Mahasiswa Kedokteran UMM Teliti Pelepah Pisang Jadi Pembalut Organik

0
18
Mahasiswa Kedokteran UMM mencoba meneliti pelepah pisang untuk dijadikan sebagai pembalut organik. (Humas UMM/KLIKMU.CO)

KLIKMU.CO – Pohon pisang dikenal sebagai tanaman serbaguna dengan kaya manfaat. Mulai akar, batang, pelepah, daun, hingga buahnya. Tak heran jika tanaman ini menjadi salah satu sumber penting dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat peluang itu, kelompok mahasiswa dari Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan penelitian terkait pelepah pisang raja yang dijadikan sebagai bahan serap pembalut organik sekaligus bermanfaat untuk mencegah tumbuhnya jamur Candida albicans.

Mereka adalah Alisha Maryam sebagai ketua, Faiza Rahma Maulida, Sevayahe Ayuning Vinosa, Felix Natha Niela Fawwaz, dan Vera Miftakul Rahma Kamali.

Penelitian mereka dilatarbelakangi oleh data internasional yang menyebutkan bahwa secara global 70 persen wanita berusia 25-34 tahun pernah terjangkit penyakit kandidiasis vulvovaginal.

Alisha Maryam menjelaskan, meskipun penyakit tersebut sudah memiliki obat, seperti coconazole yang digunakan secara oral dan clotrimazole secara intravagina, keduanya memiliki efek samping yang membuat wanita menjadi kurang nyaman.

“Keduanya memiliki efek samping seperti mual, muntah, diare, sensasi terbakar, dan iritasi. Dengan menggunakan pelepah pisang raja sebagai bahan serap pembalut organik yang memiliki kandungan flavonoid, diharapkan dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang merupakan penyebab penyakit kandidiasis vulvovaginal,” tuturnya, Senin (19/8/2024).

Alisha menerangkan, pemilihan pelepah pisang raja dibandingkan jenis pisang lainnya karena selain terbukti mampu menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, pelepah ini juga memiliki daya serap yang lebih baik dibandingkan dengan pelepah pisang jenis lain.

Mereka menggunakan berbagai metode seperti ekstraksi, wheel stator, pembuatan suspensi, dilusi, dan uji scanning electron microscope.

“Daya serapnya cukup banyak, yakni 16,98 gram yang nilainya tidak jauh berbeda dengan bahan serap kapas pembalut pada umumnya. Namun, dengan melihat nilai manfaatnya yang bisa menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans, ini menjadi lebih aman untuk digunakan oleh para wanita,” jelasnya

Berdasarkan hasil penelitian itu, dapat memberikan pandangan serta inovasi baru dalam dunia kesehatan wanita. Terlebih seorang wanita harus lebih memperhatikan diri dalam kebersihan daerah kewanitaan.

“Manfaat yang kami harapkan dari penggunaan pembalut organik berbahan dasar serat pelepah pisang raja ini adalah dapat mengurangi prevalensi kandidiasis vulvovaginal, baik di Indonesia maupun secara global,” ujar Alisha.

Terakhir, Alisha berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk tidak ragu dalam berinovasi dalam dunia riset. Semua hal yang bersifat terbarukan pasti melewati kondisi trial and error. Itu juga menjadi tantangan tersendiri dalam meneliti serta menciptakan hal-hal yang baru.

“Jangan pernah takut untuk berinovasi dalam dunia riset. Tantang diri kalian untuk berpikir kreatif dan mencari solusi baru. Terus belajar dan kolaborasi dengan orang lain. Ingat, setiap penemuan besar dimulai dari ide kecil yang dikembangkan dengan dedikasi dan semangat pantang menyerah,” pesannya.

(*/AS)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini