dampak positif terhadap peningkatan akreditasi.
“Keberhasilan ini dicapai berkat komitmen dari seluruh pimpinan dan partisipasi aktif semua pihak di UMM. Kami yakin bahwa praktik-praktik baik yang kami terapkan dapat menjadi inspirasi bagi perguruan tinggi lainnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,” katanya.
Dengan pencapaian ini, UMM menjadi model bagi perguruan tinggi lain dalam hal penjaminan mutu, sekaligus menunjukkan potensi besar teknologi dan inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat nasional dan internasional.
(Husamah/AS)