Surabaya, KLIKMU.CO – Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Surabaya meluncurkan buku berjudul Keluarga Sakinah. Launching buku tersebut dilakukan dalam acara pengukuhan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) se-Kota Surabaya di Aula Mas Mansyur, Smamda Tower, Ahad (24/9).
Peluncuran dilakukan oleh Ketua PDA Surabaya Alifah Hikmawati dan disaksikan oleh Ketua PDM Surabaya M Ridlwan serta Sekretaris PWM Jatim Biyanto.
Buku yang ditulis oleh Etty Sunanti bersama tim Majelis Tabligh PDA Kota Surabaya ini terdiri atas 12 bab dan berjumlah 138 halaman.
Menurut salah satu penulis buku Etty Sunanti, buku ini merupakan salah satu garapan dari program kerja (proker) divisi keluarga sakinah Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDM Surabaya. Menurut dia, berumah tangga itu harus memasukkan tauhid.
“Bermodalkan berkumpul, diskusi dan melihat fenomena-fenomena berbagai macam polemik keluarga, bahkan meningkatnya perceraian. Dan dari data statistik mulai tahun 2019-2023, angka perceraian di masyarakat itu naik drastis dan sangat masif,” tutur Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Surabaya itu.
“Karena itu, buku ini hadir dengan bahasan-bahasan yang sangat menarik dan enak dibaca oleh semua orang. Bukan hanya untuk calon pengantin (catin) saja, namun untuk semua kalangan, baik keluarga yang baru memulai maupun keluarga yang sudah lama,” jelasnya saat diwawancarai KLIKMU.CO seusai peluncuran.
Etty melanjutkan, buku ini diawali dengan bab niat menikah itu ibadah, berumah tangga itu harus memasukkan tauhid, membahas masalah-masalah percintaan, kemudian cinta menjadi sebagai alasan, aku tidak cinta, dan bagaimana cinta itu.
Selain itu, buku ini juga berisi tentang mendesain keluarga sakinah dari berbagai aspek, konflik-konflik persoalan keluarga, intervensi keluarga, latar belakang budaya dan kesetaraan gender, solusi-solusi dari setiap permasalahan, hingga konsep keluarga sampai ke janah.
“Semua dibahas tuntas dalam buku ini,” tegasnya.
Proses Penyusunan
Kepada KLIKMU.CO, Etty menceritakan bagaimana proses dari penyusunan buku ini. Berawal dari kegiatan sounding Ketua PDA Surabaya Alifah Hikmawati dengan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bahwa Aisyiyah itu sangat ingin memiliki trainer bimbingan calon pengantin (bimcatin). Namun, terhalang oleh sertifikat. Pasalnya, sertifikat trainer harus dari Kementerian Agama (Kemenag).
“Jadi, PDA Surabaya sangat menginginkan bisa membuat trainer sendiri yang bersertifikat PDA Surabaya. Maka, kita harus memiliki panduan, silabus, dan kurikulum. Maka, kami dari Majelis Tabligh dan Ketarjihan PDA Surabaya berinisiatif untuk membuat buku ini,” ujarnya.
Jadi, harapannya buku ini di samping bisa dibaca oleh seluruh warga Aisyiyah, juga bisa untuk trainer. Mereka wajib menguasai buku ini.
“Terkait penyusunan buku ini, tentunya saya tidak sendiri. Yang pasti, sama seperti di dalam organisasi ada kolektif kolegial, yaitu bersama-sama,” paparnya.
“Dalam tim ini saya dibantu 11 teman dari ibu-ibu majelis tabligh dan ketarjihan, bersama-sama membangun tim character building. Kemudian saya bagi untuk tiap-tiap bagian babnya. Jadi, satu ibu mendapat satu bab. Tentunya masih dalam pengawasan dan editor dari saya,” ujarnya menutup wawancara dengan KLIKMU.CO. (Reza Rachmatika/AS)
